LANGKAT, SUMUTPOS.CO – Tim Saber Pungli Polda Sumut dikabarkan menangkap oknum Aparatur Sipil Negara (ASN) dari Dinas Perikanan dan Kelautan (Diskanla) Kabupaten Langkat, Sabtu (6/7). Dua oknum Diskanla, seorang tenaga honorer dan dua orang ketua kelompok nelayan disebut-sebut telah terjaring operasi tangkap tangan (OTT).
INFORMASI berkembang menyebut, kelimanya ditangkap di Jalan Jendral Sudirman, Kelurahan Perdamaian, Kecamatan Stabat, Kabupaten Langkat. Tepatnya di belakang Toko Rumah Buah.
Data yang diterima, dugaan OTT tersebut berawal ketika Kepala Bidang (Kabid) Budidaya Diskanla Langkat berinisial A hendak menyerahkan bantuan benih pakan ikan dan perlengkapan budidaya ikan kepada kelompok nelayan yang berasal dari Tanjung Pura.
Tak lama, masuk beberapa personel yang diduga dari Poldasu. Tim langsung mengamankan Kabid Budidaya warga Brandan, seorang penyuluh dari Diskanla berinisial D warga Stabat, seorang wanita tenaga honorer berinisial B warga Gebang dan dua orang ketua kelompok nelayan.
“Anehnya, tiba-tiba aja orang itu (tim Poldasu) datang dengan dua mobil. Begitu turun dari mobil, pak Kabid dan dua anggotanya beserta ketua kelompok nelayan langsung diamankan,” beber sumber terpercaya Sumut Pos yang tidak ingin identitasnya dicantum.
“Nggak tau jelas apa masalahnya, disitu pun nggak ada transaksi serah terima uang. Tau-tau kok mereka langsung dibawa aja sama mereka (tim Poldasu) bang,” sambungnya kepada awak media.
Sumber menduga sang Kabid sudah menjadi target. Sebab, di di lokasi penangkapan ramai ASN.
“Soalnya kok cuma dia dan dua anggotanya yang dibawa. ASN yang lain nggak ada ditanya-tanya. Kami semua yang ada disitu heran, soalnya kami nggak tau apa permasalahannya bang,” lanjut nara sumber.
Selain mengamankan kelima orang tersebut, petugas hanya menyita barang bukti berkas serah terima bantuan yang sudah ditandatangani oleh perwakilan kelompok nelayan. Namun barang bukti bantuan yang diserahkan kepada nelayan tidak disita.
“Kalau bantuan yang diserahkan ke nelayan nggak ada disita, semua dibawa oleh nelayan bang,” ketus sumber.
Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Langkat, Subiyanto saat dikonfirmasi via WhatsApp terkesan bungkam. Subiyanto enggan membalas pesan WhatsApp meskipun dia sudah membacanya.
Terpisah, Kasat Reakrim Polres Langkat, AKP Teuku Fathir saat dikonfirmasi via telepon selulernya terkait masalah tersebut mengaku tidah mengetahuinya.
“Bukan kami yang nangani bang. Nanti kalau dapat informasinya, ku kabari lagi ya bang,” ujar AKP Teuku Fathir. (bam/ala)