31 C
Medan
Thursday, December 5, 2024
spot_img

Paradep Kontra Kuda ‘Makan’ 2 Korban Tewas

Korban kecelakaan bus PT Pelita Paradep BK 7041 UW yang bertabrakan dengan minibus Mitsubishi Kuda BK 1287 MN, dirawat di rumah sakit, jumat (29/6). Foto kanan, kondisi bus PT Pelita Paradep usai kecelakaan.

TEBINGTINGGI, SUMUTPOS.CO -Jumat (29/6) dini hari, sekira pukul 03.00 WIB, terjadi kecelakaan lalu lintas di Jalan Gatot Subroto, tepatnya depan Hotel Safari, Lingkungan IV, Kecamatan Padanghulu, Kota Tebingtinggi, yang menyebabkan 2 korban meninggal dunia.

Kasat Lantas Polres Tebingtinggi melalui Kanit Laka, Ipda M Samosir mengungkapkan, kecelakaan ini terjadi diduga karena sopir bus PT Pelita Paradep BK 7041 UW mengantuk. Bus yang datang dengan kecepatan tinggi dari arah Pematangsiantar menuju Kota Tebingtinggi oleng, dan berpindah jalur, sehingga langsung bertabrakan dengan minibus Mitsubishi Kuda BK 1287 MN, yang datang dari arah berlawanan.

Selain 2 korban meninggal dunia, 9 korban luka-luka dari kecelakaan ini dirawat di Rumah Sakit Bhayangkara dan Rumah Sakit Chevani, Kota Tebingtinggi.

Adapun 2 korban meninggal tersebut, yakni Cut Alaika Sakbani (3) warga Jalan Medan, Simpang Kerang, Kelurahan Sumberjaya, Kecamatan Siantarmartoba, Kota Pematangsiantar. Korban mengalami luka koyak pada bagian kepala, dan meninggal dunia di tempat kejadian perkara (TKP). Cut merupakan penumpang di minibus Mitsubishi Kuda BK 1287 MN. Korban meninggal kedua merupakan sopir bus PT Pelita Paradep BK 7041 UW, Antoni Hutabarat (58), yang merupakan warga Jalan Sisingamangaraja No 215, Kelurahan Bane, Kota Pematangsiantar. Antoni mengalami luka lecet pada pipi kanan, tangan kanan, dan meninggal dunia setelah dirawat di Rumah Sakit Bhayangkara.

Korban luka-luka, yakni sopir minibus Mutsubishi Kuda BK 1287 MN, Sahat Paruluan Lumbangaol (50), warga Dusun II, Batuktak, Desa Laubaru, Kecamatan STM Hilir, Kabupaten Deliserdang, yang menderita luka lecet pada pipi dan masih berobat jalan.

Ida Royani (43), warga Dusun VIII, Desa Bangunrejo, Kecamatan Tanjungmorawa, Kabupaten Deliserdang, mengalami luka lecet pada bagian kening, pipi, dan tangan. Endang Fransisca (33), warga Dusun II Batuktak, Desa Laubaru, Kecamatan STM Hilir, Kabupaten Deliserdang, mengalami luka lecet, memar lengan atas, dan kepala.

Korban selanjutnya, Melvin Putra (11), mengalami luka lecet di dahi, dan kepala memar. Edi Pramono (27), luka memar sudut bibir kanan. Dan Desi Indi Elisa (9), warga Dusun II Batuktak, Desa Laubaru, Kecamatan STM Hilir, Kabupaten Deliserdang, yang mengalami luka robek dari mulai pipi hingga ke mulut, dan pendarahan dari hidung, yang dirawat di RS Chevani.

Korban dari bus PT Pelita Paradep BK 7041 UW, berikutnya Astriani (35), ibu dari korban meninggal (Cut Alaika Sakbani) mengalami luka lecet pada dagu, dan mata kaki kanan bengkak, yang dirawat di Rumah Sakit Bhayangkara. Muklis (40), bapak dari korban meninggal, mengalami luka gores pada tangan kanan, dan berobat jalan di Rumah Sakit Bhayangkara. Abdul Rahmansyah (18) warga Jalan Perak, Kelurahan Baru, Kecamatan Siantar Utara, Kota Pematangsiantar, mengalami luka koyak tangan kanan, jari tangan kanan lecet, dan  dirawat di Rumah Sakit Bhayangkara.

