29 C
Medan
Wednesday, May 22, 2024

2 Hari Sebelum Kejadian, Nona Disiram Minyak

Foto: Asnawi/Posmetro Medan/JPNN Boru Panjaitan, Suwondo, dan korban saat dirawat di RS.
Foto: Asnawi/Posmetro Medan/JPNN
Boru Panjaitan, Suwondo, dan korban saat dirawat di RS.

TEBINGTINGGI, SUMUTPOS.CO – Pembakaran yang dilakukan Suwando (45) membuat keluarga kekasihnya, Nona Dedi Elfrida boru Panjaitan (40) emosi. Apalagi, bukan kali ini saja Suwando berusaha menyakiti korban.

Pengakuan kakak kandung korban, Rima Melati boru Panjaitan (41) dua hari sebelum melakukan pembakaran yang nyaris merenggut nyawa korban, Suwondo juga pernah menyiramkan minyak lampu ke tubuh janda tanpa anak itu.

“Baru ketahuan bang, rupanya tadi pagi pas polisi datang ke rumah sakit melihat kondisi Nona, adikku juga mengaku kalau ternyata dua hari sebelum kejadian, Suwondo juga berniat membakarnya dengan menyiramkan minyak lampu. Beruntung, saat akan disulut mancis, Nona berhasil melarikan diri dari rumah,” ujar Rima membawa saksi bernama Tumini (57) ke Mapolres Tebingtinggi, Rabu (8/1) siang.

Tak hanya itu, menurut Rima selama ini Suwondo juga kerap ingin mengabisi nyawa korban. “Katanya Nona sering diancam Suwondo pakai pisau kalau sedang bertengkar. Mungkin gara-gara mendapat tekanan ataupun ancaman dari Suwondo lah, Nona lantas nggak berani cerita sama kami,” jelas Rima lagi.

“Kami nggak percaya sama sekali kalau Suwondo tidak melakukannya. Mana mungkin senekat itu adikku (membakar diri sendiri). Alah bang, aku tau persis bagaimana keseharian adikku ini, mana mungkin dia nekad bakar dirinya sendiri, pasti sengaja dibakar oleh Suwondo,” lanjut Rima yang berharap petugas menghukum Suwondo seberat-beratnya.

“Suwondo harus bertanggung jawab karena akibat perbuatannya, adikku bakalan cacat seumur hidup,” tandas Rima.

“Kemarin itu, usai kejadian menimpa adikku sudah kami laporkan ke Polsek Rambutan terlebih dahulu, karena kebetulan TKP nya di wilayah hukum polsek itu. Tapi petugas malah tidak merespon dengan cepat. Disuruh mereka (petugas) pula kami mencari dua orang saksi yang melihat percis kejadian itu. Padahal kalau urusan saksi itu belakangan. Bagi kami bagaimana polisi bisa tau kejadian yang menimpa adikku ini. Kalau pun Suwondo pelakunya, jangan sempat dia melarikan diri. Kemudian alasan petugas lagi, Nona belum bisa dimintai keterangan karena luka dialaminya, padahal datang ke rumah sakit saja pun petugas polsek tidak ada, bagaimana mungkin polisi sok tau kondisi adik kami. Apa nggak palak kami. Jadi terpaksalah kami melapor ke Polres Tebingtinggi ini. Dan syukurnya petugas cepat menanggapinya, hingga Suwondo berhasil diamankan, apalagi Nona sendiri sudah bisa buka mulut kalau dia memang sengaja disiramkan minyak lampu lalu disulut mancis sama Suwondo,” ungkap Rima.

Lantas bagaimana keseharian Nona selama tinggal di rumahnya? Menurut Rima, selama ini mereka tinggal serumah juga dengan orangtuanya. “Selain ada mamak, di rumah itu ada aku dan satu orang anakku serta Nona. Tapi Nona tak pernah cerita kalau ada masalah dengan Suwondo, walaupun kami semula sudah tau kalau mereka (Nona dan Suwondo) berpacaran sudah sejak lama. Nona itu orangnya pendiam bang, bahkan belakangan ini wajahnya sering terlihat lesu seperti banyak masalah, tapi samaku ataupun sama mamak, Nona tidak pernah mau curhat,” jelas Rima yang juga berstatus janda sejak 9 tahun lampau dan dikaruniai satu orang anak.

