24 C
Medan
Thursday, June 20, 2024

Ditanya Identitas, Jukir Liar Nekat Tikam Ipda Polisi

Foto: Gibson/PM Petugas memboyong jur parkir liar dan preman yang meresahkan masyarakat, ke Mako Sat Sabhara Polresta Medan.
Foto: Gibson/PM
Petugas memboyong jur parkir liar dan preman yang meresahkan masyarakat, ke Mako Sat Sabhara Polresta Medan.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Sabam Sirait (32) seorang juru parkir liar warga Jalan Medan Batang Kuis, Deli Serdang, Medan terpaksa mendekam di penjara. Pasalnya, tersangka nekat menikam telapak tangan kiri Panit Polsek Medan Area, Ipda Joni Roy Aritonang. Joni ditikam saat membela anaknya Tomy Alexander (20) yang diancam Sabam usai main internet di ‘Laba-laba Net’ Simpang Unimed, Jalan Williem Iskandar, Medan, Senin (9/11) sore.

Usai bermain, Tomy berencana pulang ke rumahnya di Jalan Pimpinan, Medan Perjuangan. Ketika mendekati kendaraannya yang terparkir di depan warnet korban dihampiri oleh tersangka untuk meminta uang parkir. Karena merasa awalnya tidak ada tukang parkir, Tamy pun enggan memberikan uang. Ternyata sikap Tomy membuat Sabam emosi, dan lantas mengeluarkan gunting dari saku celananya.

Melihat banyak teman tersangka dan di bawah ancaman senjata tajam, Tomy kembali masuk ke dalam warnet. Karena takut, Tomy pun menghubungi ayahnya Joni. Mendengar keluhan itu, Joni yang menjabat sebagai Panit I Polsek Medan Area itu pun datang ke lokasi. “Awalnya, anak saya yang diancamnya. Sewaktu diterangkan anak saya, saya langsung ke TKP,” kata Joni. Saat di warnet, Joni langsung bertemu anaknya dan tersangka. Sang polisi itu langsung menanyakan perihal pengancaman itu dan identitas juru parkir kepada tersangka.

Namun, Sabam malah melawan dan kembali mengancam Joni. Walau Joni sudah memberitahukan kalau dirinya polisi, Sabam tetap ngotot dan kembali mengeluarkan gunting yang sebelumnya digunakannya untuk mengancam Tomy. Duel pun tak terelakkan. Tersangka spontan mengarahkan gunting tersebut ke arah Joni.

Dengan sigap, Joni pun menangkisnya sehingga lengan kiri Joni terluka terkena tikaman gunting. Bahkan, rekan-rekan tersangka juga ingin mengeroyok Joni.

Terpojok, Joni pun langsung menghubungi Polsek Percut Sei Tuan. Tak lama, personel Reskrim Polsek Percut datang dan mengamankan tersangka. Selanjutnya Sabam dibawa ke Mako Polsek Percut guna penyelidikan lebih lanjut.

“Saat di TKP, saya mau mengamankan pelakunya. Rupanya dia (Sabam) mengeluarkan gunting dan mau menikam saya. Saya tangkis sehingga tangan saya yang kena luka tikam. Teman pelaku juga banyak di situ dan saya sempat mau dikeroyok. Lalu saya panggil anggota Polsek Percut dan mengamankannya,” ungkap Ipda Joni kepada wartawan.

Sementara, Sabam mengaku kesal dengan Tomy lantaran tak mau memberikan uang parkir. Sedangkan pisau yang digunakan menikam Joni diakuinya baru saja dibawa untuk memangkas rambut. “Soalnya anak bapak itu (Tomy) enggak mau bayar uang parkir,” katanya.

Kapolsek Percut Sei Tuan, Kompol Lesman Zendrato mengatakan, pihaknya telah mengamankan tersangka atas kasus juru parkir liar yang menikam anggota polisi.

