30 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Tembak Aja Aku Polisi, Aku Bosan Hidup di Dunia…

Foto: Akbar/PM/JPNN Imelda (kiri) dan putrinya (tengah) saat mendatangi Polsek untuk mengadukan suaminya.
Foto: Akbar/PM/JPNN
Imelda (kiri) dan putrinya (tengah) saat mendatangi Polsek untuk mengadukan suaminya.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Rajadi Mangatur Hasibuan (45) terpaksa terpaksa mendekam di balik terali besi tahanan Polsek Patumbak, Selasa (11/3) sekira pukul 10.30 Wib. Pria bertato kelabang di leher dan naga di perut itu ditangkap karena memukuli mantan istrinya, Imelda Lusiana boru Sinaga (40)  pakai beroti.

Penangkapan warga Jl. Panglima Denai, Kec. Medan Amplas itu berwal dari laporan mantan istrinya (40), warga Jalan Pertahanan, Patumbak ke polisi. Lusiana mengaku dipukuli suaminya di halaman rumah dengan menggunakan broti, oleh pria yang sudah diceraikannya tiga tahun lalu.

Saat dipukuli, Lusiana menjerit kesakitan sehingga salah satu dari empat anak mereka yang tinggal bersamanya terbangun dari tidurnya. Melihat hal itu, anak bungsungnya lantas menangis. Tapi suaminya tak peduli dan tetap menghajar Lusiana hingga mengalami luka lebam di bagian tangan dan kakinya.

Beruntung, warga sekitar melihat kejadian itu dan menarik suaminya yang sudah seperti orang kesetanan. Oleh warga, suaminya pun disarankan agar pergi meninggalkan kediaman Lusiana.

Tak senang, Lusiana melaporkan kejadiaan tersebut ke Polsek Patumbak dengan membawa saksi putri kandungnya sendiri. Petugas Polsek Patumbak langsung melakukan penyidikan dan berhasil mengamankan pelaku di kediamannya. Saat hendak diboyong, Rajadi menjerit-jerit.

Bahkan saat hendak dimasukkan ke dalam tahanan, Rajadi terus menjerit-jerit. “Mati kalian polisi, kena rahasia ilahi. Kalian tangkap pula aku. Dia yang bersetubuh, aku yang kalian tangkap. Kena rahasia Ilahi kalian,” teriak Rajadi di dalam tahanan. “Tembak aja aku, tembak aku polisi. Aku sudah bosan hidup di dunia ini,” sambungnya.

Lusiana mengaku sudah kesal kali dengan tingkah suaminya. Pasalnya, dirinya bukan hanya sekali ini saja dipukuli suaminya. Sebelumnya, suaminya juga sudah sering memukulinya. Bahkan, pacarnya juga pernah dipukuli suaminya hingga babak belur.

“Dia sudah gila, kalau nggak gila mana mungkin kayak gitu. Tatonya banyak tapi cengeng,” ujar Lusiana, saat ditemui di Polsek Patumbak, Senin (11/3) siang.

Dia menuturkan, dirinya menikah dengan suaminya tahun 1998 lalu. Mereka dikaruniai empat orang anak.

“Nggak lama anak keempat lahir, tingkahnya semakin menjadi-jadi. Ya udah tahun 2010 kami cerai. Penyebabnya sama gara-gara main pukul,” kata Lusiana, sembari mengatakan mereka cerai karena sikap suaminya yang cemburuan.

Lusiana berharap semoga pelaku dihukum seberat-beratnya. Sebab, dia takut jika nanti dia keluar akan bertindak nekat kepadanya. “Kalau bisa sampai bengkok dululah. Aku takut dia keluar membunuh aku. Karena aku sudah sering diancamnya mau dibunuh,” keluhnya.

Sementara itu, Rajadi mengaku, tidak ada memukul Lusiana.  Hanya saja, dia mengaku marah kepada Lusiana karena tepergok telah bermesraan dengan laki-laki lain. “Dia main sama laki-laki itu, ya marahlah aku bang. Makanya kupukuli dia,” jelasnya.

Rajadi menerangkan masih cinta sama mantan istrinya tersebut. “Tapi dia nggak mau balik sama aku, karena aku bandal katanya. Makanya aku geram kali, aku kasian sama anak-anak. Tapi, dia nggak kasihan,” imbuhnya.

