25 C
Medan
Tuesday, November 26, 2024
spot_img

Margareith Sering Senyum, Agus Emosional

Menurut Hotman, dalam rekonstruksi tersebut, TKP pembunuhan Engeline adalah kamar Margareith. Situasi itu, papar dia, dapat membuat penyidik yakin bahwa pelaku utama pembunuhan Engeline adalah ibu angkatnya. ”Pembunuhan dilakukan pada adegan ke-50-an,” lanjutnya.

Saat rekonstruksi, Margareith menolak melakukan adegan. Menurut Hotman, itu tidak menjadi masalah karena Margareith diperankan oleh penyidik. Margareith tidak menyangkal ataupun mengiyakan adegan-adegan dalam rekonstruksi tersebut.

Selisih pendapat juga sempat terjadi antara Agus dan Margareith. Sebab, ada keterangan Agus yang tidak diakui oleh Margareith. ”Sebelum adegan ke-20, Agus sempat marah, lalu membanting tiang dan bilang, ’Bohong!’” ujar Hotman, menirukan apa yang dilakukan Agus.

Menurut Hotman, dalam rekonstruksi, ketika Engeline sudah tergeletak di kamar Margareith, Agus dikatakan sedang berdiri di depan kamar. Padahal, menurut Agus, saat itu dirinya dipanggil oleh Margareith serta menyaksikan Engeline sudah tergeletak, dijambak, dan dibenturkan.

Berbeda dengan Agus yang sempat emosional, Margareith sama sekali tidak menunjukkan kemarahan. Bahkan, papar Hotman, janda tersebut sering tersenyum.

Meski demikian, Hotman sedikit lega karena kliennya akan aman dari dugaan pembunuhan. “Sampai hari ini (kemarin, Red) dan ke depan, Agus sepertinya akan aman dari dugaan pembunuhan. Meski memang benar dia membantu mengubur Engeline atas perintah Margareith,” katanya sambil tergesa-gesa agar tidak ketinggalan pesawat untuk kembali ke Jakarta.

Setelah adegan penguburan jenazah Engeline, Agus dan Margareith masih akan menjalani adegan ketika Handono dan Susiani pulang kerja. Juga adegan saat Ibu Rohana dan Yvonne mendatangi kediaman Margareith sebelum memutuskan untuk melaporkan hilangnya Engeline kepada kelian adat. ”Rekonstruksi ini sesuai dengan BAP Agus yang terakhir,” tambah Haposan.

Dia menuturkan, tidak ada tambahan di luar BAP Agus tersebut dan Margareith tidak mau memperagakan adegan pembunuhan Engeline. ”Margareith mau memerankan adegan yang menguntungkan buat dia. Adegan pembunuhan, dia tidak mau memperagakan, makanya digantikan oleh penyidik. Sedangkan setelah Ibu Rohana dan Yvonne datang, dia mau memperagakan,” jelasnya.

Menurut Hotman, dalam rekonstruksi tersebut, TKP pembunuhan Engeline adalah kamar Margareith. Situasi itu, papar dia, dapat membuat penyidik yakin bahwa pelaku utama pembunuhan Engeline adalah ibu angkatnya. ”Pembunuhan dilakukan pada adegan ke-50-an,” lanjutnya.

Saat rekonstruksi, Margareith menolak melakukan adegan. Menurut Hotman, itu tidak menjadi masalah karena Margareith diperankan oleh penyidik. Margareith tidak menyangkal ataupun mengiyakan adegan-adegan dalam rekonstruksi tersebut.

Selisih pendapat juga sempat terjadi antara Agus dan Margareith. Sebab, ada keterangan Agus yang tidak diakui oleh Margareith. ”Sebelum adegan ke-20, Agus sempat marah, lalu membanting tiang dan bilang, ’Bohong!’” ujar Hotman, menirukan apa yang dilakukan Agus.

Menurut Hotman, dalam rekonstruksi, ketika Engeline sudah tergeletak di kamar Margareith, Agus dikatakan sedang berdiri di depan kamar. Padahal, menurut Agus, saat itu dirinya dipanggil oleh Margareith serta menyaksikan Engeline sudah tergeletak, dijambak, dan dibenturkan.

Berbeda dengan Agus yang sempat emosional, Margareith sama sekali tidak menunjukkan kemarahan. Bahkan, papar Hotman, janda tersebut sering tersenyum.

Meski demikian, Hotman sedikit lega karena kliennya akan aman dari dugaan pembunuhan. “Sampai hari ini (kemarin, Red) dan ke depan, Agus sepertinya akan aman dari dugaan pembunuhan. Meski memang benar dia membantu mengubur Engeline atas perintah Margareith,” katanya sambil tergesa-gesa agar tidak ketinggalan pesawat untuk kembali ke Jakarta.

Setelah adegan penguburan jenazah Engeline, Agus dan Margareith masih akan menjalani adegan ketika Handono dan Susiani pulang kerja. Juga adegan saat Ibu Rohana dan Yvonne mendatangi kediaman Margareith sebelum memutuskan untuk melaporkan hilangnya Engeline kepada kelian adat. ”Rekonstruksi ini sesuai dengan BAP Agus yang terakhir,” tambah Haposan.

Dia menuturkan, tidak ada tambahan di luar BAP Agus tersebut dan Margareith tidak mau memperagakan adegan pembunuhan Engeline. ”Margareith mau memerankan adegan yang menguntungkan buat dia. Adegan pembunuhan, dia tidak mau memperagakan, makanya digantikan oleh penyidik. Sedangkan setelah Ibu Rohana dan Yvonne datang, dia mau memperagakan,” jelasnya.

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/