26.7 C
Medan
Wednesday, May 8, 2024

Wali Kota Gunungsitoli Resmikan Tugu Salib

DEPAN: Wali Kota Gunungsitoli, Ir Lakhomizaro Zebua, bersama pimpinan Gereja dan unsur forkopimda foto bersama didepan Tugu Salib, di halaman kantor Sinode BNKP, Jalan Soekarno, kelurahan pasar, Kota Gunungsitoli.

GUNUNGSITOLI, SUMUTPOS.CO- Wali Kota Gunungsitoli, Ir Lakhomizaro Zebua meresmikan tugu salib yang berada di pusat Kota Gunungsitoli tepatnya di halaman kantor Sinode Banua Niha Keriso Protestan (BNKP), Jalan Ir Soekarno Nomor 22 Kelurahan Pasar Kota Gunungsitoli, Minggu (6/12).

Sebelum pelaksanaan acara, Lakhomizaro bersama keluarga dan didampingi para Kepala Organisasi Perangkat Daerah mengikuti Ibadah minggu di Gereja BNKP Jemaat Kota Gunungsitoli. Selepas kebaktian, rombongan menuju kantor Sinode BNKP untuk mengikuti acara dimaksud.

Kegiatan ini diawali dengan nyanyian rohani dan doa yang dibawakan oleh Ephorus GNKPI Pendeta Tolonihaogo Ndruru STh, disusul laporan Sekretaris Daerah Kota Gunungsitoli, Ir Agustinus Zega.

Sekda menyampaikan pembangunan Tugu Salib itu merupakan perwujudan identitas kepercayaan masyarakat Kota Gunungsitoli yang mayoritas beragama Kristen.

Sekda menjelaskan konsep batu karang di tugu tersebut melambangkan keteguhan dasar keimanan orang Kristen. Sedangkan konsep kayu melambangkan pohon Ara sebagai lambang umum umat Israel, bisa bermakna pemimpin agama, pohon kehidupan, pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat.

“Mahkota melambangkan kemuliaan, salib tiga arah melambangkan anugerah dan karya keselamatan dari Allah dalam perwujudan Trinitas,” jelasnya.

Agustinus Zega menambahkan, maksud dan tujuan pembangunan tugu Salib itu adalah terpenuhinya kebutuhan ruang terbuka hijau dan ruang terbuka publik di Kota Gunungsitoli. Tersedianya Landmark sebagai penambah kekhasan dan nilai estetika Kota Gunungsitoli

“Semakin luas wilayah yang tertata, maka diharapkan kebutuhan spiritual masyarakat Kota Gunungsitol dapat terpenuhi,” katanya.

Walikota Gunungsitoli Ir Lakhomizaro Zebua dalam sambutannya menyampaikan keberhasilan pembangunan tugu salib itu tidak terlepas dari dukungan para tokoh agama dan semua elemen masyarakat.

“Ini merupakan sukacita dan kebahagiaan bagi kita semua, tugu salib ini dapat kita diresmikan di penghujung tahun 2020 ini,” ujar Lakhomizaro.

Dikatakan Walikota, pembangunan Tugu Salib itu masih akan dilanjutkan sesuai master plan sebelumnya yang direncanakan akan menggunakan jalur dua arah atau berbentuk bundaran.” Kita harapkan dengan adanya Tugu Salib ini, tentu akan menambah daya tarik masyarakat luas untuk datang berkunjung ke Kota Gunungsitoli,” katanya.

Walikota menkankan bahwa Tugu Salib itu bukan milik kelompok tertentu atau milik satu organisasi Agama saja, melainkan milik bersama seluruh masyarakat Kota Gunungsitoli. “Tugu ini merupakan icon baru di Kota Gunungsitoli yang kita cintai, maka menjadi tanggungjawab kita bersama untuk menjaga dan memeliharanya,” harapnya.

Ephorus BNKP Pendeta DR Tuhoni Telaumbanua MSi mewakili pimpinan Gereja se-Kota Gunungsitoli menyampaikan ucapan terimakasih kepada pemerintah Kota Gunungsitoli yang terus berupaya meningkatkan penataan kota termasuk pembangunan Tugu Salib yang diresmikan saat itu.

Acara dilanjutkan dengan penanda-tanganan prasasti oleh Walikota Gunungsitoli bersama Ephorus BNKP, dilanjutkan dengan penekanan tombol sirene oleh unsur forkopimda se-Kota Gunungsitoli, para pimpinan Gereja se-Kota Gunungsitoli sebagai simbol peresmian serta penyalaan air mancur dan hiasan lampu perdana di Tugu Salib itu.

Kegiatan ini turut dihadiri oleh Wakil Walikota Gunungsitoli, Dandim 0213/Nias, mewakili Kajari Gunungsitoli, mewakili ketua pengadilan Negeri Gunungsitoli, mewakili Kapolres Nias, para pimpinan Gereja se-Kota Gunungsitoli, Asisten Sekda Bidang Pemerintahan dan Kesejahteran Rakyat, Asisten Sekda Bidang Administrasi Umum, para Kepala Organisasi Perangkat Daerah lingkup pemerintah Kota Gunungsitoli, dan hadirin lainnya. (adl/ram)

DEPAN: Wali Kota Gunungsitoli, Ir Lakhomizaro Zebua, bersama pimpinan Gereja dan unsur forkopimda foto bersama didepan Tugu Salib, di halaman kantor Sinode BNKP, Jalan Soekarno, kelurahan pasar, Kota Gunungsitoli.

