NIAS, SUMUTPOS.CO – Seorang ibu, MT (30) warga Dusun II Desa Banua Sibohou Kecamatan Namohalu Esiwa Kabupaten Nias Utara Kepulauan Nias Sumatra Utara, tega menggorok tiga anak kandungnya dengan sebilah parang hingga tewas. Ketiga anaknya yang masih berusia balita tersebut masing-masing berinisial YL (5) laki-laki, SL (4) laki-laki dan DL (2) laki-laki.
Kasubbag Humas Polres Nias Aiptu Yansen Hulu menyampaikan, peristiwa tragis tersebut terjadi pada Rabu (9/12) sekitar pukul 13.30 WIB.
Kejadian pembunuhan ini bermula, sekitar pukul 09.00 WIB di mana kakek, nenek, ayah, dan kakak sulung korban berangkat ke tempat pemungutan suara (TPS) untuk mengikuti Pilkada Bupati Nias Utara.
Sebelum berangkat, keempatnya juga berpamitan kepada pelaku berinisial MT (30) dan para korban. Namun sepulang dari pemilihan, sekitar pukul 13.30 WIB kakek, nenek dan kakak sulung korban yang duluan tiba di rumah menemukan ketiga korban telah tewas dengan mengenaskan dengan kondisi leher digorok. “Sedangkan pelaku MT saat itu berada di samping ketiga korban dengan posisi tidur terlentang dan sebilah parang berada di sampingnya,” jelasnya.
Melihat hal itu, ketiga saksi pun ketakutan, sehingga kakak sulung korban langsung menelepon ayah korban untuk memberitahukan kejadian itu. Mendapatkan kabar yang menimpa ketiga anaknya, ayah korban langsung pulang dan mendapati ketiga balitanya yang sudah tak bernyawa.
Yansen Hulu melanjutkan, sekitar pukul 17.00 WIB, Kapolsek Tuhemberua AKP Ibe J Harefa bersama personel dan Kasat Reskrim Polres Nias AKP Junisar R Silalahi yang mendapat laporan peristiwa pembunuhan itu langsung berangkat ke lokasi kejadian. Dari lokasi petugas menyita barang bukti sebilah parang dan mengamankan ibu korban. “Sedangkan jenazah ketiga korban dibawa ke RSUD Gunungsitoli untuk dilakukan visum,” jelasnya.
Selain itu, dari hasil pemeriksaan saksi-saksi, diketahui bahwa motif pelaku menghabisi nyawa ketiga anaknya karena faktor himpitan ekonomi. “Modus pelaku menggorok leher dengan menggunakan sebilah parang hingga ketiga korban meninggal dunia,” ujarnya.
Yansen juga menyebutkan Polres Nias juga memeriksa kejiwaan pelaku dengan periksakan ke psikiater. (bbs/azw)