BINJAI, SUMUTPOS.CO – Aksi perampokan kembali terjadi di wilayah hukum Polres Binjai. Empat kawanan perampok bersenjata api di Desa Mancang, Kec. Selesai, Kab. Langkat. Ucok Bangun (48), warga Desa Sugiwaras, Kec. Selesai yang jadi korban.
Akibat aksi itu, Ucok terkapar bersimbah darah dengan luka tembak di pinggul kiri. Dia akhirnya dilarikan ke RSU dr Fuad, Jl. Ahmad Yani, Kec. Binjai Kota untuk menjalani operasi. Keterangan yang dihimpun wartawan, selain tertembak, toke sawit itu juga kehilangan uang sebesar Rp160 juta.
Di mana uang tersebut baru saja diterimanya di sebuah warung sekaligus tempat kejadian perkara. Ketika itu, Ucok sedang melakukan transaksi dengan seorang temannya di sebuah warung yang ada di Desa Mancang. Setelah uang cair, Ucok dan temannya itu memilih minum bersama. Tak berapa lama, datang dua pria dengan ciri-ciri bertubuh kecil dan yang satu lagi ditaksir berusia 42 tahun.
Tak lama hendak membayar uang kepada Bambang dan Hendrik, pemilik buah sawit yang mereka ambil, masuk dua orang lagi rekan pelaku yang memiliki ciri sama, berbadan sedang.
“Kami memang janjian di warung untuk membayar buah sawit yang diambil korban,” kata Bambang dan Hendri saksi mata saat kejadian. Sayangnya saat mereka hendak melakukan transaksi (pembayaran-red), para pelaku yang telah berjumlah empat orang itu langsung memukul korban dan menodongkan senjata api yang mereka bawa. “Ketika mau transaksi, yang dua orang yang datang terakhir memukul korban dan menodongkan senjata api ke arah kami,” jelasnya. Tidak sampai di sana, pelaku juga sempat meletuskan senjata api ke arah korban. Hingga korban mengalami luka tembak tepat di arah bokong.
Letusan senjata api membuat korban terkapar bersimbah darah. Bahkan, pelaku juga sempat memukul kepala korban dengan senjata api hingga berdarah. Sementara, pemilik warung dan warga sekitar yang mendengar kejadian tersebut langsung berlari ke depan. Namun mereka tidak bisa berbuat apa-apa karena juga ditodong senjata api oleh pelaku. “Karena dengar suara letusanya kami keluar. Tapi mereka mengancam dan mengatakan ini bukan urusan kami. Korban memang kerap bertransaksi untuk membayar buah sawit yang diambil dari warga,” seru pasutri pemilik warung.
Setelah melakukan aksinya, dengan santai pelaku langsung melarikan diri dengan kereta bebek jenis honda ke arah Kuala Gumit. Bahkan, untuk mengelabui warga yang berusaha mendekat, pelaku sempat mengatakan kepada warga jika terjadi pengeroyokan di warung. “Mereka memang nggak ada yang menggunakan helm. Tapi kami takut melihatnya. Karena senjata terus ditodongkan kepada kami. Bahkan dengan enaknya, dia (pelaku-red) mengatakan kalau ada warga begaduh di warung kami,” jelas pasutri ini. Petugas yang menerima laporan langsung turun ke lokasi. Dari lokasi juga didapati selonsongan peluru dan langsung diamankan. Kini petugaS sedang memburu para pelaku perampokan dengan menggunakan senjata api ini. Sementarta korban yang sempat dilarikan ke Klinik Delia dirujuk di RS Fuad untuk menjalankan operasi pengangkatan proyektil peluru. Sementara, tak lama melakukan penyisiran di lokasi, polisi disebut-sebut berhasil menemukan uang Rp115 juta di belakang rumah pemilik warung yang terbungkus dalam pelastik. Sayangnya, petugas belum bisa memberikan keterangan resmi terkait penemuan ini.
“Waduh, kita nggak berani kasih komentar. Karena warga di sini nggak semuanya prihatin terkait kejadian ini. Nanti koordinasi saja ke Polres ya,” kata Kapolsek Selsei AKP Rosdiana, menghindar untuk dimintai keterangan.
Terpisah Marlon Purba selaku Dirut PT SSM yang turun ke lokasi berharap, petugas dapat mengambil tindakan tegas terhadap pelaku perampokan dengan menggunakan senjata api itu. “Bila perlu tembak ditempat pelaku perampokan dengan menggunakan senjata api ini. Ini terlepas dari anggota saya yang dirampok ya,” jelas Marlon. Jelasnya, polisi jangan ragu untuk menembak pelaku seperti ini. Karena sudah berulangkali kejadian ini terjadi. Setidaknya dengan tindakan tegas ini dapat membuat efek jera kepada pelaku lain.
“Jangan takut ambil tindakan kalau memang itu benar. Kepada Pak Kapoldasu, kita turut prihatin dengan kejadian ini. Jadi, jika seperti ini tembak ditempat itu merupakan hal yang wajar dan harus dilakukan,” tegas Marlon, sembari mengakui korban merupakan suplier dari perusahaan miliknya.(smg/deo)