Kapolsek Patumbak, Kompol Andhiko Wicaksono bersama Kanit Reskrim Polsek Patumbak, AKP David Bakkara ketika dikonfirmasi mengatakan, telah mengamankan pelaku. Menurutnya, korban sudah berulang kali dipukuli oleh pelaku. Makanya korban memilih untuk melaporkanya ke Polsek Patumbak. “Selain itu, dia juga takut sama pelaku. Karena pelaku sudah sering mengancam korban,” pungkasnya. (bar)

Foto: Akbar/PM/JPNN Imelda (kiri) dan putrinya (tengah) saat mendatangi Polsek untuk mengadukan suaminya.
Foto: Akbar/PM/JPNN
Imelda (kiri) dan putrinya (tengah) saat mendatangi Polsek untuk mengadukan suaminya.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Rajadi Mangatur Hasibuan (45) terpaksa terpaksa mendekam di balik terali besi tahanan Polsek Patumbak, Selasa (11/3) sekira pukul 10.30 Wib. Pria bertato kelabang di leher dan naga di perut itu ditangkap karena memukuli mantan istrinya, Imelda Lusiana boru Sinaga (40)  pakai beroti.

Penangkapan warga Jl. Panglima Denai, Kec. Medan Amplas itu berwal dari laporan mantan istrinya (40), warga Jalan Pertahanan, Patumbak ke polisi. Lusiana mengaku dipukuli suaminya di halaman rumah dengan menggunakan broti, oleh pria yang sudah diceraikannya tiga tahun lalu.

Saat dipukuli, Lusiana menjerit kesakitan sehingga salah satu dari empat anak mereka yang tinggal bersamanya terbangun dari tidurnya. Melihat hal itu, anak bungsungnya lantas menangis. Tapi suaminya tak peduli dan tetap menghajar Lusiana hingga mengalami luka lebam di bagian tangan dan kakinya.

Beruntung, warga sekitar melihat kejadian itu dan menarik suaminya yang sudah seperti orang kesetanan. Oleh warga, suaminya pun disarankan agar pergi meninggalkan kediaman Lusiana.

Tak senang, Lusiana melaporkan kejadiaan tersebut ke Polsek Patumbak dengan membawa saksi putri kandungnya sendiri. Petugas Polsek Patumbak langsung melakukan penyidikan dan berhasil mengamankan pelaku di kediamannya. Saat hendak diboyong, Rajadi menjerit-jerit.

Bahkan saat hendak dimasukkan ke dalam tahanan, Rajadi terus menjerit-jerit. “Mati kalian polisi, kena rahasia ilahi. Kalian tangkap pula aku. Dia yang bersetubuh, aku yang kalian tangkap. Kena rahasia Ilahi kalian,” teriak Rajadi di dalam tahanan. “Tembak aja aku, tembak aku polisi. Aku sudah bosan hidup di dunia ini,” sambungnya.

Lusiana mengaku sudah kesal kali dengan tingkah suaminya. Pasalnya, dirinya bukan hanya sekali ini saja dipukuli suaminya. Sebelumnya, suaminya juga sudah sering memukulinya. Bahkan, pacarnya juga pernah dipukuli suaminya hingga babak belur.

“Dia sudah gila, kalau nggak gila mana mungkin kayak gitu. Tatonya banyak tapi cengeng,” ujar Lusiana, saat ditemui di Polsek Patumbak, Senin (11/3) siang.

Dia menuturkan, dirinya menikah dengan suaminya tahun 1998 lalu. Mereka dikaruniai empat orang anak.

“Nggak lama anak keempat lahir, tingkahnya semakin menjadi-jadi. Ya udah tahun 2010 kami cerai. Penyebabnya sama gara-gara main pukul,” kata Lusiana, sembari mengatakan mereka cerai karena sikap suaminya yang cemburuan.

Lusiana berharap semoga pelaku dihukum seberat-beratnya. Sebab, dia takut jika nanti dia keluar akan bertindak nekat kepadanya. “Kalau bisa sampai bengkok dululah. Aku takut dia keluar membunuh aku. Karena aku sudah sering diancamnya mau dibunuh,” keluhnya.

Sementara itu, Rajadi mengaku, tidak ada memukul Lusiana.  Hanya saja, dia mengaku marah kepada Lusiana karena tepergok telah bermesraan dengan laki-laki lain. “Dia main sama laki-laki itu, ya marahlah aku bang. Makanya kupukuli dia,” jelasnya.

Rajadi menerangkan masih cinta sama mantan istrinya tersebut. “Tapi dia nggak mau balik sama aku, karena aku bandal katanya. Makanya aku geram kali, aku kasian sama anak-anak. Tapi, dia nggak kasihan,” imbuhnya.

Kapolsek Patumbak, Kompol Andhiko Wicaksono bersama Kanit Reskrim Polsek Patumbak, AKP David Bakkara ketika dikonfirmasi mengatakan, telah mengamankan pelaku. Menurutnya, korban sudah berulang kali dipukuli oleh pelaku. Makanya korban memilih untuk melaporkanya ke Polsek Patumbak. “Selain itu, dia juga takut sama pelaku. Karena pelaku sudah sering mengancam korban,” pungkasnya. (bar)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/