29 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Mobil Avanza Misterius Dicurigai

Foto: Amri/PM Mayat yang ditemukan saat divekuasi ke RSU Adam Malik.
Foto: Amri/PM
Mayat yang ditemukan saat divekuasi ke RSU Adam Malik.

 

PANCURBATU, SUMUTPOS.CO – Temuan sesosok mayat pria tanpa identitas dengan kondisi kepala terpisah dari badan terus menimbulkan teka-teki. Beberapa warga mengaku sempat melihat mobil avanza hitam yang masuk ke lokasi sebelum ditemukannya mayat tersebut.

Salah seorang warga bernama M Yusuf (43) mengatakan, sekitar tiga minggu sebelum mayat tersebut ditemukan melihat sebuah mobil avanza warna hitam masuk ke kawasan tanah garapan tersebut.

M Yusuf sebenarnya sudah menaruh curiga. Pasalnya jalan menuju lahan garapan yang jaraknya 100 meter dari pemukiman warga merupakan jalan buntu. Malam itu sekira pukul 22.00 wib, M Yusuf yang tak bisa tidur asik membakar sampah.

Tak lama mobil avanza tersebut memasuki lahan dan selang 15 menit mobil tersebut kembali balik arah. Malam itu, M Yusuf sempat menyetop mobil tersebut dan si pengemudi berambut cepak dan berbadan sedikit berisi serta berkulit hitam membuka kaca mobilnya. Pria cepak itu mengatakan kalau dirinya sedang mencari alamat hendak menuju ke Kutalimbaru dan mengaku tersesat.

Tak menaruh curiga, Yusuf lalu mempersilahkan mobil tersebut pergi. M Yusuf tak tahu ada berapa orang di dalam mobil. “Aku liat ada mobil masuk ke arah tanah garapan aku heran kan jalan kesana buntu gelap dan seram, ngapai mobil itu kesana. Pas balik mobilnya saya stop orang yang naik mobil bilang katanya mau ke Kutalimbaru katanya kesasar ya sudah saya biarkan lah dia lewat,” ungkap Yusuf.

Dusun 2 merupakan pemukiman sepi dan senyap, dan sangat jarang dilalui orang luar. Karenanya, kalau melintas masuk ke tanah garapan atau melintasi desa mereka karena lagi musim maling lembu di wilayah tersebut.

“Kami ini orangnya selalu waspada, makanya kalau ada orang asing pasti kami tanya dan stop. Kalau udah pukul 22.00 WIB keatas dan kalau sangat mencurigakan kami Tanya-tanya terus,” ujar Anto dan rekannya Ginting warga setempat.

Akibat kejadian tersebut warga pun jadi geger dan melarang anak-anak mereka untuk keluar malam atau berkeliaran di malam hari. Selain itu, warga yang bekerja sebagai petani garapan pun sehari setelah ditemukanya mayat tersebut tidak bekerja dengan alasan buang sial. “Kami gak kerja ini, hari buang sial lah kan ada mayat disitu kemarin,” ujar wati (32) salah seorang warga setempat.

 

POLISI KESULITAN

Sementara itu, Polsek Pancur Batu melalui Kanit Reskrim AKP Parulian Samosir SH mengaku kesulitan menyelidiki kasus penemuan mayat tersebut. Hal itu diakibatkan lambatnya hasil otopsi dari tim forensic.

Selain itu, tim olah TKP Polresta Medan tidak datang pada saat ditemukannya mayat. Sehingga, polisi masih sebatas mengambil keterangan warga dan bekerja sama dengan Babin Kamtibmas untuk mensosialisasikan soal penemuan mayat tersebut.

“Masih sebatas pemeriksaan terhadap saksi dan orang pertama kali yang menemukan mayat. Kita juga sosialisasikan kepada warga soal temuan mayat tersebut agar warga yang merasa kehilangan anggota keluarganya bisa melapor,” ujar AKP P Samosir.

Sementara, pihak RSUP Adam malik sendiri belum bisa memberikan keterangan soal mayat tersebut. Karena masih dalam proses otopsi, apalagi mayat tersebut sudah menjadi tulang belulang. Menurut Humas RSUP Adam malik agak sedikit sulit dalam mengotopsi mayat yang sudah menjadi tulang butuh waktu untuk mengetahui hasilnya. “Masih kita otopsi dan butuh waktu sekitar 2 minggu gitu lah,” ujarnya dr Sairi Saragih.

 

EMPAT KELUARGA DATANG

Pasca penemuan mayat itu, sedikitnya ada 4 keluarga dari desa sekitar seperti Desa Glugur, Desa Sembahe Baru, Desa Namo Bintang dan Desa Lama yang mendatangi Polsek Pancur Batu untuk memastikan apakah mayat tersebut salah satu dari keluarga mereka.

Setelah dicek ke RSUP H Adam Malik bersama polisi, ternyata cirri-cirinya berbeda dari keluarga mereka yang hilang. Karena menurut keterangan salah seorang dokter kalau mayat tersebut berusia sekitar 21 sampai 23. Sementara keluarga para warga yang hilang ini usianya rata-rata sudah lansia.

“Tadi ada 4 keluarga dari desa yang berbeda kemari nyari keluarganya, katanya ilang terus mau liat mayat yang kemarin mana tau keluarganya. Rupanya pas dicek bukan, keluarganya udah lansia, mayat itu umurnya diperkirakan baru 21 atau 23 gitu,” ungkap petugas jaga Polsek Pancur Batu.(mri/bd)

Foto: Amri/PM Mayat yang ditemukan saat divekuasi ke RSU Adam Malik.
Foto: Amri/PM
Mayat yang ditemukan saat divekuasi ke RSU Adam Malik.

