30.5 C
Medan
Saturday, September 28, 2024

Cari Kumis Kucing, Hanyut di Sungai Denai

Foto: Udin/PM
Jenazah Zunidar diangkut TIM SAR dan warga dari Sungai Denai.

Pantauan di lokasi, Rabu (5/4) pukul 09. 00 WIB, tampak Tim BPBD, tim Search And Rescude (SAR) Medan, PMI, dan lurah Denai beserta seluruh kepling. Tim sudah mulai menyisir sungai menggunakan perahu karetnya. Tampak juga tiga pria membantu proses pencarian dengan masuk ke dalam derasnya arus sungai menggunakan sebuah ban dalam mobil.

Rabu (4/4) siang, mayat Zunidar ditemukan mengapung di Sungai Bagan Percut, tepatnya di Paluh 80 oleh sejumlah nelayan yang saat itu baru pulang melaut. Penemuan itu kemudian diberitahukan kepada warga lain dan Polsek Percut Seituan.  Selanjutnya, petugas SAR dibantu warga sekitar mengangkat jenazah korban ke darat.

Tak lama kemudian anak korban, Zulhendri (32) dan Mardiansyah (23) yang tiba di lokasi berteriak histeris melihat jenazah ibunya yang terbujur kaku. Seorang petugas Polsek Percut Seituan yang tidak ingin namanya disebut ketika ditanya mengatakan jenazah langsung dibawa ke rumah duka, sebab keluarga korban menolak untuk dilakukan visum.

Setibanya di rumah pukul 15.00 WIB, suasana rumah pecah dengan tangis. Pihak keluarga langsung memandikan jenazah untuk segera disemayamkan di tempat peristirahatan terakhir. Korban yang kesehariannya berjualan mie rebus, sate Padang di Simpang Denai pergi meninggalkan suami serta tiga orang anak dua lelaki dan satu perempuan serta empat orang cucu. (cr-8/sor/rbb)

Foto: Udin/PM
Jenazah Zunidar diangkut TIM SAR dan warga dari Sungai Denai.

Pantauan di lokasi, Rabu (5/4) pukul 09. 00 WIB, tampak Tim BPBD, tim Search And Rescude (SAR) Medan, PMI, dan lurah Denai beserta seluruh kepling. Tim sudah mulai menyisir sungai menggunakan perahu karetnya. Tampak juga tiga pria membantu proses pencarian dengan masuk ke dalam derasnya arus sungai menggunakan sebuah ban dalam mobil.

Rabu (4/4) siang, mayat Zunidar ditemukan mengapung di Sungai Bagan Percut, tepatnya di Paluh 80 oleh sejumlah nelayan yang saat itu baru pulang melaut. Penemuan itu kemudian diberitahukan kepada warga lain dan Polsek Percut Seituan.  Selanjutnya, petugas SAR dibantu warga sekitar mengangkat jenazah korban ke darat.

Tak lama kemudian anak korban, Zulhendri (32) dan Mardiansyah (23) yang tiba di lokasi berteriak histeris melihat jenazah ibunya yang terbujur kaku. Seorang petugas Polsek Percut Seituan yang tidak ingin namanya disebut ketika ditanya mengatakan jenazah langsung dibawa ke rumah duka, sebab keluarga korban menolak untuk dilakukan visum.

Setibanya di rumah pukul 15.00 WIB, suasana rumah pecah dengan tangis. Pihak keluarga langsung memandikan jenazah untuk segera disemayamkan di tempat peristirahatan terakhir. Korban yang kesehariannya berjualan mie rebus, sate Padang di Simpang Denai pergi meninggalkan suami serta tiga orang anak dua lelaki dan satu perempuan serta empat orang cucu. (cr-8/sor/rbb)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/