23.9 C
Medan
Sunday, June 23, 2024

Cari Kumis Kucing, Hanyut di Sungai Denai

Foto: Udin/PM
Jenazah Zunidar, pencari kumis kucing yang tewas terperosok ke Sungai Denai, dievakuasi warga.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Niat hati ingin mencari tumbuhan kumis kucing, Zunidar (53) terperosok ke Sungai Denai. Setelah sempat hanyut dan hilang, besoknya dia ditemukan dalam keadaan tak bernyawa.

Peristiwa ini bermula ketika BPBD Kota Medan menerima laporan orang hanyut/hilang pada Selasa (4/4), sekira pukul 16:15 WIB. Korban wanita atas nama Zunidar (53) warga Jl Panglima Denai Pasar 5 Kelurahan Denai Kecamatan Medan Denai. Keterangan yang didapat, pada pukul 15.00 WIB, korban pergi ke sungai mencari tumbuhan kumis kucing yang berada di bibir Sungai Denai untuk obat stroke suaminya, Suhardi(60). Namun, di perkirakan korban terpeleset masuk ke sungai.

Menerima laporan tersebut, pihak BPBD mendatangi lokasi kejadian sekitar pukul 21.00 WIB. Sesampai di lokasi BPBD Kota Medan hanya melihat dari sisi sungai dengan menggunakan senter. Setelah itu mereka langsung meninggalkan lokasi, dengan alasan peralatan mereka berada di Belawan. Pun, arus malam itu sangat deras, jadi tidak memungkinkan melakukan pencarian. Mereka pun melanjutkan pencarian pada keesokan harinya Rabu (5/4) pukul 08.00 pagi.

Sebelumnya, anak korban juga mencari cari ibunya dengan menanyai tetangga akan tetapi tak menemuinya. Saat mencari ke arah sungai anak korban mendapati sandal dan sarung milik korban di bibir sungai. Warga sekitar pun panik dan berusaha terus mencari korban.

“Kami sangat kecewa dengan pihak BPBD. Cepat sekali pulang orang itu. Kenapa tidak dicari sampai lama kalau cuma menyenter saja kami juga bisa. Takutnya kalau besok pagi sudah gembung. Pas datang orang itu minum-minum kopi dulu bang, padahal masyarakat siap membantu pihak BPBD mencari korban,” ungkapnya seorang jiran korban, Andi (28)  saat ditemui Selasa (4/4) di rumah duka.

Terpisah, saat ditemui,Dahliani (58) adik ipar korban menuturkan, sore (Selasa 4/4) itu ada tetangga yang melihat korban mengarah ke sungai di belakang rumah. Sang tetangga malah sempat bertanya korban mau ke mana. Pasalnya, korban tak pernah ke sungai sendirian. “Tapi, korban tak menjawab dan terus jalan,” ungkap Dahliani.

Pun, tiga hari sebelumnya korban sempat mengeluh pegal pada tangan dan kaki. Korban juga sempat mengeluh karena lambungnya sakit. Ketika korban hilang, pihak keluarga sejatinya telah berusaha mencari dengan bertanya kepada dukun. Kata dukun tersebut, korban tercebur ke dalam sungai, korban sempat meminta tolong tetapi tak ada satu orang pun yang mendengarnya.

Sejatinya, meski tanpa bantuan BPBD, malam itu juga keluarga dibantu warga berusaha sekuat tenaga mencari korban hingga ke Sungai Titi Sewa tetapi tak menemukan juga. Waktu menjelang subuh akhirnya mereka memutuskan untuk melanjutkan pencarian pada keesokan harinya.

Foto: Udin/PM
Jenazah Zunidar, pencari kumis kucing yang tewas terperosok ke Sungai Denai, dievakuasi warga.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Niat hati ingin mencari tumbuhan kumis kucing, Zunidar (53) terperosok ke Sungai Denai. Setelah sempat hanyut dan hilang, besoknya dia ditemukan dalam keadaan tak bernyawa.

Peristiwa ini bermula ketika BPBD Kota Medan menerima laporan orang hanyut/hilang pada Selasa (4/4), sekira pukul 16:15 WIB. Korban wanita atas nama Zunidar (53) warga Jl Panglima Denai Pasar 5 Kelurahan Denai Kecamatan Medan Denai. Keterangan yang didapat, pada pukul 15.00 WIB, korban pergi ke sungai mencari tumbuhan kumis kucing yang berada di bibir Sungai Denai untuk obat stroke suaminya, Suhardi(60). Namun, di perkirakan korban terpeleset masuk ke sungai.

Menerima laporan tersebut, pihak BPBD mendatangi lokasi kejadian sekitar pukul 21.00 WIB. Sesampai di lokasi BPBD Kota Medan hanya melihat dari sisi sungai dengan menggunakan senter. Setelah itu mereka langsung meninggalkan lokasi, dengan alasan peralatan mereka berada di Belawan. Pun, arus malam itu sangat deras, jadi tidak memungkinkan melakukan pencarian. Mereka pun melanjutkan pencarian pada keesokan harinya Rabu (5/4) pukul 08.00 pagi.

Sebelumnya, anak korban juga mencari cari ibunya dengan menanyai tetangga akan tetapi tak menemuinya. Saat mencari ke arah sungai anak korban mendapati sandal dan sarung milik korban di bibir sungai. Warga sekitar pun panik dan berusaha terus mencari korban.

“Kami sangat kecewa dengan pihak BPBD. Cepat sekali pulang orang itu. Kenapa tidak dicari sampai lama kalau cuma menyenter saja kami juga bisa. Takutnya kalau besok pagi sudah gembung. Pas datang orang itu minum-minum kopi dulu bang, padahal masyarakat siap membantu pihak BPBD mencari korban,” ungkapnya seorang jiran korban, Andi (28)  saat ditemui Selasa (4/4) di rumah duka.

Terpisah, saat ditemui,Dahliani (58) adik ipar korban menuturkan, sore (Selasa 4/4) itu ada tetangga yang melihat korban mengarah ke sungai di belakang rumah. Sang tetangga malah sempat bertanya korban mau ke mana. Pasalnya, korban tak pernah ke sungai sendirian. “Tapi, korban tak menjawab dan terus jalan,” ungkap Dahliani.

Pun, tiga hari sebelumnya korban sempat mengeluh pegal pada tangan dan kaki. Korban juga sempat mengeluh karena lambungnya sakit. Ketika korban hilang, pihak keluarga sejatinya telah berusaha mencari dengan bertanya kepada dukun. Kata dukun tersebut, korban tercebur ke dalam sungai, korban sempat meminta tolong tetapi tak ada satu orang pun yang mendengarnya.

Sejatinya, meski tanpa bantuan BPBD, malam itu juga keluarga dibantu warga berusaha sekuat tenaga mencari korban hingga ke Sungai Titi Sewa tetapi tak menemukan juga. Waktu menjelang subuh akhirnya mereka memutuskan untuk melanjutkan pencarian pada keesokan harinya.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/