MEDAN, SUMUTPOS.CO – Bunga Rasita Siahaan (20) nekat mengadukan ayah kandungnya ke Polsek Percut Seituan, Selasa (11/4) siang. Anak gadis yang tinggal di Jln Pendidikan, Pasar XII Tembung, Percut Seituan itu mengadukan ayahnya berinisial AS karena tak tahan lagi selalu mendapat perlakuan kasar.
Puncaknya, Senin (10/4) siang, ayahnya yang tak lagi tinggal bersama mereka datang ke rumah. Saat itu ayahnya berusaha mengambil adiknya yang paling kecil. Namun Bunga menolak dan meminta ayahnya jangan selalu kasar.
Saat itulah, AS memukul kepala putrinya itu. Tak puas hanya memukul, AS mencabut ikat pinggangnya dan memukulkannya ke wajah Bunga. Akibatnya, wajah anak ketiga dari lima bersaudara ini bengkak.
“Ia datang mengambil adikku, karena tak kukasih lalu marah. Wajahku sempat bengkak karena dipukul pakai ikat pinggang,” ujar Bunga.
Kasus penganiayaan itu kemudian dilaporkan korban bersama ibunya ke Polsek Percut Seituan. “Kami sudah tak serumah sejak dua bulan ini. Ia selalu kasar, terutama pada anak-anak,” ujar istrinya yang tak mau namanya ditulis.
Usai membuat pengaduan, petugas SPK Polsek Percut Seituan menyuruh keduanya kembali datang Rabu (12/4). “Kami disuruh kembali datang besok (Rabu) oleh polisi,” tambah Bunga.
Menurut ibunya, tahun 2015 lalu AS sudah dilaporkan ke polisi terkait kasus penganiayaan kepada anak laki-lakinya. Namun persoalan diselesaikan secara kekeluargaan.
“Tahun 2015 lalu ia sudah kulaporkan ke polisi karena memukuli anak kami yang laki-laki, namun kasusnya diselesaikan secara kekeluargaan. Tapi kasus ini tak akan mau aku berdamai,” tambah istrinya. (sor)
MEDAN, SUMUTPOS.CO – Bunga Rasita Siahaan (20) nekat mengadukan ayah kandungnya ke Polsek Percut Seituan, Selasa (11/4) siang. Anak gadis yang tinggal di Jln Pendidikan, Pasar XII Tembung, Percut Seituan itu mengadukan ayahnya berinisial AS karena tak tahan lagi selalu mendapat perlakuan kasar.
Puncaknya, Senin (10/4) siang, ayahnya yang tak lagi tinggal bersama mereka datang ke rumah. Saat itu ayahnya berusaha mengambil adiknya yang paling kecil. Namun Bunga menolak dan meminta ayahnya jangan selalu kasar.
Saat itulah, AS memukul kepala putrinya itu. Tak puas hanya memukul, AS mencabut ikat pinggangnya dan memukulkannya ke wajah Bunga. Akibatnya, wajah anak ketiga dari lima bersaudara ini bengkak.
“Ia datang mengambil adikku, karena tak kukasih lalu marah. Wajahku sempat bengkak karena dipukul pakai ikat pinggang,” ujar Bunga.
Kasus penganiayaan itu kemudian dilaporkan korban bersama ibunya ke Polsek Percut Seituan. “Kami sudah tak serumah sejak dua bulan ini. Ia selalu kasar, terutama pada anak-anak,” ujar istrinya yang tak mau namanya ditulis.
Usai membuat pengaduan, petugas SPK Polsek Percut Seituan menyuruh keduanya kembali datang Rabu (12/4). “Kami disuruh kembali datang besok (Rabu) oleh polisi,” tambah Bunga.
Menurut ibunya, tahun 2015 lalu AS sudah dilaporkan ke polisi terkait kasus penganiayaan kepada anak laki-lakinya. Namun persoalan diselesaikan secara kekeluargaan.
“Tahun 2015 lalu ia sudah kulaporkan ke polisi karena memukuli anak kami yang laki-laki, namun kasusnya diselesaikan secara kekeluargaan. Tapi kasus ini tak akan mau aku berdamai,” tambah istrinya. (sor)