25.6 C
Medan
Friday, May 31, 2024

Rekan Bupati Tapteng Juga Diperiksa

SUMUTPOS.CO – Kemarin, KPK ternyata memeriksa juga saksi Akil Mochtar dari sengketa Pilkada Tapanuli Tengah. Diketahui dua nama yang disebut-sebut sebagai pengusaha yang memberi pinjaman kepada Bupati Tapteng, Bonaran Situmeang, hadir menjalani pemeriksaan sejak Pukul 10.00 WIB hingga Pukul 16.45 WIB. Diduga kedua pengusaha ini memberi pinjaman sebesar Rp900 jutan
yang diserahkan lewat Hetbin Pasaribu kepada Bonaran. Kemudian sebagaimana pengakuan Hetbin kepada koran ini sebelumnya, atas perintah Bonaran, dirinya bersama ajudan Bonaran, Daniel Situmeang, menyerahkan uang tersebut ke mantan anggota DPRD Tapanuli Tengah, Bakhtiar Ahmad Sibarani.

Diduga lewat Bakhtiar, uang tersebut kemudian disalurkan ke Akil melalui mantan Ketua KPU Sumatera Utara, Irham Buana Nasution yang disebut-sebut tangan kanan Akil terkait kepengurusan perkara Pilkada di Sumut yang masuk ke MK.

Kedua pengusaha yang menjalani pemeriksaan kali ini masing-masing Syaiful Alamsyah Pasaribu dan Aswar Pasaribu. Ditemui usai diperiksa, Aswar membenarkan hal tersebut. “Iya, tadi KPK menanyakan beberapa hal, intinya terkait pinjaman uang yang kita berikan kepada Bonaran. Saya katakan bahwa memang benar yang bersangkutan meminjam uang kepada kita,” ujar Aswar kepada koran ini di lobi depan gedung KPK, Jakarta, Kamis (12/12).

Menurut Aswar, pinjaman diberikan setelah adanya rekomendasi dari seorang saudaranya, Hetbin Pasaribu. Bahwa Bonaran merupakan pemenang Pilkada Tapteng, sehingga sangat tidak mungkin jika uang pinjaman tersebut nantinya tidak dikembalikan.

“Janjinya beliau meminjam hanya dua minggu. Tapi kemudian baru dikembalikan dua bulan kemudian. Kalau tidak salah itu baru dikembalikan 24 Agustus 2011 lalu,” katanya.

Selain terkait pinjaman tersebut, penyidik KPK menurut pria yang biasa dipanggil Juang ini, juga memertanyakan apakah mereka sebelumnya telah mengenal Bonaran. Atas pertanyaan tersebut, Juang mengaku mengenal Bonaran sebagai orang yang memenangi Pilkada Tapteng.

“Kita memberikan pinjaman karena tahu Bonaran pemenang pilkada. Tapi untuk apa uang tersebut digunakan, kita tidak tahu menahu,” ujar pria yang mengaku tidak mengenal Akil Mochtar, Irham Buana maupun Bakhtiar Ahmad Sibarani ini.

Atas kondisi yang ada, Aswar mengaku benar-benar sangat dirugikan. Karena niatnya membantu, berbuah pil pahit sampai terseret-seret ke pusaran kasus dugaan suap yang ditangani KPK.

“Terus terang saya shock waktu pertama kali menerima pemberitahuan dipanggil untuk diperiksa sebagai saksi. Ini merupakan pelajaran berharga. Bayangkan, kita niatnya membantu, tapi sampai tersaeret-seret. Belum lagi sampai dipanggil begini, benar- benar sangat menyita waktu. Kalau tahu begini tak akan saya berikan (pinjama uang tersebut). Karena satu hari ini semua pekerjaan menjadi terbengkalai,” ujarnya.