Sementara itu, saat disambangi ke rumah sakit milik Pemko Tebingtinggi itu itu, kondisi Nona masih melemah. Ia pun enggan menjawab pertanyaan wartawan dan memilih memejamkan matanya seolah ingin istirahat. “Mungkin dia capek tadi dtanyai polisi pak,” kata keluarganya di ruang perawatan tersebut.

 

PELAKU MASIH MEMBANTAH

Sejak diamankan Selasa (7/1) malam, hingga kemarin Suwondo masih bertahan dengan pengakuannya. Duda tiga anak ini tetap berkilah tak ada membakar Nona ketika kedua makhluk berlainan jenis ini terlibat pertengkaran. Suwondo tetap ngotot kalau wanita yang sudah dua tahun menjalin kasih dengannya itu sengaja membakar diri sendiri lantaran cemburu melihat SMS cewek di hapenya.

“Kalau aku betul-betul membakar Nona mungkin dari kemarin aku sudah melarikan diri pak. Tapi kan ini tidak, malah aku yang menolong dia sampai membawanya ke rumah sakit. Bahkan selama Nona dirawat aku pun hampir setiap saat menjaganya,” bilang Suwondo saat kembali diperiksa petugas di ruang Sat Reskrim Polres Tebingtinggi.

Lantas mengapa saat pertama memberitahu kepada keluarga Nona atas kondisi luka bakar yang dialaminya karena terkena ledakan kompor? “Kalaulah kubilang Nona bakar diri sendiri, yang kutakutkan mereka semakin syok pak, sebab melihat kondisi Nona saja mereka sudah syok apalagi kalau kubilang karena bakar diri,” kilah Suwondo lagi.

Kendati Suwondo masih tidak mengakui perbuatannya, ia tetap dijebloskan polisi dalam tahanan Mapolres Tebingtinggi walau masa pemeriksaan selama 1 x 24 jam akan berakhir. ” Memang tidak ada saksi yang melihat langsung kejadian itu, namun dari keterangan korban cukup kuat. Kendati demikian, petugas sedang bekerja ekstra dalam berbagi tugas. Sebahagian kembali mengecek TKP, sebahagian petugas lainnya menanyai warga yang bertempat tinggal di sekitar rumah Suwondo serta memintai keterangan korban di rumah sakit,” jelas Kasubbag Humas Polres Tebingtinggi. (awi/deo)

Foto: Asnawi/Posmetro Medan/JPNN Boru Panjaitan, Suwondo, dan korban saat dirawat di RS.
Foto: Asnawi/Posmetro Medan/JPNN
Boru Panjaitan, Suwondo, dan korban saat dirawat di RS.

TEBINGTINGGI, SUMUTPOS.CO – Pembakaran yang dilakukan Suwando (45) membuat keluarga kekasihnya, Nona Dedi Elfrida boru Panjaitan (40) emosi. Apalagi, bukan kali ini saja Suwando berusaha menyakiti korban.

Pengakuan kakak kandung korban, Rima Melati boru Panjaitan (41) dua hari sebelum melakukan pembakaran yang nyaris merenggut nyawa korban, Suwondo juga pernah menyiramkan minyak lampu ke tubuh janda tanpa anak itu.

“Baru ketahuan bang, rupanya tadi pagi pas polisi datang ke rumah sakit melihat kondisi Nona, adikku juga mengaku kalau ternyata dua hari sebelum kejadian, Suwondo juga berniat membakarnya dengan menyiramkan minyak lampu. Beruntung, saat akan disulut mancis, Nona berhasil melarikan diri dari rumah,” ujar Rima membawa saksi bernama Tumini (57) ke Mapolres Tebingtinggi, Rabu (8/1) siang.

Tak hanya itu, menurut Rima selama ini Suwondo juga kerap ingin mengabisi nyawa korban. “Katanya Nona sering diancam Suwondo pakai pisau kalau sedang bertengkar. Mungkin gara-gara mendapat tekanan ataupun ancaman dari Suwondo lah, Nona lantas nggak berani cerita sama kami,” jelas Rima lagi.

“Kami nggak percaya sama sekali kalau Suwondo tidak melakukannya. Mana mungkin senekat itu adikku (membakar diri sendiri). Alah bang, aku tau persis bagaimana keseharian adikku ini, mana mungkin dia nekad bakar dirinya sendiri, pasti sengaja dibakar oleh Suwondo,” lanjut Rima yang berharap petugas menghukum Suwondo seberat-beratnya.