“Tersangka sudah kita amankan dan masih dalam proses pengembangan, terkait aksi pemerasan dan premanisme,” sebutnya. (gib/deo)

Foto: Gibson/PM Petugas memboyong jur parkir liar dan preman yang meresahkan masyarakat, ke Mako Sat Sabhara Polresta Medan.
Foto: Gibson/PM
Petugas memboyong jur parkir liar dan preman yang meresahkan masyarakat, ke Mako Sat Sabhara Polresta Medan.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Sabam Sirait (32) seorang juru parkir liar warga Jalan Medan Batang Kuis, Deli Serdang, Medan terpaksa mendekam di penjara. Pasalnya, tersangka nekat menikam telapak tangan kiri Panit Polsek Medan Area, Ipda Joni Roy Aritonang. Joni ditikam saat membela anaknya Tomy Alexander (20) yang diancam Sabam usai main internet di ‘Laba-laba Net’ Simpang Unimed, Jalan Williem Iskandar, Medan, Senin (9/11) sore.

Usai bermain, Tomy berencana pulang ke rumahnya di Jalan Pimpinan, Medan Perjuangan. Ketika mendekati kendaraannya yang terparkir di depan warnet korban dihampiri oleh tersangka untuk meminta uang parkir. Karena merasa awalnya tidak ada tukang parkir, Tamy pun enggan memberikan uang. Ternyata sikap Tomy membuat Sabam emosi, dan lantas mengeluarkan gunting dari saku celananya.

Melihat banyak teman tersangka dan di bawah ancaman senjata tajam, Tomy kembali masuk ke dalam warnet. Karena takut, Tomy pun menghubungi ayahnya Joni. Mendengar keluhan itu, Joni yang menjabat sebagai Panit I Polsek Medan Area itu pun datang ke lokasi. “Awalnya, anak saya yang diancamnya. Sewaktu diterangkan anak saya, saya langsung ke TKP,” kata Joni. Saat di warnet, Joni langsung bertemu anaknya dan tersangka. Sang polisi itu langsung menanyakan perihal pengancaman itu dan identitas juru parkir kepada tersangka.

Namun, Sabam malah melawan dan kembali mengancam Joni. Walau Joni sudah memberitahukan kalau dirinya polisi, Sabam tetap ngotot dan kembali mengeluarkan gunting yang sebelumnya digunakannya untuk mengancam Tomy. Duel pun tak terelakkan. Tersangka spontan mengarahkan gunting tersebut ke arah Joni.

Dengan sigap, Joni pun menangkisnya sehingga lengan kiri Joni terluka terkena tikaman gunting. Bahkan, rekan-rekan tersangka juga ingin mengeroyok Joni.

Terpojok, Joni pun langsung menghubungi Polsek Percut Sei Tuan. Tak lama, personel Reskrim Polsek Percut datang dan mengamankan tersangka. Selanjutnya Sabam dibawa ke Mako Polsek Percut guna penyelidikan lebih lanjut.

“Saat di TKP, saya mau mengamankan pelakunya. Rupanya dia (Sabam) mengeluarkan gunting dan mau menikam saya. Saya tangkis sehingga tangan saya yang kena luka tikam. Teman pelaku juga banyak di situ dan saya sempat mau dikeroyok. Lalu saya panggil anggota Polsek Percut dan mengamankannya,” ungkap Ipda Joni kepada wartawan.

Sementara, Sabam mengaku kesal dengan Tomy lantaran tak mau memberikan uang parkir. Sedangkan pisau yang digunakan menikam Joni diakuinya baru saja dibawa untuk memangkas rambut. “Soalnya anak bapak itu (Tomy) enggak mau bayar uang parkir,” katanya.

Kapolsek Percut Sei Tuan, Kompol Lesman Zendrato mengatakan, pihaknya telah mengamankan tersangka atas kasus juru parkir liar yang menikam anggota polisi.

“Tersangka sudah kita amankan dan masih dalam proses pengembangan, terkait aksi pemerasan dan premanisme,” sebutnya. (gib/deo)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/