26 C
Medan
Friday, May 3, 2024

April, Rencana Gelar Pesta Nikah

Foto: Bambang/PM Indriani, istri hamil yang ditikami suaminya, tampak terkulai lemas di rumah sakit, Senin (9/3/2015).
Foto: Bambang/PM
Indriani, istri hamil yang ditikami suaminya, tampak terkulai lemas di rumah sakit, Senin (9/3/2015).

BINJAI, SUMUTPOS.CO – Pasca menjalani operasi, Indri masih berjuang melawan maut di rumah sakit. Kondisi itu membuat keluarga besarnya yang menunggu cemas. Mereka tak habis pikir akan kejadian itu, apalagi beberapa bulan lagi Supriadi dan Indri berniat menggelar pesta pernikahan.

“Memang ada sedikit hajatan pesta pernikahan mereka yang akan direncanakan bulan 4 ini. Tapi kondisi seperti ini membuat kami bingung dan tak tahu harus berbuat apalagi,” ungkap beberapa keluarga Indri sedih.

Mereka makin terpukul karena penikaman itu menewaskan janin di perut Indri. “Kami makin sedih karena dokter bilang janin yang seharusnya akan lahir itu meninggal di dalam rahim. Kenapa nomor 4 bagi keluarga kami jadi angka bahagia dan duka, kenapapalah ini bisa terjadi,” lirih mereka.

Terpisah, rumah Indri yang ditinggal kosong masih dipadati puluhan warga. Bahkan beberapa warga di sana mengaku tak percaya dengan apa yang menimpa pasangan muda ini.

“Iya, kok bisa jadi seperti ini. Kami juga binggung, soalnya sebelum kejadian tidak ada terdengar cekcok sebelumnya. Padahal bulan 4 ini memang kami dengar mereka akan menggelar resefsi pernikahan. Selama ini memang mereka hanya menikah di KUA dan belum pesta,” tutur warga di sana.

Masih kata warga, selama ini keluarga korban dan pelaku sendiri terkesan tertutup di lingkungan desa. “Mereka memang tertutup, setiap hari memang rumah kosong, kalau si Indri, kerja di SPBU dan suaminya Supriadi, kerja sebagai pegawai di warung bakso,” tandas salah seorang warga. (bam/deo)

Foto: Bambang/PM Indriani, istri hamil yang ditikami suaminya, tampak terkulai lemas di rumah sakit, Senin (9/3/2015).
Foto: Bambang/PM
Indriani, istri hamil yang ditikami suaminya, tampak terkulai lemas di rumah sakit, Senin (9/3/2015).

BINJAI, SUMUTPOS.CO – Pasca menjalani operasi, Indri masih berjuang melawan maut di rumah sakit. Kondisi itu membuat keluarga besarnya yang menunggu cemas. Mereka tak habis pikir akan kejadian itu, apalagi beberapa bulan lagi Supriadi dan Indri berniat menggelar pesta pernikahan.

“Memang ada sedikit hajatan pesta pernikahan mereka yang akan direncanakan bulan 4 ini. Tapi kondisi seperti ini membuat kami bingung dan tak tahu harus berbuat apalagi,” ungkap beberapa keluarga Indri sedih.

Mereka makin terpukul karena penikaman itu menewaskan janin di perut Indri. “Kami makin sedih karena dokter bilang janin yang seharusnya akan lahir itu meninggal di dalam rahim. Kenapa nomor 4 bagi keluarga kami jadi angka bahagia dan duka, kenapapalah ini bisa terjadi,” lirih mereka.

Terpisah, rumah Indri yang ditinggal kosong masih dipadati puluhan warga. Bahkan beberapa warga di sana mengaku tak percaya dengan apa yang menimpa pasangan muda ini.

“Iya, kok bisa jadi seperti ini. Kami juga binggung, soalnya sebelum kejadian tidak ada terdengar cekcok sebelumnya. Padahal bulan 4 ini memang kami dengar mereka akan menggelar resefsi pernikahan. Selama ini memang mereka hanya menikah di KUA dan belum pesta,” tutur warga di sana.

Masih kata warga, selama ini keluarga korban dan pelaku sendiri terkesan tertutup di lingkungan desa. “Mereka memang tertutup, setiap hari memang rumah kosong, kalau si Indri, kerja di SPBU dan suaminya Supriadi, kerja sebagai pegawai di warung bakso,” tandas salah seorang warga. (bam/deo)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/