 

PANCURBATU, SUMUTPOS.CO – Temuan sesosok mayat pria tanpa identitas dengan kondisi kepala terpisah dari badan terus menimbulkan teka-teki. Beberapa warga mengaku sempat melihat mobil avanza hitam yang masuk ke lokasi sebelum ditemukannya mayat tersebut.

Salah seorang warga bernama M Yusuf (43) mengatakan, sekitar tiga minggu sebelum mayat tersebut ditemukan melihat sebuah mobil avanza warna hitam masuk ke kawasan tanah garapan tersebut.

M Yusuf sebenarnya sudah menaruh curiga. Pasalnya jalan menuju lahan garapan yang jaraknya 100 meter dari pemukiman warga merupakan jalan buntu. Malam itu sekira pukul 22.00 wib, M Yusuf yang tak bisa tidur asik membakar sampah.

Tak lama mobil avanza tersebut memasuki lahan dan selang 15 menit mobil tersebut kembali balik arah. Malam itu, M Yusuf sempat menyetop mobil tersebut dan si pengemudi berambut cepak dan berbadan sedikit berisi serta berkulit hitam membuka kaca mobilnya. Pria cepak itu mengatakan kalau dirinya sedang mencari alamat hendak menuju ke Kutalimbaru dan mengaku tersesat.

Tak menaruh curiga, Yusuf lalu mempersilahkan mobil tersebut pergi. M Yusuf tak tahu ada berapa orang di dalam mobil. “Aku liat ada mobil masuk ke arah tanah garapan aku heran kan jalan kesana buntu gelap dan seram, ngapai mobil itu kesana. Pas balik mobilnya saya stop orang yang naik mobil bilang katanya mau ke Kutalimbaru katanya kesasar ya sudah saya biarkan lah dia lewat,” ungkap Yusuf.

Dusun 2 merupakan pemukiman sepi dan senyap, dan sangat jarang dilalui orang luar. Karenanya, kalau melintas masuk ke tanah garapan atau melintasi desa mereka karena lagi musim maling lembu di wilayah tersebut.

“Kami ini orangnya selalu waspada, makanya kalau ada orang asing pasti kami tanya dan stop. Kalau udah pukul 22.00 WIB keatas dan kalau sangat mencurigakan kami Tanya-tanya terus,” ujar Anto dan rekannya Ginting warga setempat.

Akibat kejadian tersebut warga pun jadi geger dan melarang anak-anak mereka untuk keluar malam atau berkeliaran di malam hari. Selain itu, warga yang bekerja sebagai petani garapan pun sehari setelah ditemukanya mayat tersebut tidak bekerja dengan alasan buang sial. “Kami gak kerja ini, hari buang sial lah kan ada mayat disitu kemarin,” ujar wati (32) salah seorang warga setempat.

 

POLISI KESULITAN

Sementara itu, Polsek Pancur Batu melalui Kanit Reskrim AKP Parulian Samosir SH mengaku kesulitan menyelidiki kasus penemuan mayat tersebut. Hal itu diakibatkan lambatnya hasil otopsi dari tim forensic.

Selain itu, tim olah TKP Polresta Medan tidak datang pada saat ditemukannya mayat. Sehingga, polisi masih sebatas mengambil keterangan warga dan bekerja sama dengan Babin Kamtibmas untuk mensosialisasikan soal penemuan mayat tersebut.

“Masih sebatas pemeriksaan terhadap saksi dan orang pertama kali yang menemukan mayat. Kita juga sosialisasikan kepada warga soal temuan mayat tersebut agar warga yang merasa kehilangan anggota keluarganya bisa melapor,” ujar AKP P Samosir.

Sementara, pihak RSUP Adam malik sendiri belum bisa memberikan keterangan soal mayat tersebut. Karena masih dalam proses otopsi, apalagi mayat tersebut sudah menjadi tulang belulang. Menurut Humas RSUP Adam malik agak sedikit sulit dalam mengotopsi mayat yang sudah menjadi tulang butuh waktu untuk mengetahui hasilnya. “Masih kita otopsi dan butuh waktu sekitar 2 minggu gitu lah,” ujarnya dr Sairi Saragih.

 

EMPAT KELUARGA DATANG

Pasca penemuan mayat itu, sedikitnya ada 4 keluarga dari desa sekitar seperti Desa Glugur, Desa Sembahe Baru, Desa Namo Bintang dan Desa Lama yang mendatangi Polsek Pancur Batu untuk memastikan apakah mayat tersebut salah satu dari keluarga mereka.

Setelah dicek ke RSUP H Adam Malik bersama polisi, ternyata cirri-cirinya berbeda dari keluarga mereka yang hilang. Karena menurut keterangan salah seorang dokter kalau mayat tersebut berusia sekitar 21 sampai 23. Sementara keluarga para warga yang hilang ini usianya rata-rata sudah lansia.

“Tadi ada 4 keluarga dari desa yang berbeda kemari nyari keluarganya, katanya ilang terus mau liat mayat yang kemarin mana tau keluarganya. Rupanya pas dicek bukan, keluarganya udah lansia, mayat itu umurnya diperkirakan baru 21 atau 23 gitu,” ungkap petugas jaga Polsek Pancur Batu.(mri/bd)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/