MEDAN, SUMUTPOS.CO – Suara letusan senjata api dari tangan Briptu BS sontak menghebohkan warga Jalan Sisingamangaraja, Medan, tepatnya di kawasan Jalan Pintu Air, Simpang Limun. Polisi koboi yang tengah emosi itu ternyata baru saja memukuli dua pelayan warung pecel lele, Masum Suminto (34) dan Ahmad Faisim (34).
Aksi polisi koboi itu berlangsung, Selasa (12/8) dini hari sekira pukul 01.00 Wib. Tembakan ke udara yang dilepaskan Briptu BS ternyata lantaran ketakutannya dikeroyok pengunjung dan pelayan warung lainnya.
Para pelayan dan pengunjung lainnya merasa terusik dengan sikap arogan Briptu BS yang datang untuk makan bersama seorang rekannya. Pasalnya, hanya gara-gara pesanan makannya lama diantar, oknum polisi itu malah mengamuk.
Awalnya, Briptu BS datang ke Sea Food 83 Brebes itu dengan mengendarai mobil Avanza putih bersama seorang rekannya yang mengendarai mobil Honda Jazz. Saat itu, polisi yang bertugas di Paminal Polres Batubara itu hendak makan. Kepada pelayan, Briptu BS memesan cumi-cumi goreng tepung yang langsung direspon oleh pelayan Sea Food.
Namun tiba-tiba, Briptu BS mengamuk dan membentak para pelayan dan mengaku tak puas dengan cara kerja pelayan yang dinilainya lambat.
“Lama kali pesananku kalian buat, sudah lama aku menunggu. Sudah 2 kali aku ke sini, 2 kali juga lama pelayanan kalian. Tak profesional kalian yang jualan ini,” kata Briptu BS, saat itu sebagai mana ditirukan oleh Masum, warga asal Brebes, Jawa Tengah.
Mendengar teriakan Briptu BS, Masum yang saat itu bertindak sebagai pelayan pun mencoba menjelaskan jika pesanan Briptu BS sedang dimasak.
“Aku jelasin lah sama dia bang, mas kami ini kan bukan seperti rumah makan yang tinggal ambil saja, kami kan harus masak dulu. Apalagi pesanannya itu kan cumi-cumi yang harus agak lama pembuatannya,” kata Masum mencoba menjelaskan pada Briptu BS.
Bukannya terima, Briptu BS malah langsung memukuli Masum hingga menderita luka di pelipis kanan dan hidung. Melihat aksi brutal itu, Ahmad Faisim yang juga pekerja di Sea Food 83 berusaha melerai, namun apes ia pun turut dipukuli oleh Briptu BS hingga menderita patah hidung.
“Teman saya, Ahmad juga dipukulin sama dia bang karena mau melerai waktu itu. Dia dilarikan ke RS Estomihi,” kata Masum.
Tindakan arogan Briptu BS membuat pengunjung dan rekan pelayan lainnya tak terima. Mereka berusaha mengamankan oknum polisi tersebut. Briptu BS yang merasa terancam lantas mengeluarkan pistol dari pinggangnya dan meletuskannya ke udara hingga menyisakan lubang kecil di bagian atap warung Sea Food 83.
Usai meletuskan senjata api miliknya, Briptu BS mengaku jika dirinya merupakan anggota Polri yang bertugas di Polda Sumatera Utara
“Dia tembak ke arah atas bang, dia ambil pistol. Jadi saya sempat teriak lah, jadi warga kumpul mau nangkap dia. Terus dia bilang kalau dia Polisi bertugas di Polda Sumut,” tambah korban saat membuat laporan ke Polsek Medan Kota pada Selasa (12/8) siang.
“Aku polisi Polda, mau apa kau? Ku bawa kau nanti,” kata Masum menirukan ucapan pelaku.
Tak sampai disitu, Masum pun sempat hendak dipaksa masuk ke dalam mobil avanza milik pelaku dengan alasan hendak dibawa ke Polda Sumut. Namun Masum berhasil berontak dan dibantu warga sekitar untuk dilarikan ke RS Estomihi. Usai berbuat aksi brutal, oknum Polri tersebut meninggalkan lokasi.
“Saya sempat mau dibawa bang, katanya mau dibawa ke Polda. Tapi saya berontak saat itu,” tambah Masum.
Aksi arogan Briptu BS pun dilaporkan ke Polsek Medan Kota sesuai Nomor STPL/1320/K/VIII/2014/SU/Polresta Medan/Sek Medan Kota. “Sudah saya laporkan bang kejadiannya,” kata Masum.
Kanit Reskrim Polsek Medan Kota AKP Faidir Chaniago, SH mengatakan jika pihaknya sudah menerima laporan tersebut. “Sudah ada kita terima, jadi yang bersangkutan juga kita arahkan membuat laporan ke Bid Profesi ya,” katanya.
Sementara itu, Ahmad Farisim yang juga turut menjadi korban tampak terbaring lemah di ruang ICU RS Estomihi. Pria bertubuh kurus ini menderita luka patah dibagian hidung akibat aksi brutal Briptu BS.
Korban masih dirawat di RS Estomihi. Korban terbaring lemah dengan selang infus melekat di tangannya, ia pun belum bisa dimintai keterangan terkait aksi brutal Briptu BS.
DIA MEMANG BERTUGAS DI POLRES BATUBARA
Kapolres Batubara, AKBP JP Sinaga SIk membenarkan identitas Briptu BS merupakan anggotanya. Hanya saja, ia belum mengetahui prilaku buruk personel Provos tersebut.
“Briptu BS memang benar bertugas di Polres Batubara di bagian Unit Provos, tapi mengenai kasus yang melibatkan dia itu saya belum tahu, nanti saya telusuri terlebih dahulu. Tapi setahu saya dia ke Medan untuk mengantarkan berkas. Kalau mau lebih jelas langsung saja ke bagian Kasi Propam,” terang AKPB JP Sinaga saat dihubungi vai seluler, Selasa (12/8) sore. (wel/wan/bd)