30 C
Medan
Monday, June 24, 2024

Rampok Bule Australia, Pemuda Porsea Ditembak… Dor!

Foto: Rizky/PM Kapolresta Medan, Kombes Pol Mardiaz Kusin Dwihananto (kiri), memaparkan tersangka perampok bule Australia (baju kuning), Kamis (9/6/2016).
Foto: Rizky/PM
Kapolresta Medan, Kombes Pol Mardiaz Kusin Dwihananto (kiri), memaparkan tersangka perampok bule Australia (baju kuning), Kamis (9/6/2016).

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Melawan saat ditangkap, polisi terpaksa menghadiahi kaki Hamonangan Riski Pratama (25) dengan sebutir timah panas, Kamis (9/6) sore. Warga Porsea Samosir itu jadi buronan polisi pasca merampok bule Australia, Ruan Kruger (18) di Terminal Amplas, Rabu (8/6) lalu.

Info dihimpun, saat kejadian itu korban yang baru datang dari Tuk-Tuk Danau Toba, tiba di Terminal Amplas.

Setiba di sana korban hendak melanjutkan perjalanan ke Bandara Kuala Namu dengan menaiki becak motor (betor). Akan tetapi, karena tarif yang diberikan tidak pas, akhirnya korban memilih berjalan kaki sembari mencari betor lain. Saat itulah, Hamonangan dan temannya Fredi Sirait (DPO) beraksi dengan menarik paksa tas ransel korban.

“Ya, jadi kedua pelaku menarik tas ransel milik korban, sempat juga terjadi tarik-tarikan tas. Namun hal itu tak berlangsung lama karena tersangka mengancam korban dengan menggunakan sebilah pisau,” ungkap Kapolresta Medan, Kombes Pol Mardiaz Kusin Dwihananto Kamis sore.

Masih kata Mardiaz, korban yang mendapat ancaman dengan pisau memilih menghindar dan membiarkan pelaku kabur membawa tas ransel miliknya.

“Setelah itu, korban berjalan kaki menuju pos polisi yang berada di bawah jembatan fly over Amplas, kemudian petugas langsung melakukan penyisiran dan berhasil menemukan tersangka di sekitar Terminal Amplas,” jelasnya.

Dari tangan pelaku, disita barang bukti berupa dompet berisi SIM Australia, kartu medis, ATM, uang Rp.2 juta milik korban. “Saat diamankan, tersangka berusaha melarikan diri, sehingga petugas terpaksa memberikan tindakan tegas berupa timah panas di kaki kanannya,” tegasnya.

Mardiaz menambahkan, tersangka merupakan residivis yang baru 2 minggu bebas, dengan kasus copet modus hipnotis. “Dia ini komplotan copet yang sering beraksi di sekitar Amplas. Sementara rekannya masih dalam pengejaran,” tandasnya.

Hamonangan yang ditemui mengaku nekat merampok, karena butuh uang untuk beli sabu-sabu. “Kalau berhasil, uangnya mau kupakai untuk beli sabu-sabu bang,” ujarnya. (riz/deo)

Foto: Rizky/PM Kapolresta Medan, Kombes Pol Mardiaz Kusin Dwihananto (kiri), memaparkan tersangka perampok bule Australia (baju kuning), Kamis (9/6/2016).
Foto: Rizky/PM
Kapolresta Medan, Kombes Pol Mardiaz Kusin Dwihananto (kiri), memaparkan tersangka perampok bule Australia (baju kuning), Kamis (9/6/2016).

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Melawan saat ditangkap, polisi terpaksa menghadiahi kaki Hamonangan Riski Pratama (25) dengan sebutir timah panas, Kamis (9/6) sore. Warga Porsea Samosir itu jadi buronan polisi pasca merampok bule Australia, Ruan Kruger (18) di Terminal Amplas, Rabu (8/6) lalu.

Info dihimpun, saat kejadian itu korban yang baru datang dari Tuk-Tuk Danau Toba, tiba di Terminal Amplas.

Setiba di sana korban hendak melanjutkan perjalanan ke Bandara Kuala Namu dengan menaiki becak motor (betor). Akan tetapi, karena tarif yang diberikan tidak pas, akhirnya korban memilih berjalan kaki sembari mencari betor lain. Saat itulah, Hamonangan dan temannya Fredi Sirait (DPO) beraksi dengan menarik paksa tas ransel korban.

“Ya, jadi kedua pelaku menarik tas ransel milik korban, sempat juga terjadi tarik-tarikan tas. Namun hal itu tak berlangsung lama karena tersangka mengancam korban dengan menggunakan sebilah pisau,” ungkap Kapolresta Medan, Kombes Pol Mardiaz Kusin Dwihananto Kamis sore.

Masih kata Mardiaz, korban yang mendapat ancaman dengan pisau memilih menghindar dan membiarkan pelaku kabur membawa tas ransel miliknya.

“Setelah itu, korban berjalan kaki menuju pos polisi yang berada di bawah jembatan fly over Amplas, kemudian petugas langsung melakukan penyisiran dan berhasil menemukan tersangka di sekitar Terminal Amplas,” jelasnya.

Dari tangan pelaku, disita barang bukti berupa dompet berisi SIM Australia, kartu medis, ATM, uang Rp.2 juta milik korban. “Saat diamankan, tersangka berusaha melarikan diri, sehingga petugas terpaksa memberikan tindakan tegas berupa timah panas di kaki kanannya,” tegasnya.

Mardiaz menambahkan, tersangka merupakan residivis yang baru 2 minggu bebas, dengan kasus copet modus hipnotis. “Dia ini komplotan copet yang sering beraksi di sekitar Amplas. Sementara rekannya masih dalam pengejaran,” tandasnya.

Hamonangan yang ditemui mengaku nekat merampok, karena butuh uang untuk beli sabu-sabu. “Kalau berhasil, uangnya mau kupakai untuk beli sabu-sabu bang,” ujarnya. (riz/deo)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/