Aswar mengaku sangat dirugikan, karena pemeriksaan terhadap dirinya, ternyata tidak hanya sekali saja dilakukan KPK. Lembaga antirasuah tersebut menurutnya, juga berencana kembali melakukan pemeriksaan terhadap dirinya pada Jumat (13/12). Karena itu sekali lagi kepada koran ini, Aswar mengaku kapok.(gir/rbb)

SUMUTPOS.CO – Kemarin, KPK ternyata memeriksa juga saksi Akil Mochtar dari sengketa Pilkada Tapanuli Tengah. Diketahui dua nama yang disebut-sebut sebagai pengusaha yang memberi pinjaman kepada Bupati Tapteng, Bonaran Situmeang, hadir menjalani pemeriksaan sejak Pukul 10.00 WIB hingga Pukul 16.45 WIB. Diduga kedua pengusaha ini memberi pinjaman sebesar Rp900 jutan
yang diserahkan lewat Hetbin Pasaribu kepada Bonaran. Kemudian sebagaimana pengakuan Hetbin kepada koran ini sebelumnya, atas perintah Bonaran, dirinya bersama ajudan Bonaran, Daniel Situmeang, menyerahkan uang tersebut ke mantan anggota DPRD Tapanuli Tengah, Bakhtiar Ahmad Sibarani.

Diduga lewat Bakhtiar, uang tersebut kemudian disalurkan ke Akil melalui mantan Ketua KPU Sumatera Utara, Irham Buana Nasution yang disebut-sebut tangan kanan Akil terkait kepengurusan perkara Pilkada di Sumut yang masuk ke MK.

Kedua pengusaha yang menjalani pemeriksaan kali ini masing-masing Syaiful Alamsyah Pasaribu dan Aswar Pasaribu. Ditemui usai diperiksa, Aswar membenarkan hal tersebut. “Iya, tadi KPK menanyakan beberapa hal, intinya terkait pinjaman uang yang kita berikan kepada Bonaran. Saya katakan bahwa memang benar yang bersangkutan meminjam uang kepada kita,” ujar Aswar kepada koran ini di lobi depan gedung KPK, Jakarta, Kamis (12/12).

Menurut Aswar, pinjaman diberikan setelah adanya rekomendasi dari seorang saudaranya, Hetbin Pasaribu. Bahwa Bonaran merupakan pemenang Pilkada Tapteng, sehingga sangat tidak mungkin jika uang pinjaman tersebut nantinya tidak dikembalikan.

“Janjinya beliau meminjam hanya dua minggu. Tapi kemudian baru dikembalikan dua bulan kemudian. Kalau tidak salah itu baru dikembalikan 24 Agustus 2011 lalu,” katanya.

Selain terkait pinjaman tersebut, penyidik KPK menurut pria yang biasa dipanggil Juang ini, juga memertanyakan apakah mereka sebelumnya telah mengenal Bonaran. Atas pertanyaan tersebut, Juang mengaku mengenal Bonaran sebagai orang yang memenangi Pilkada Tapteng.

“Kita memberikan pinjaman karena tahu Bonaran pemenang pilkada. Tapi untuk apa uang tersebut digunakan, kita tidak tahu menahu,” ujar pria yang mengaku tidak mengenal Akil Mochtar, Irham Buana maupun Bakhtiar Ahmad Sibarani ini.

Atas kondisi yang ada, Aswar mengaku benar-benar sangat dirugikan. Karena niatnya membantu, berbuah pil pahit sampai terseret-seret ke pusaran kasus dugaan suap yang ditangani KPK.

“Terus terang saya shock waktu pertama kali menerima pemberitahuan dipanggil untuk diperiksa sebagai saksi. Ini merupakan pelajaran berharga. Bayangkan, kita niatnya membantu, tapi sampai tersaeret-seret. Belum lagi sampai dipanggil begini, benar- benar sangat menyita waktu. Kalau tahu begini tak akan saya berikan (pinjama uang tersebut). Karena satu hari ini semua pekerjaan menjadi terbengkalai,” ujarnya.

Aswar mengaku sangat dirugikan, karena pemeriksaan terhadap dirinya, ternyata tidak hanya sekali saja dilakukan KPK. Lembaga antirasuah tersebut menurutnya, juga berencana kembali melakukan pemeriksaan terhadap dirinya pada Jumat (13/12). Karena itu sekali lagi kepada koran ini, Aswar mengaku kapok.(gir/rbb)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/