30 C
Medan
Monday, June 24, 2024

Awi Habisi Tetangga Gara-gara Sepeda Motor

Foto: Raja/PM Lokasi tempat Joi Hutabalian dibantai tetangganya, diberi garis polisi.
Foto: Raja/PM
Lokasi tempat Joi Hutabalian dibantai Awi, tetangganya, diberi garis polisi.

BELAWAN, SUMUTPOS.CO – Amarah Awi alias Dede benar-benar memuncak. Pria berusia 27 tahun itu tega menghabisi temannya Joi Hutabalian alias Enjel (30) lantaran kesal tak bertanggung jawab merusakkan sepeda motornya.

Aksi brutal Awi berlangsung, Minggu (8/6) sekira pukul 24.00 Wib, di sebuah warung tuak di kawasan Pelabuhan Raya Gang Sawita Kencana Lingkungan 14 Belawan.

Keterangan dihimpun dari lokasi kejadian, sebelumnya Enjel meminjam sepeda motor Awi. Awi yang bertetangga dengan korban di Lorong Sawitan, Belawan pun memberikan sepeda motornya.

Namun saat dikembalikan, kondisi sepeda motor yang tadinya baik sudah rusak. Hal itu membuat Awi marah dan meminta korban memperbaiki sepeda motornya. Namun korban tak menggubrisnya dan pergi begitu saja.

Keesokan harinya, tepatnya Minggu malam, keduanya bertemu lagi di sebuah warung tuak tak jauh dari kediaman mereka. Awi kembali menagih tanggung jawab Enjel untuk memperbaiki sepeda motornya. Tetapi, lagi-lagi Enjel mengabaikan ucapan Awi.

Merasa dilecahkan, Awi memilih pulang untuk mengambil parang. “Korban dan pelaku bertetangga. Kalau Awi yang kami tahu bekerja di pergudangan ikan di Gabion Belawan. Kejadiannya berlangsung tengah malam. Kami masih melihat korban tergeletak bersimbah darah dengan tiga luka tebasan senjata tajam di lengan, wajah dan tengkuknya,” ujar Priono dan istri, warga yang tinggal tak jauh rumah dari kediaman korban dan pelaku.

Saat korban roboh di sudut warung, para penghuni warung tuak pun mencoba menollong korban yang sudah bersimbah darah. Belum sempat memboyong korban ke rumah sakit, korban menghembuskan nafas terakhirnya.

Pembunuhan itu pun langsung dilaporkan warga ke pihak kepolisian. Tak lama petugas turun ke lokasi dan melakukan olah tempat kejadian. Guna penyelidikan lebih lanjut, polisi langsung memboyong jenazah Enjel ke RSU dr Pringadi Medan untuk dilakukan visum, sebelum akhirnya diboyong ke kampung halamanya di Kisaran.

Motif pembunuhan berlatar belakang sakit hati lantaran sepeda motor tak diperbaiki Enjel juga dibenarkan seorang warga bermarga Naingolan. “Jadi malam itu si Enjel sedang memasang lotre dengan ribut-ribut. Suara keras Enjel ternyata mengusik Awi yang lantas memintanya tenang dengan mengatakan jangan bising-bisinglah, tahunya kau beli lotre. Kereta aku yang rusak aja tidak pernah kau betuli,” ujarnya.

Teguran Awi ternyata membuat Enjel tak terima. “Kenapa kok kau pulak yang sok berkuasa disini. Karena tidak senang mendengar ucapan korban, pelaku langsung pulang ke rumahnya. Berselang lima menit kemudian, pelaku kembali mendatangi warung tersebut dengan menenteng sebilah parang dan langsung membacok dada dan tanggan kiri korban. Korban mencoba menyelamatkan diri. Pelaku yang ikut berlari mengejar korban langsung membacok kepala belakang korban sebanyak dua kali hingga korban terjatuh ke sudut warung dengan kondisi leher nyaris putus,” ujar lelaki tua tersebut.

Kasat Reskrim Polres Pelabuhan Belawan, AKP Ronni Bonic mengaku masih melakukan penyelidikan dengan memeriksa para saksi. “Hingga sampai saat ini pihak kita sudah memeriksa lima orang saksi, terkait pembunuhan tersebut. Namun pihak kita sampai saat ini belum mengetahui motif sebenarnya. Pasalnya kedua pelaku maupun korban, sudah dalam kondisi mabuk,” ujar AKP Ronni Bonic.

Petugas kepolisian sudah membentuk tim guna melakukan pengejaran terhadap pelaku.

Pasca pembunuhan itu, Awi memilih kabur bersama istri dan tiga anaknya. Hal itu terlihat dari kediaman korban yang tampak kosong. Hal itu juga dibenarkan tetangga-tetangga korban.

“Mulai tadi malam sampai sore ini, rumah pelaku terus kosong bang. Mungkin pelaku yang bekerja sebagai karyawan gudang takut kalau istrinya nanti dimintai keterangan oleh petugas kepolisian,” ujar ibu-ibu di sekitar lokasi kejadian.

Dimata para tetangganya, Awi dikenal ramah dan tidak pernah bermasalah. Bahkan warga sekitar juga sering meminta tolong kepada Awi. Karenanya mereka tak menyangka Awi sampai melakukan tindakan menghabisi nyawa Enjel.

