26.7 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Terlibat Perampokan, Tiga Polisi Disidang Etik

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Tiga oknum personel Sat Sabhara Polrestabes Medan yang terlibat aksi perampokan sepeda motor, menjalani Sidang Komisi Kode Etik Profesi (KKEP), di Ruang Sidang Bidang Profesi dan Pengamanan Kepolisian Daerah Sumatera Utara (Bidpropam Polda Sumut), Selasa (11/10).

Sidang dimulai dari pukul 11.00 WIB, dan sempat ditunda pukul 16.47 WIB dan sampai pukul 18.22 WIB, ketiganya masih mengikuti persidangan kode etik profesi.

Sementara itu, Benny Setiawan Sembiring yang menjadi korban ketiga oknum polisi nakal tersebut menyebutkan ketiga pelaku adalah Bripka AG, Bripka FB, dan Briptu HP.

“Dalam sidang itu saya mendengar, para pelaku telah melakukan perampokan lebih dari 10 kali. Mereka juga diduga melibatkan personel Polsek di jajaran Polrestabes Medan, berinisial H dan berinisial S.”ungkap Benny didampingi Ketua Umum Pemuda Barisan Karo, Jesayas Tarigan, Kadiv Humas Horas Bangso Batak, David Simanjuntak, Biro Hukum DPD Pemuda Barisan Karo Sumut, Reynold Sitepu dan Ketua DPD Horas Bangso Batak, Tompson M Parapat kepada sejumlah wartawan saat ditemui di depan Kantor Bidpropam Polda Sumut.

Menurutnya, ketiga pelaku mengaku sering melakukan metode aksi perampokan dengan modus pembelian kendaraan bermotor dengan sistim ‘Cash On Delivery (COD). Dan saat ketemu calon korbannya, mereka menyebut sepeda motor bodong, tidak lengkap surat-suratnya, dan lain sebagainya.

“Pelakunya ada 5 orang, yakni 3 orang polisi dan 2 orang warga sipil. 1 warga sipil yang terlibat berinisial B. Sedangkan 1 orang lagi berinisial O dan sedang dicari (DPO). Di persidangan etik, ketiga oknum polisi itu mengaku positif menggunakan narkoba dan tempat mereka membeli narkoba,”beber Benny lagi.

Terkait dengan peristiwa itu, Benny berharap, agar pihak kepolisian menindak tegas terhadap pelaku hingga dipecat tidak dengan hormat (PTDH). Apalagi, istri dan anaknya juga turut menjadi korban dalam aksi percobaan perampokan tersebut.

Benny menduga hal ini adalah sindikat dan pihak-pihak terlibat lainnya Bidpropam Polda Sumut juga berjanji akan segera dipanggil.

“Kita berharap sidangnya hari ini (Selasa, red) harus selesai dan mendapatkan keputusannya. Anak dan istri saya juga ikut terluka terseret mobil. Tetapi sekarang sudah baikan, dan ikut mendampingi saya dalam sidang KKEP ini. Kita juga berharap agar kasus ini tidak terulang lagi,” harapnya.

Sementara itu, Kadiv Humas Horas Bangso Batak, David Simanjuntak menambahkan, pihaknya bersama Pemuda Barisan Karo akan terus mengawal kasus tersebut. Apalagi kasus ini diduga sindikat dan juga diduga melibatkan dua Polsek di Kota Medan dan terlibat menggunakan narkoba.

Pihaknya meminta, agar Kapolda Sumut bahkan Kapolri dapat mengevaluasi kinerja personel Polri ini. Agar Polri dapat kembali kepada fungsinya.

“Kita inginkan agar semua oknum yang terlibat diusut dan ditangkap, serta para personel kepolisian diberikan pelatihan ulang kembali serta perekrutan anggota Polri agar di seleksi secara ketat,” pintanya.

David menegaskan, setelah sidang KEP ini, pihaknya juga akan membuat kelanjutannya, yakni ke laporan pidananya. “Untuk sidang KEP, kami terima apapun keputusannya, tetapi untuk lanjutannya jangan dilupakan, kita akan lanjutkan ke pidananya,” tegasnya.

Ketua DPD Horas Bangso Batak, Tompson M Parapat mengaku, sangat menyayangkan kasus tersebut terjadi di institusi Polri. Dia berharap, dengan apa yang terjadi terhadap kliennya, agar seluruh institusi Polri dapat melihat dengan jelas bahwa kejadian ini bukan hal yang baru, tetapi merupakan sebuah sindikat yang sudah terorganisir.

“Kami akan mengawal dan mendampingi kasus ini hingga ke pidana sesuai Undang-Undangnya. Kita harap Polri tidak bermain-main dengan kasus ini,” katanya.

Saat dikonfirmasi, Kasubbid Penmas Bid Humas Polda Sumut AKBP Dr Herwansyah Putra mengatakan, saat ini sedang dilakukan sidang KEP terhadap 3 orang oknum Anggota Sat Sabhara Polrestabes Medan yang melakukan tindak pidana. “Hasilnya nanti kita cek, karena hingga sore ini (Selasa, red) sidangnya masih berlangsung,” ujar Herwansyah. (dwi/han)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Tiga oknum personel Sat Sabhara Polrestabes Medan yang terlibat aksi perampokan sepeda motor, menjalani Sidang Komisi Kode Etik Profesi (KKEP), di Ruang Sidang Bidang Profesi dan Pengamanan Kepolisian Daerah Sumatera Utara (Bidpropam Polda Sumut), Selasa (11/10).

