MEDAN- Kasus dugaan pelecehan yang dilakukan Kepala Sekolah SMK Negeri 8 Medan, Ali Hasmi Nasution terhadap siswinya sepertinya tak berujung. Pasalnya, setelah kepala sekolah tersebut dilaporkan siswanya PB (17), warga Jl. Pasar II, Padang Bulan, Sabtu (7/9) lalu, kini seorang siswi berinisial SF (17), yang mengaku turut jadi korban pelecehan. Hal ini terungkap saat SF yang didampingi orangtuanya mendatangi Mapolresta Medan untuk kembali membuat laporan pengaduan, Senin (7/10) siang.
Di kantor polisi, SF menceritakan pelecehan itu terjadi saat ia masih duduk di bangku kelas II semester pertama. “Waktu itu, Pak Ali mengajak saya ngobrol. Dia mengatakan bahwa pacaran satu sekolah itu enak bisa ‘ngambil’. Saya juga sempat diajaknya untuk berhubungan badan. Saat itu dia (kepala sekolah-red) mengajak saya sambil memberikan isarat dari tangannya. Jari telujuknya digesek-gesekkan ke meja,” katanya. Tak sampai di situ, sang oknum kepala sekolah juga sempat mengajak dirinya untuk sarapan bersama.
“Waktu itu ada guru yang nyuruh saya untuk ngantarkan makanan ke ruang kepala sekolah. Dia juga sempat nanya, saya sudah sarapan atau belum. Terus dia ngajak sarapan di ruangannya sambil berkata ‘enak’ kalau makan begini suap-suapan,” ujarnya. Parahnya lagi, Ali sempat bertanya kepadanya SF apa yang akan dilakukannya jika Ali menyekapnya. “Bapak itu pernah nanya, apa yang akan saya lakukan kalau dia nyekap saya. Terus saya jawab, saya akan melapor ke polisi jika disekap,” jelas siswi kelas III itu.
Hal ini, menurut SF tidak wajar dilakukan seorang kepala sekolah terhadap siswinya. “Nggak pantas la bang, seorang kepala sekolah berkata seperti itu kepada siswinya,” katanya. Namun sayang, pengakuan SF itu hanya dapat menjadi saksi atas kasus pelecehan yang terjadi terhadap FB. “Kata Kanit PPA, hanya bisa menjadi saksi atas kasus FB. Jika kasus ini sudah selesai, maka saya dapat melaporkannya kembali,” ujar ibu kandung SF. (mb/deo)