Pantauan wartawan di ruang instalasi jenazah RSU dr Pirngadi, usai dilakukan otopsi jenazah Enjel diboyong ke Kisaran menggunakan mobil ambulance Kopdit CV. Harapan Kita. (mag-1/cr-3/bd)

Foto: Raja/PM Lokasi tempat Joi Hutabalian dibantai tetangganya, diberi garis polisi.
Foto: Raja/PM
Lokasi tempat Joi Hutabalian dibantai Awi, tetangganya, diberi garis polisi.

BELAWAN, SUMUTPOS.CO – Amarah Awi alias Dede benar-benar memuncak. Pria berusia 27 tahun itu tega menghabisi temannya Joi Hutabalian alias Enjel (30) lantaran kesal tak bertanggung jawab merusakkan sepeda motornya.

Aksi brutal Awi berlangsung, Minggu (8/6) sekira pukul 24.00 Wib, di sebuah warung tuak di kawasan Pelabuhan Raya Gang Sawita Kencana Lingkungan 14 Belawan.

Keterangan dihimpun dari lokasi kejadian, sebelumnya Enjel meminjam sepeda motor Awi. Awi yang bertetangga dengan korban di Lorong Sawitan, Belawan pun memberikan sepeda motornya.

Namun saat dikembalikan, kondisi sepeda motor yang tadinya baik sudah rusak. Hal itu membuat Awi marah dan meminta korban memperbaiki sepeda motornya. Namun korban tak menggubrisnya dan pergi begitu saja.

Keesokan harinya, tepatnya Minggu malam, keduanya bertemu lagi di sebuah warung tuak tak jauh dari kediaman mereka. Awi kembali menagih tanggung jawab Enjel untuk memperbaiki sepeda motornya. Tetapi, lagi-lagi Enjel mengabaikan ucapan Awi.

Merasa dilecahkan, Awi memilih pulang untuk mengambil parang. “Korban dan pelaku bertetangga. Kalau Awi yang kami tahu bekerja di pergudangan ikan di Gabion Belawan. Kejadiannya berlangsung tengah malam. Kami masih melihat korban tergeletak bersimbah darah dengan tiga luka tebasan senjata tajam di lengan, wajah dan tengkuknya,” ujar Priono dan istri, warga yang tinggal tak jauh rumah dari kediaman korban dan pelaku.

Saat korban roboh di sudut warung, para penghuni warung tuak pun mencoba menollong korban yang sudah bersimbah darah. Belum sempat memboyong korban ke rumah sakit, korban menghembuskan nafas terakhirnya.

Pembunuhan itu pun langsung dilaporkan warga ke pihak kepolisian. Tak lama petugas turun ke lokasi dan melakukan olah tempat kejadian. Guna penyelidikan lebih lanjut, polisi langsung memboyong jenazah Enjel ke RSU dr Pringadi Medan untuk dilakukan visum, sebelum akhirnya diboyong ke kampung halamanya di Kisaran.

Motif pembunuhan berlatar belakang sakit hati lantaran sepeda motor tak diperbaiki Enjel juga dibenarkan seorang warga bermarga Naingolan. “Jadi malam itu si Enjel sedang memasang lotre dengan ribut-ribut. Suara keras Enjel ternyata mengusik Awi yang lantas memintanya tenang dengan mengatakan jangan bising-bisinglah, tahunya kau beli lotre. Kereta aku yang rusak aja tidak pernah kau betuli,” ujarnya.

Teguran Awi ternyata membuat Enjel tak terima. “Kenapa kok kau pulak yang sok berkuasa disini. Karena tidak senang mendengar ucapan korban, pelaku langsung pulang ke rumahnya. Berselang lima menit kemudian, pelaku kembali mendatangi warung tersebut dengan menenteng sebilah parang dan langsung membacok dada dan tanggan kiri korban. Korban mencoba menyelamatkan diri. Pelaku yang ikut berlari mengejar korban langsung membacok kepala belakang korban sebanyak dua kali hingga korban terjatuh ke sudut warung dengan kondisi leher nyaris putus,” ujar lelaki tua tersebut.

Kasat Reskrim Polres Pelabuhan Belawan, AKP Ronni Bonic mengaku masih melakukan penyelidikan dengan memeriksa para saksi. “Hingga sampai saat ini pihak kita sudah memeriksa lima orang saksi, terkait pembunuhan tersebut. Namun pihak kita sampai saat ini belum mengetahui motif sebenarnya. Pasalnya kedua pelaku maupun korban, sudah dalam kondisi mabuk,” ujar AKP Ronni Bonic.

Petugas kepolisian sudah membentuk tim guna melakukan pengejaran terhadap pelaku.

Pasca pembunuhan itu, Awi memilih kabur bersama istri dan tiga anaknya. Hal itu terlihat dari kediaman korban yang tampak kosong. Hal itu juga dibenarkan tetangga-tetangga korban.

“Mulai tadi malam sampai sore ini, rumah pelaku terus kosong bang. Mungkin pelaku yang bekerja sebagai karyawan gudang takut kalau istrinya nanti dimintai keterangan oleh petugas kepolisian,” ujar ibu-ibu di sekitar lokasi kejadian.

Dimata para tetangganya, Awi dikenal ramah dan tidak pernah bermasalah. Bahkan warga sekitar juga sering meminta tolong kepada Awi. Karenanya mereka tak menyangka Awi sampai melakukan tindakan menghabisi nyawa Enjel.

Pantauan wartawan di ruang instalasi jenazah RSU dr Pirngadi, usai dilakukan otopsi jenazah Enjel diboyong ke Kisaran menggunakan mobil ambulance Kopdit CV. Harapan Kita. (mag-1/cr-3/bd)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/