GUNUNGSITOLI, SUMUTPOS.CO- Wali Kota Gunungsitoli, Ir Lakhomizaro Zebua meresmikan tugu salib yang berada di pusat Kota Gunungsitoli tepatnya di halaman kantor Sinode Banua Niha Keriso Protestan (BNKP), Jalan Ir Soekarno Nomor 22 Kelurahan Pasar Kota Gunungsitoli, Minggu (6/12).

Sebelum pelaksanaan acara, Lakhomizaro bersama keluarga dan didampingi para Kepala Organisasi Perangkat Daerah mengikuti Ibadah minggu di Gereja BNKP Jemaat Kota Gunungsitoli. Selepas kebaktian, rombongan menuju kantor Sinode BNKP untuk mengikuti acara dimaksud.

Kegiatan ini diawali dengan nyanyian rohani dan doa yang dibawakan oleh Ephorus GNKPI Pendeta Tolonihaogo Ndruru STh, disusul laporan Sekretaris Daerah Kota Gunungsitoli, Ir Agustinus Zega.

Sekda menyampaikan pembangunan Tugu Salib itu merupakan perwujudan identitas kepercayaan masyarakat Kota Gunungsitoli yang mayoritas beragama Kristen.

Sekda menjelaskan konsep batu karang di tugu tersebut melambangkan keteguhan dasar keimanan orang Kristen. Sedangkan konsep kayu melambangkan pohon Ara sebagai lambang umum umat Israel, bisa bermakna pemimpin agama, pohon kehidupan, pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat.

“Mahkota melambangkan kemuliaan, salib tiga arah melambangkan anugerah dan karya keselamatan dari Allah dalam perwujudan Trinitas,” jelasnya.

Agustinus Zega menambahkan, maksud dan tujuan pembangunan tugu Salib itu adalah terpenuhinya kebutuhan ruang terbuka hijau dan ruang terbuka publik di Kota Gunungsitoli. Tersedianya Landmark sebagai penambah kekhasan dan nilai estetika Kota Gunungsitoli

“Semakin luas wilayah yang tertata, maka diharapkan kebutuhan spiritual masyarakat Kota Gunungsitol dapat terpenuhi,” katanya.

Walikota Gunungsitoli Ir Lakhomizaro Zebua dalam sambutannya menyampaikan keberhasilan pembangunan tugu salib itu tidak terlepas dari dukungan para tokoh agama dan semua elemen masyarakat.

“Ini merupakan sukacita dan kebahagiaan bagi kita semua, tugu salib ini dapat kita diresmikan di penghujung tahun 2020 ini,” ujar Lakhomizaro.

Dikatakan Walikota, pembangunan Tugu Salib itu masih akan dilanjutkan sesuai master plan sebelumnya yang direncanakan akan menggunakan jalur dua arah atau berbentuk bundaran.” Kita harapkan dengan adanya Tugu Salib ini, tentu akan menambah daya tarik masyarakat luas untuk datang berkunjung ke Kota Gunungsitoli,” katanya.

Walikota menkankan bahwa Tugu Salib itu bukan milik kelompok tertentu atau milik satu organisasi Agama saja, melainkan milik bersama seluruh masyarakat Kota Gunungsitoli. “Tugu ini merupakan icon baru di Kota Gunungsitoli yang kita cintai, maka menjadi tanggungjawab kita bersama untuk menjaga dan memeliharanya,” harapnya.

Ephorus BNKP Pendeta DR Tuhoni Telaumbanua MSi mewakili pimpinan Gereja se-Kota Gunungsitoli menyampaikan ucapan terimakasih kepada pemerintah Kota Gunungsitoli yang terus berupaya meningkatkan penataan kota termasuk pembangunan Tugu Salib yang diresmikan saat itu.

Acara dilanjutkan dengan penanda-tanganan prasasti oleh Walikota Gunungsitoli bersama Ephorus BNKP, dilanjutkan dengan penekanan tombol sirene oleh unsur forkopimda se-Kota Gunungsitoli, para pimpinan Gereja se-Kota Gunungsitoli sebagai simbol peresmian serta penyalaan air mancur dan hiasan lampu perdana di Tugu Salib itu.

Kegiatan ini turut dihadiri oleh Wakil Walikota Gunungsitoli, Dandim 0213/Nias, mewakili Kajari Gunungsitoli, mewakili ketua pengadilan Negeri Gunungsitoli, mewakili Kapolres Nias, para pimpinan Gereja se-Kota Gunungsitoli, Asisten Sekda Bidang Pemerintahan dan Kesejahteran Rakyat, Asisten Sekda Bidang Administrasi Umum, para Kepala Organisasi Perangkat Daerah lingkup pemerintah Kota Gunungsitoli, dan hadirin lainnya. (adl/ram)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/