32 C
Medan
Friday, June 28, 2024

Kalau Dibariskan, Aku Kenal Orangnya

Foto: Well/PM Fadli dan Muhammad Saputra, dua pemuda korban penganiayaan dan perampokan pria diduga oknum polisi.
Foto: Well/PM
Fadli dan Muhammad Saputra, dua pemuda korban penganiayaan dan perampokan pria diduga oknum polisi.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Kasus perampokan dan penganiayaan Fadli Pranata (19) warga Jl. Pabrik Tenun dan temannya, Muhammad Saputra (19) warga Jl. Periuk, Ayahanda Medan, masih dalam penyelidikan Polresta Medan. Keduanya dirampok diduga oleh oknum polisi bertrail di kawasan Jl. Gatot Subroto, simpang Jl. Nibung Raya.

Setelah membuat laporan resmi No STTLP/1733/VII/2014/SPKT RESTA MEDAN, kedua korban yang menderita luka lecet di sekujur tubuh ini kembali mendatangi Polresta Medan, Kamis (10/7) siang. Kehadiran keduanya adalah untuk melengkapi laporan usai membuat visum di RS Pirngadi Medan.

Saat ditemui kru koran ini, Saputra mengaku masih kenal betul dengan ketiga pelaku yang dua diantaranya berseragam lengkap itu. “Aku tanda kali bang, dia itu pakai baju polisi dan rompi hitam bertuliskan polisi. Orang itu naik kereta trail warna hitam. Dikejarlah kami dari Gajah Mada sampai ke Nibung Utama, karena memang aku tak pakai helm,” kenang Saputra.

Karena berusaha kabur, keduanya malah diteriaki rampok hingga panik dan terjatuh usai menabrak trotoar. “Diteriaki kami rampok karena lari, kami menghindar karena tak pakai helm. Kami beli nasi goreng malam itu bang. Jatuh lah kami karena nabrak trotoar, disitu dipukuli kami dan handphoneku diambil,” kata Sapautra lagi diamini temannya.

“Dia buka helm, mau dipukul aku pakai helmnya. Disitulah aku kenal betul sama wajahnya bang. Kenapa aku yakin dia polisi, karena tak lama berdatangan kawan-kawannya naik kereta trail juga, dikelilingi kami dua,” jelas Saputra mengisahkan kejadian naas tersebut.

Ditanyai berapa jumlah pelaku, ia mengatakan 3 orang yang dua diantaranya berboncengan naik trail dan berseragam polisi. Sementara satu lagi mengenakan baju biasa mengendarai sepeda motor jenis Honda Supra. “Kalau misalnya dibariskan mereka, aku tanda kali bang wajahnya. Yang pakai baju biasa itu pun ngeluarin senjata dia bang, ditodong lagi ke arah si Fadli,” terangnya

Kasat Sabhara Polresta Medan, Kompol Tris Lesmana Zeviansyah mengatakan jika pihaknya masih menyelidiki kasus tersebut “Kita pastikan dulu ya, kita selidiki dulu supaya kita bisa simpulkan,” katanya. Sementara Kasat Reskrim Polresta Medan Kompol Wahyu Bram mengatakan jika pihaknya belum bisa memastikan hal tersebut, “Belum bisa kita pastikan apakah memang anggota ya,” katanya singkat. (wel/deo)

Foto: Well/PM Fadli dan Muhammad Saputra, dua pemuda korban penganiayaan dan perampokan pria diduga oknum polisi.
Foto: Well/PM
Fadli dan Muhammad Saputra, dua pemuda korban penganiayaan dan perampokan pria diduga oknum polisi.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Kasus perampokan dan penganiayaan Fadli Pranata (19) warga Jl. Pabrik Tenun dan temannya, Muhammad Saputra (19) warga Jl. Periuk, Ayahanda Medan, masih dalam penyelidikan Polresta Medan. Keduanya dirampok diduga oleh oknum polisi bertrail di kawasan Jl. Gatot Subroto, simpang Jl. Nibung Raya.

Setelah membuat laporan resmi No STTLP/1733/VII/2014/SPKT RESTA MEDAN, kedua korban yang menderita luka lecet di sekujur tubuh ini kembali mendatangi Polresta Medan, Kamis (10/7) siang. Kehadiran keduanya adalah untuk melengkapi laporan usai membuat visum di RS Pirngadi Medan.

Saat ditemui kru koran ini, Saputra mengaku masih kenal betul dengan ketiga pelaku yang dua diantaranya berseragam lengkap itu. “Aku tanda kali bang, dia itu pakai baju polisi dan rompi hitam bertuliskan polisi. Orang itu naik kereta trail warna hitam. Dikejarlah kami dari Gajah Mada sampai ke Nibung Utama, karena memang aku tak pakai helm,” kenang Saputra.

Karena berusaha kabur, keduanya malah diteriaki rampok hingga panik dan terjatuh usai menabrak trotoar. “Diteriaki kami rampok karena lari, kami menghindar karena tak pakai helm. Kami beli nasi goreng malam itu bang. Jatuh lah kami karena nabrak trotoar, disitu dipukuli kami dan handphoneku diambil,” kata Sapautra lagi diamini temannya.

“Dia buka helm, mau dipukul aku pakai helmnya. Disitulah aku kenal betul sama wajahnya bang. Kenapa aku yakin dia polisi, karena tak lama berdatangan kawan-kawannya naik kereta trail juga, dikelilingi kami dua,” jelas Saputra mengisahkan kejadian naas tersebut.

Ditanyai berapa jumlah pelaku, ia mengatakan 3 orang yang dua diantaranya berboncengan naik trail dan berseragam polisi. Sementara satu lagi mengenakan baju biasa mengendarai sepeda motor jenis Honda Supra. “Kalau misalnya dibariskan mereka, aku tanda kali bang wajahnya. Yang pakai baju biasa itu pun ngeluarin senjata dia bang, ditodong lagi ke arah si Fadli,” terangnya

Kasat Sabhara Polresta Medan, Kompol Tris Lesmana Zeviansyah mengatakan jika pihaknya masih menyelidiki kasus tersebut “Kita pastikan dulu ya, kita selidiki dulu supaya kita bisa simpulkan,” katanya. Sementara Kasat Reskrim Polresta Medan Kompol Wahyu Bram mengatakan jika pihaknya belum bisa memastikan hal tersebut, “Belum bisa kita pastikan apakah memang anggota ya,” katanya singkat. (wel/deo)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/