28.9 C
Medan
Tuesday, May 7, 2024

Dua WNA Kurir Sabu Ditembak Mati

DIVA/SUMUT POS
PAPARKAN: Kapolda Sumut Irjen Pol Agus Andrianto memaparkan 14 kilogram sabu berikut tersangka hasil tangkapan Unit 2 Subdit II Ditresnarkoba Polda Sumut, Senin (29/4).

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Direktorat Reserse Narkoba (Ditresnarkoba) Kepolisian Daerah Sumatera Utara (Polda Sumut) mengungkap peredaran narkoba jaringan internasional. Petugas mengamankan belasan kilogram sabu-sabu.

“DALAM pengungkapan tersebut, petugas berhasil meringkus 16 tersangka. Dua di antaranya warga negara asing (WNA) ditembak mati. Dari mereka, diamankan barang bukti narkotika jenis sabu sebanyak 14.000 gram atau 14 kg,” ujar Kapolda Sumut, Irjen Pol Agus Andrianto di depan instalasi jenazah Rumah Sakit Bhayangkara Jalan Wahid Hasyim, Medan, Senin (29/4).

Kedua WNA itu masing-masing, berinisial KPP (warga Malaysia) dan S (warga India). Keduanya terpaksa ditembak karena menyerang petugas saat ditangkap di perairan Tanjungbalai.

“Sudah kita beri tembakan peringatan, tapi para pelaku tetap melawan. Akhirnya diberikan tindakan tegas,” ungkap Agus.

Ke-14 tersangka lain masing-masing berinisial MRI alias R, AS alias A, LHG alias A, IB, A, Y alias S, M alias A, W, M, FS, AM, IP, M dan I alias I.

Para tersangka dan barang bukti merupakan hasil dari penyergapan di beberapa tempat.

“Di Komplek Multatuli Kelurahan Hamdan Kecamatan Medan Maimun, Jalan Gatot Subroto Kelurahan Tomang Elok Kecamatan Medan Sunggal dan Jalan Sisingamangaraja Kecamatan Medan Amplas,” tutur Andri.

“Kemudian di pintu Tol Tebingtinggi, Jalan Handoko Gang Kutilang Kelurahan Tanjungbalai Kota Kecamatan Tanjungbalai Selatan, serta perempatan lampu merah Jalan Letjen Suprapto Kecamatan Medan Maimun Kota Medan,” sam bung Agus.

Diterangkan Agus, pengungkapan ini berawal dari informasi masyarakat pada Senin (8/4) malam, ada dua orang laki-laki yang memiliki narkoba jenis sabu di Komplek Multatuli, Kelurahan Hamdan, Kecamatan Medan Maimun.

“Selanjutnya petugas Unit 2 Subdit II Ditresnarkoba Polda Sumut melakukan penyelidikan. Kedua tersangka berinisial MRI alias R dan AS alias A. Dari mereka diamankan 5 kg sabu,” ujar Agus.

Dari penangkapan awal itu lah, polisi selanjutnya melakukan pengembangan dan berhasil mengamankan 14 tersangka lain.

Jaringan ini cukup unik. Sebab, narkoba yang diamankan bukan diselundupkan dari negeri Cina. Melainkan dari Myanmar.

“Jadi kelompok ini baru, ya. Jaringan internasional baru. Jadi narkoba berasal dari India yang berbatasan dengan Myanmar. Memang kawasan itu adalah Segitiga Emas peredaran narkoba,” ungkapnya.

Ia mengatakan, barang tersebut rencananya diedarkan ke Indonesia dengan jalur masuknya ke Sumut. Apakah Sumut sebagai pintu masuk?

“Bukan hanya pintu masuk, tapi juga tujuan peredaran. Tapi dari sini masuknya untuk disebar ke seluruh Indonesia,” ungkapnya.

Bagaimana teknis penangkapan yang dilakukan oleh polisi? Agus enggan membebernya. Menurutnya mereka masih melakukan pengembangan lebihlanjut.