“Akibat kejadian tersebut, diketahui meninggal dunia sebanyak 2 orang, dan luka-luka 9 orang, dengan kerugian materi sebesar Rp30 juta,” pungkas Ipda M Samosir. (ian/saz)

 

 

Korban kecelakaan bus PT Pelita Paradep BK 7041 UW yang bertabrakan dengan minibus Mitsubishi Kuda BK 1287 MN, dirawat di rumah sakit, jumat (29/6). Foto kanan, kondisi bus PT Pelita Paradep usai kecelakaan.

TEBINGTINGGI, SUMUTPOS.CO -Jumat (29/6) dini hari, sekira pukul 03.00 WIB, terjadi kecelakaan lalu lintas di Jalan Gatot Subroto, tepatnya depan Hotel Safari, Lingkungan IV, Kecamatan Padanghulu, Kota Tebingtinggi, yang menyebabkan 2 korban meninggal dunia.

Kasat Lantas Polres Tebingtinggi melalui Kanit Laka, Ipda M Samosir mengungkapkan, kecelakaan ini terjadi diduga karena sopir bus PT Pelita Paradep BK 7041 UW mengantuk. Bus yang datang dengan kecepatan tinggi dari arah Pematangsiantar menuju Kota Tebingtinggi oleng, dan berpindah jalur, sehingga langsung bertabrakan dengan minibus Mitsubishi Kuda BK 1287 MN, yang datang dari arah berlawanan.

Selain 2 korban meninggal dunia, 9 korban luka-luka dari kecelakaan ini dirawat di Rumah Sakit Bhayangkara dan Rumah Sakit Chevani, Kota Tebingtinggi.

Adapun 2 korban meninggal tersebut, yakni Cut Alaika Sakbani (3) warga Jalan Medan, Simpang Kerang, Kelurahan Sumberjaya, Kecamatan Siantarmartoba, Kota Pematangsiantar. Korban mengalami luka koyak pada bagian kepala, dan meninggal dunia di tempat kejadian perkara (TKP). Cut merupakan penumpang di minibus Mitsubishi Kuda BK 1287 MN. Korban meninggal kedua merupakan sopir bus PT Pelita Paradep BK 7041 UW, Antoni Hutabarat (58), yang merupakan warga Jalan Sisingamangaraja No 215, Kelurahan Bane, Kota Pematangsiantar. Antoni mengalami luka lecet pada pipi kanan, tangan kanan, dan meninggal dunia setelah dirawat di Rumah Sakit Bhayangkara.

Korban luka-luka, yakni sopir minibus Mutsubishi Kuda BK 1287 MN, Sahat Paruluan Lumbangaol (50), warga Dusun II, Batuktak, Desa Laubaru, Kecamatan STM Hilir, Kabupaten Deliserdang, yang menderita luka lecet pada pipi dan masih berobat jalan.

Ida Royani (43), warga Dusun VIII, Desa Bangunrejo, Kecamatan Tanjungmorawa, Kabupaten Deliserdang, mengalami luka lecet pada bagian kening, pipi, dan tangan. Endang Fransisca (33), warga Dusun II Batuktak, Desa Laubaru, Kecamatan STM Hilir, Kabupaten Deliserdang, mengalami luka lecet, memar lengan atas, dan kepala.

Korban selanjutnya, Melvin Putra (11), mengalami luka lecet di dahi, dan kepala memar. Edi Pramono (27), luka memar sudut bibir kanan. Dan Desi Indi Elisa (9), warga Dusun II Batuktak, Desa Laubaru, Kecamatan STM Hilir, Kabupaten Deliserdang, yang mengalami luka robek dari mulai pipi hingga ke mulut, dan pendarahan dari hidung, yang dirawat di RS Chevani.

Korban dari bus PT Pelita Paradep BK 7041 UW, berikutnya Astriani (35), ibu dari korban meninggal (Cut Alaika Sakbani) mengalami luka lecet pada dagu, dan mata kaki kanan bengkak, yang dirawat di Rumah Sakit Bhayangkara. Muklis (40), bapak dari korban meninggal, mengalami luka gores pada tangan kanan, dan berobat jalan di Rumah Sakit Bhayangkara. Abdul Rahmansyah (18) warga Jalan Perak, Kelurahan Baru, Kecamatan Siantar Utara, Kota Pematangsiantar, mengalami luka koyak tangan kanan, jari tangan kanan lecet, dan  dirawat di Rumah Sakit Bhayangkara.

“Akibat kejadian tersebut, diketahui meninggal dunia sebanyak 2 orang, dan luka-luka 9 orang, dengan kerugian materi sebesar Rp30 juta,” pungkas Ipda M Samosir. (ian/saz)

 

 

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/