“Suwondo harus bertanggung jawab karena akibat perbuatannya, adikku bakalan cacat seumur hidup,” tandas Rima.

“Kemarin itu, usai kejadian menimpa adikku sudah kami laporkan ke Polsek Rambutan terlebih dahulu, karena kebetulan TKP nya di wilayah hukum polsek itu. Tapi petugas malah tidak merespon dengan cepat. Disuruh mereka (petugas) pula kami mencari dua orang saksi yang melihat percis kejadian itu. Padahal kalau urusan saksi itu belakangan. Bagi kami bagaimana polisi bisa tau kejadian yang menimpa adikku ini. Kalau pun Suwondo pelakunya, jangan sempat dia melarikan diri. Kemudian alasan petugas lagi, Nona belum bisa dimintai keterangan karena luka dialaminya, padahal datang ke rumah sakit saja pun petugas polsek tidak ada, bagaimana mungkin polisi sok tau kondisi adik kami. Apa nggak palak kami. Jadi terpaksalah kami melapor ke Polres Tebingtinggi ini. Dan syukurnya petugas cepat menanggapinya, hingga Suwondo berhasil diamankan, apalagi Nona sendiri sudah bisa buka mulut kalau dia memang sengaja disiramkan minyak lampu lalu disulut mancis sama Suwondo,” ungkap Rima.

Lantas bagaimana keseharian Nona selama tinggal di rumahnya? Menurut Rima, selama ini mereka tinggal serumah juga dengan orangtuanya. “Selain ada mamak, di rumah itu ada aku dan satu orang anakku serta Nona. Tapi Nona tak pernah cerita kalau ada masalah dengan Suwondo, walaupun kami semula sudah tau kalau mereka (Nona dan Suwondo) berpacaran sudah sejak lama. Nona itu orangnya pendiam bang, bahkan belakangan ini wajahnya sering terlihat lesu seperti banyak masalah, tapi samaku ataupun sama mamak, Nona tidak pernah mau curhat,” jelas Rima yang juga berstatus janda sejak 9 tahun lampau dan dikaruniai satu orang anak.

Sementara itu, saat disambangi ke rumah sakit milik Pemko Tebingtinggi itu itu, kondisi Nona masih melemah. Ia pun enggan menjawab pertanyaan wartawan dan memilih memejamkan matanya seolah ingin istirahat. “Mungkin dia capek tadi dtanyai polisi pak,” kata keluarganya di ruang perawatan tersebut.

 

PELAKU MASIH MEMBANTAH

Sejak diamankan Selasa (7/1) malam, hingga kemarin Suwondo masih bertahan dengan pengakuannya. Duda tiga anak ini tetap berkilah tak ada membakar Nona ketika kedua makhluk berlainan jenis ini terlibat pertengkaran. Suwondo tetap ngotot kalau wanita yang sudah dua tahun menjalin kasih dengannya itu sengaja membakar diri sendiri lantaran cemburu melihat SMS cewek di hapenya.

“Kalau aku betul-betul membakar Nona mungkin dari kemarin aku sudah melarikan diri pak. Tapi kan ini tidak, malah aku yang menolong dia sampai membawanya ke rumah sakit. Bahkan selama Nona dirawat aku pun hampir setiap saat menjaganya,” bilang Suwondo saat kembali diperiksa petugas di ruang Sat Reskrim Polres Tebingtinggi.

Lantas mengapa saat pertama memberitahu kepada keluarga Nona atas kondisi luka bakar yang dialaminya karena terkena ledakan kompor? “Kalaulah kubilang Nona bakar diri sendiri, yang kutakutkan mereka semakin syok pak, sebab melihat kondisi Nona saja mereka sudah syok apalagi kalau kubilang karena bakar diri,” kilah Suwondo lagi.

Kendati Suwondo masih tidak mengakui perbuatannya, ia tetap dijebloskan polisi dalam tahanan Mapolres Tebingtinggi walau masa pemeriksaan selama 1 x 24 jam akan berakhir. ” Memang tidak ada saksi yang melihat langsung kejadian itu, namun dari keterangan korban cukup kuat. Kendati demikian, petugas sedang bekerja ekstra dalam berbagi tugas. Sebahagian kembali mengecek TKP, sebahagian petugas lainnya menanyai warga yang bertempat tinggal di sekitar rumah Suwondo serta memintai keterangan korban di rumah sakit,” jelas Kasubbag Humas Polres Tebingtinggi. (awi/deo)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/