Sidang dimulai dari pukul 11.00 WIB, dan sempat ditunda pukul 16.47 WIB dan sampai pukul 18.22 WIB, ketiganya masih mengikuti persidangan kode etik profesi.

Sementara itu, Benny Setiawan Sembiring yang menjadi korban ketiga oknum polisi nakal tersebut menyebutkan ketiga pelaku adalah Bripka AG, Bripka FB, dan Briptu HP.

“Dalam sidang itu saya mendengar, para pelaku telah melakukan perampokan lebih dari 10 kali. Mereka juga diduga melibatkan personel Polsek di jajaran Polrestabes Medan, berinisial H dan berinisial S.”ungkap Benny didampingi Ketua Umum Pemuda Barisan Karo, Jesayas Tarigan, Kadiv Humas Horas Bangso Batak, David Simanjuntak, Biro Hukum DPD Pemuda Barisan Karo Sumut, Reynold Sitepu dan Ketua DPD Horas Bangso Batak, Tompson M Parapat kepada sejumlah wartawan saat ditemui di depan Kantor Bidpropam Polda Sumut.

Menurutnya, ketiga pelaku mengaku sering melakukan metode aksi perampokan dengan modus pembelian kendaraan bermotor dengan sistim ‘Cash On Delivery (COD). Dan saat ketemu calon korbannya, mereka menyebut sepeda motor bodong, tidak lengkap surat-suratnya, dan lain sebagainya.

“Pelakunya ada 5 orang, yakni 3 orang polisi dan 2 orang warga sipil. 1 warga sipil yang terlibat berinisial B. Sedangkan 1 orang lagi berinisial O dan sedang dicari (DPO). Di persidangan etik, ketiga oknum polisi itu mengaku positif menggunakan narkoba dan tempat mereka membeli narkoba,”beber Benny lagi.

Terkait dengan peristiwa itu, Benny berharap, agar pihak kepolisian menindak tegas terhadap pelaku hingga dipecat tidak dengan hormat (PTDH). Apalagi, istri dan anaknya juga turut menjadi korban dalam aksi percobaan perampokan tersebut.

Benny menduga hal ini adalah sindikat dan pihak-pihak terlibat lainnya Bidpropam Polda Sumut juga berjanji akan segera dipanggil.

“Kita berharap sidangnya hari ini (Selasa, red) harus selesai dan mendapatkan keputusannya. Anak dan istri saya juga ikut terluka terseret mobil. Tetapi sekarang sudah baikan, dan ikut mendampingi saya dalam sidang KKEP ini. Kita juga berharap agar kasus ini tidak terulang lagi,” harapnya.

Sementara itu, Kadiv Humas Horas Bangso Batak, David Simanjuntak menambahkan, pihaknya bersama Pemuda Barisan Karo akan terus mengawal kasus tersebut. Apalagi kasus ini diduga sindikat dan juga diduga melibatkan dua Polsek di Kota Medan dan terlibat menggunakan narkoba.

Pihaknya meminta, agar Kapolda Sumut bahkan Kapolri dapat mengevaluasi kinerja personel Polri ini. Agar Polri dapat kembali kepada fungsinya.

“Kita inginkan agar semua oknum yang terlibat diusut dan ditangkap, serta para personel kepolisian diberikan pelatihan ulang kembali serta perekrutan anggota Polri agar di seleksi secara ketat,” pintanya.

David menegaskan, setelah sidang KEP ini, pihaknya juga akan membuat kelanjutannya, yakni ke laporan pidananya. “Untuk sidang KEP, kami terima apapun keputusannya, tetapi untuk lanjutannya jangan dilupakan, kita akan lanjutkan ke pidananya,” tegasnya.

Ketua DPD Horas Bangso Batak, Tompson M Parapat mengaku, sangat menyayangkan kasus tersebut terjadi di institusi Polri. Dia berharap, dengan apa yang terjadi terhadap kliennya, agar seluruh institusi Polri dapat melihat dengan jelas bahwa kejadian ini bukan hal yang baru, tetapi merupakan sebuah sindikat yang sudah terorganisir.

“Kami akan mengawal dan mendampingi kasus ini hingga ke pidana sesuai Undang-Undangnya. Kita harap Polri tidak bermain-main dengan kasus ini,” katanya.

Saat dikonfirmasi, Kasubbid Penmas Bid Humas Polda Sumut AKBP Dr Herwansyah Putra mengatakan, saat ini sedang dilakukan sidang KEP terhadap 3 orang oknum Anggota Sat Sabhara Polrestabes Medan yang melakukan tindak pidana. “Hasilnya nanti kita cek, karena hingga sore ini (Selasa, red) sidangnya masih berlangsung,” ujar Herwansyah. (dwi/han)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/