LANGKAT, SUMUTPOS.CO – Sekitar ratusan masyarakat Desa Tanjung Lenggang Kecamatan Bahorok Kabupaten Langkat mengamuk menyerbu ‘markas’ preman di desa yang sama. Akibatnya warga membakar sebuah mobil serta sepeda motor serta gubuk yang dijadikan markas berkumpul para anggota preman pimpinan berinisial A.
“Sadisnya lagi, tiga orang yang diduga anggota sang preman ini dikabarkan sempat dibantai masyarakat yang sudah terlanjur emosi, hingga babak belur dan nyaris tewas,” ujar sejumlah warga sekitar tkp diwakili Erwin, Adol dan kawan-kawannya kepada Sumut Pos, Sabtu (11/1).
Menurut warga aksi amuk massa dan main hakim sendiri diperkirakan berjumlah ratusan orang ini. Karena selama ini A dan kawan-kawannya memang dinilai masyarakat sudah sangat meresahkan.
“Contohnya A dan beberapa anggotanya melakukan penyanderaan terhadap Encak (28) dan anaknya Septiana, yang baru berusia 2 bulan.
Alasan penyanderaan yang dilakukan A dan kroninya, karena suami Encak, memiliki hutang kepada A. Bahkan, masyarakat mengatakan aksi penyanderaan ini sudah kali kedua. Terakhir dilakukan A dan kroni-kroninya pada Jumat (10/1) sekitar pukul 04.00 Pagi.
“Karena itu aksi massa tersebut dilakukan, agar menjadi perhatian penegak hukum dan aksi premanisme, seperti pemerasan, kejahatan yang bernuansa kekerasan dan tindakan serupa ini diharapkan tidak terulang lagi dilakukan oleh A dan konco-konconya,” kata masyarakat.
Karena, hal ini tentu saja sudah tidak dapat ditolelir lagi oleh masyarakat. Belum lagi aksi pemerasan dan kejahatan lain yang dilakukan A dan kroni-kroninya.
Kasat Reskrim Polres Langkat AKP. Teuku Fathir Mustafa, ketika dikonfirmasi, membenarkan peristiwa tersebut. “Kami sudah di TKP, saat ini sedang kami lakukan olah TKP dan penyelidikan. Sudah ada 10 saksi yang kami periksa,” ungkapnya.
Ketika ditanya tentang adanya korban meninggal dunia dalam aksi tersebut, Fathir belum bersedia menjawab. ”Perkembangan selanjutnya nanti kami informasikan,” ujarnya. ( yas/btr )