“Kalau teknis tak usah lah ya saya sebutkan. Karena kita masih melakukan pengembangan dan akan kita ungkap lagi jaringan ini,” pungkas Agus.(dvs/ala)

DIVA/SUMUT POS
PAPARKAN: Kapolda Sumut Irjen Pol Agus Andrianto memaparkan 14 kilogram sabu berikut tersangka hasil tangkapan Unit 2 Subdit II Ditresnarkoba Polda Sumut, Senin (29/4).

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Direktorat Reserse Narkoba (Ditresnarkoba) Kepolisian Daerah Sumatera Utara (Polda Sumut) mengungkap peredaran narkoba jaringan internasional. Petugas mengamankan belasan kilogram sabu-sabu.

“DALAM pengungkapan tersebut, petugas berhasil meringkus 16 tersangka. Dua di antaranya warga negara asing (WNA) ditembak mati. Dari mereka, diamankan barang bukti narkotika jenis sabu sebanyak 14.000 gram atau 14 kg,” ujar Kapolda Sumut, Irjen Pol Agus Andrianto di depan instalasi jenazah Rumah Sakit Bhayangkara Jalan Wahid Hasyim, Medan, Senin (29/4).

Kedua WNA itu masing-masing, berinisial KPP (warga Malaysia) dan S (warga India). Keduanya terpaksa ditembak karena menyerang petugas saat ditangkap di perairan Tanjungbalai.

“Sudah kita beri tembakan peringatan, tapi para pelaku tetap melawan. Akhirnya diberikan tindakan tegas,” ungkap Agus.

Ke-14 tersangka lain masing-masing berinisial MRI alias R, AS alias A, LHG alias A, IB, A, Y alias S, M alias A, W, M, FS, AM, IP, M dan I alias I.

Para tersangka dan barang bukti merupakan hasil dari penyergapan di beberapa tempat.

“Di Komplek Multatuli Kelurahan Hamdan Kecamatan Medan Maimun, Jalan Gatot Subroto Kelurahan Tomang Elok Kecamatan Medan Sunggal dan Jalan Sisingamangaraja Kecamatan Medan Amplas,” tutur Andri.

“Kemudian di pintu Tol Tebingtinggi, Jalan Handoko Gang Kutilang Kelurahan Tanjungbalai Kota Kecamatan Tanjungbalai Selatan, serta perempatan lampu merah Jalan Letjen Suprapto Kecamatan Medan Maimun Kota Medan,” sam bung Agus.

Diterangkan Agus, pengungkapan ini berawal dari informasi masyarakat pada Senin (8/4) malam, ada dua orang laki-laki yang memiliki narkoba jenis sabu di Komplek Multatuli, Kelurahan Hamdan, Kecamatan Medan Maimun.

“Selanjutnya petugas Unit 2 Subdit II Ditresnarkoba Polda Sumut melakukan penyelidikan. Kedua tersangka berinisial MRI alias R dan AS alias A. Dari mereka diamankan 5 kg sabu,” ujar Agus.

Dari penangkapan awal itu lah, polisi selanjutnya melakukan pengembangan dan berhasil mengamankan 14 tersangka lain.

Jaringan ini cukup unik. Sebab, narkoba yang diamankan bukan diselundupkan dari negeri Cina. Melainkan dari Myanmar.

“Jadi kelompok ini baru, ya. Jaringan internasional baru. Jadi narkoba berasal dari India yang berbatasan dengan Myanmar. Memang kawasan itu adalah Segitiga Emas peredaran narkoba,” ungkapnya.

Ia mengatakan, barang tersebut rencananya diedarkan ke Indonesia dengan jalur masuknya ke Sumut. Apakah Sumut sebagai pintu masuk?

“Bukan hanya pintu masuk, tapi juga tujuan peredaran. Tapi dari sini masuknya untuk disebar ke seluruh Indonesia,” ungkapnya.

Bagaimana teknis penangkapan yang dilakukan oleh polisi? Agus enggan membebernya. Menurutnya mereka masih melakukan pengembangan lebihlanjut.

“Kalau teknis tak usah lah ya saya sebutkan. Karena kita masih melakukan pengembangan dan akan kita ungkap lagi jaringan ini,” pungkas Agus.(dvs/ala)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/