26 C
Medan
Monday, April 14, 2025

Kasat Resrim: Itu Karena Pamer Kalung!

Foto: PM Kasat Reskrim Polresta Medan, Kompol Wahyu Bram
Foto: PM
Kasat Reskrim Polresta Medan, Kompol Wahyu Bram

MEDAN, SUMUTPOS.CO โ€“ Kasat Reskrim Polresta Medan, Kompol Wahyu Bram, terlihat kesal saat dikonfirmasi tentang Kota Medan yang dinilai tidak aman dan rawan aksi kriminal.

โ€œSiapa yang bilang tak aman, kamu pernah kena rampok? Jadi jangan bilang tidak aman,โ€ ketusnya.

Mengapa pihak Polda Sumut turun membantu Polresta Medan memberantas aksi begal?

โ€œKita kurang orang, jadi dibantu dengan Polda Sumut,โ€ sambungnya. Menurutnya, seluruh tugas luar yang dimiliki pihak Reskrim Polresta Medan hanya sebanyak 39 anggota. โ€œCuma ada 19 dari Jahtanras, Vice Control 10 anggota dan Ranmor 20 anggota. Jadi kita perlu tambah 30 personil lagi,โ€ bebernya.

Namun, mantan penyidik Tipikor Polda Sumut ini tidak mau aksi perampokan tersebut disebut begal. โ€œKalau di sini 3C, curas, curat sama curanmor. Jadi bukan begal. Di Jakarta baru namanya begal. Kalau begal kan sasarannya sepeda motor,โ€ ujarnya.

Mengenai dua anggota Polsek Ganda Pura, Polres Biruen, Aceh yang dirampok, Wahyu mengatakan kalau keduanya menjadi korban perampokan karena pamer kalung emasnya. โ€œItu karena pamer kalung,โ€ cetusnya.

Menangggapi banyaknya aksi perampokan di Kota Medan bukan hanya masyarakat yang ketakutan untuk keluar malam. Buktinya, salah satu anggota Provost saja mengaku takut keluar malam dengan mengendarai sepeda motor. โ€œSaya aja takut keluar malam,โ€ ucapnya pada Posmetro Medan.

Dikatakannya, kali ini yang ditakutin bukan aksi geng motor akan tetapi aksi begal yang semakin menjadi-jadi. โ€œDulu kalau geng motor mereka kan ramai-ramai, jadi kita tahu mengantisipasinya. Ini, dua kereta aja mainnya kadang pun boncengan aja, siapa yang sangka,โ€ celotehnya. (eza/mag3/trg)

Foto: PM Kasat Reskrim Polresta Medan, Kompol Wahyu Bram
Foto: PM
Kasat Reskrim Polresta Medan, Kompol Wahyu Bram

MEDAN, SUMUTPOS.CO โ€“ Kasat Reskrim Polresta Medan, Kompol Wahyu Bram, terlihat kesal saat dikonfirmasi tentang Kota Medan yang dinilai tidak aman dan rawan aksi kriminal.

โ€œSiapa yang bilang tak aman, kamu pernah kena rampok? Jadi jangan bilang tidak aman,โ€ ketusnya.

Mengapa pihak Polda Sumut turun membantu Polresta Medan memberantas aksi begal?

โ€œKita kurang orang, jadi dibantu dengan Polda Sumut,โ€ sambungnya. Menurutnya, seluruh tugas luar yang dimiliki pihak Reskrim Polresta Medan hanya sebanyak 39 anggota. โ€œCuma ada 19 dari Jahtanras, Vice Control 10 anggota dan Ranmor 20 anggota. Jadi kita perlu tambah 30 personil lagi,โ€ bebernya.

Namun, mantan penyidik Tipikor Polda Sumut ini tidak mau aksi perampokan tersebut disebut begal. โ€œKalau di sini 3C, curas, curat sama curanmor. Jadi bukan begal. Di Jakarta baru namanya begal. Kalau begal kan sasarannya sepeda motor,โ€ ujarnya.

Mengenai dua anggota Polsek Ganda Pura, Polres Biruen, Aceh yang dirampok, Wahyu mengatakan kalau keduanya menjadi korban perampokan karena pamer kalung emasnya. โ€œItu karena pamer kalung,โ€ cetusnya.

Menangggapi banyaknya aksi perampokan di Kota Medan bukan hanya masyarakat yang ketakutan untuk keluar malam. Buktinya, salah satu anggota Provost saja mengaku takut keluar malam dengan mengendarai sepeda motor. โ€œSaya aja takut keluar malam,โ€ ucapnya pada Posmetro Medan.

Dikatakannya, kali ini yang ditakutin bukan aksi geng motor akan tetapi aksi begal yang semakin menjadi-jadi. โ€œDulu kalau geng motor mereka kan ramai-ramai, jadi kita tahu mengantisipasinya. Ini, dua kereta aja mainnya kadang pun boncengan aja, siapa yang sangka,โ€ celotehnya. (eza/mag3/trg)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru