MEDAN, SUMUTPOS.CO – Ahmad Taufik (28), anggota Badan Narkotika Nasional (BNN) gadungan berinisial apes. Warga Pasar VII Tembung, Percut Sei Tuan itu diamuk massa di Jalan Gagak Raya Perumnas Mandala, Percut Sei Tuan. Pasalnya, Ahmad bersama 4 rekannya berupaya menangkap seorang warga dan berpura-pura hendak merehabilitasinya, Selasa (7/6) malam. Keempatnya berinisial Sit, Sia, Dav dan Sin.
Informasi dihimpun di lokasi, malam itu Ahmad dan 4 rekannya yang berhasil kabur datang mengendarai mobil Kijang kapsul warna biru dongker BK 1481 BP. Dan, 2 sepeda motor jenis Yamaha Mio warna hitam BK 3170 AFW serta Honda Supra 125 warna hitam lis kuning BK 4319 SS. Gerombolan ini melintas di Jalan Gagak Raya Perumnas Mandala.
Tiba di depan rumah Edi (30) yang sedang bertugas sebagai penjaga malam, para pelaku kemudian menghentikan laju kenderaannya. Selanjutnya, para pelaku turun dari kenderaannya dan menemui Edi yang berada di teras rumahnya. Para pelaku mengaku sebagai petugas Badan Narkotika Nasional (BNN). Mereka berniat menangkap Edi karena dituding sebagai pengguna narkoba.
Edi kontan kaget. Karena merasa tak pernah menggunakan narkoba, Edi langsung berteriak minta tolong.
Tanpa dikomando, massa yang mendengar teriakan Edi langsung berkumpul di lokasi. Warga yang berkumpul kemudian menangkap serta menghakimi kelima pelaku hingga babak belur. Beruntung, 4 pelaku berhasil melarikan diri dari kepungan massa. Keempatnya meninggalkan mobil serta 2 sepedamotor di lokasi. Namun naas bagi Ahmad. Ia menjadi bulan-bulanan massa.
Tak lama, Kapolpos Perumnas Mandala dan personil Reskrim Polsek Percut Sei Tuan tiba di lokasi. Dengan kondisi babak-belur, pelaku diboyong ke Polsek Percut Sei Tuan guna menjalani pemeriksaan. Bersamaan, kenderaan pelaku juga diboyong untuk dijadikan barang-bukti.
Kepling Lingkungan V, Idris mengatakan, awalnya para pelaku yang mengaku petugas BNN hendak menangkap warganya karena diduga pengguna narkoba.
“Saat di lokasi, kami curiga lantaran pelaku memiliki tato di lengan kanannya dan tak seperti anggota BNN. Kejadian itu baru pertama sekali terjadi di sini, sehingga membuat heboh,” katanya.
Ketika ditanyai, Ahmad tidak mengaku anggota BNN. Dikatakannya, pelaku bersama rekannya berniat membawa seorang warga guna direhab.
Kapolsek Percut Sei Tuan, Kompol Lesman Zendrato menjelaskan, saat ini pelaku masih menjalani pemeriksaan oleh penyidik.
“Setelah kita interogasi, pelaku bukan petugas BNN, melainkan bekerja di satu yayasan,” pungkasnya.(mag-2/ala)