TIGANDERKET, SUMUTPOS.CO -Kerap membuat onar dan resahkan warga, seorang pria mengidap gangguan jiwa diamuk dan dibakar massa, Rabu (9/5) malam. Alhasil, Tobat Sembiring (45) warga Desa Tanjung, Kecamatan Tiganderket tewas seketika.
Peristiwa ini terjadi tidak jauh dari SD Tiganderket. Emosi massa dipicu karena malam itu korban menggangu dan mengejar – ngejar warga yang melintas saat mengendarai sepeda motor.
“Korban memang sudah gila, dia kerap merusuh disini. Malam naas itu dia mengejar warga yang sedang melintas mengendarai kereta sembari memegang kayu,” ucap warga sekitar bermarga Sembiring, Kamis (10/5).
Dijelaskannya, korban yang sakit jiwa tergolong sadis. Sebab, kerap mengancam nyawa warga dan membuat resah warga sekitar.
Sekira 3 atau 2 tahun lalu, Tobat juga membunuh istri keduanya dengan cara dibakar menggunakan ban bekas.
“Dari situlah diketahui kalau dia mempunyai sakit jiwa. Itu (sakit jiwa) yang buat pelaku tidak ditahan polisi. Akhirnya dia (pelaku) juga tewas dengan cara yang sadis seperti perbuatannya dahulu,” bebernya.
Kapolsek Payung AKP Satria Sembiring membenarkan informasi tersebut. Kapolsek meminta Sumut Pos untuk konfirmasi ke warga.
“Kami mendapat info sekitar jam 20:00 WIB. Untuk saat ini kita masih melakukan penyelidikan atas tewasnya Tobat Sembiring yang diamuk masa. Untuk lebih jelasnya konfirmasi ke warga saja ya,” ucap Satria.(deo/ala)
TIGANDERKET, SUMUTPOS.CO -Kerap membuat onar dan resahkan warga, seorang pria mengidap gangguan jiwa diamuk dan dibakar massa, Rabu (9/5) malam. Alhasil, Tobat Sembiring (45) warga Desa Tanjung, Kecamatan Tiganderket tewas seketika.
Peristiwa ini terjadi tidak jauh dari SD Tiganderket. Emosi massa dipicu karena malam itu korban menggangu dan mengejar – ngejar warga yang melintas saat mengendarai sepeda motor.
“Korban memang sudah gila, dia kerap merusuh disini. Malam naas itu dia mengejar warga yang sedang melintas mengendarai kereta sembari memegang kayu,” ucap warga sekitar bermarga Sembiring, Kamis (10/5).
Dijelaskannya, korban yang sakit jiwa tergolong sadis. Sebab, kerap mengancam nyawa warga dan membuat resah warga sekitar.
Sekira 3 atau 2 tahun lalu, Tobat juga membunuh istri keduanya dengan cara dibakar menggunakan ban bekas.
“Dari situlah diketahui kalau dia mempunyai sakit jiwa. Itu (sakit jiwa) yang buat pelaku tidak ditahan polisi. Akhirnya dia (pelaku) juga tewas dengan cara yang sadis seperti perbuatannya dahulu,” bebernya.
Kapolsek Payung AKP Satria Sembiring membenarkan informasi tersebut. Kapolsek meminta Sumut Pos untuk konfirmasi ke warga.
“Kami mendapat info sekitar jam 20:00 WIB. Untuk saat ini kita masih melakukan penyelidikan atas tewasnya Tobat Sembiring yang diamuk masa. Untuk lebih jelasnya konfirmasi ke warga saja ya,” ucap Satria.(deo/ala)