26.6 C
Medan
Saturday, May 11, 2024

Wakapolresta: Melawan, Tembak di Tempat

Tembak-Ilustrasi
Tembak-Ilustrasi

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Menanggapi rawannya aksi perampokan di Kota Medan, Wakapolresta Medan AKBP Hondawan Naibaho mengintruksikan kepada seluruh anggota untuk menembak di tempat.

“Sudah banyak yang menjadi korban, baik polisi, PNS, wartawan dan masyarakat biasa. Jadi, bagi pelakunya yang melawan tembak di tempat,” ucapnya saat mengapelkan seluruh tim gabungan di halaman Polresta Medan, Jumat (13/3).

Menurutnya, pihaknya menjunjung tinggi Hak Asasi Manusia (HAM) namun pihaknya juga menjunjung tinggi HAM korban. “Kita menjunjung tinggi HAM tapi kita juga menjunjung tinggi HAM korbannya. Jadi kepada seluruh tim agar bisa melaksanakan tugas sebaik-baiknya dan tembak di tempat bagi yang melawan,” jelasnya kepada seluruh anggotanya.

Untuk itu, setiap tim yang telah diberi Target Operasi (TO) agar segera menangkap para pelakunya. “Sudah ada TO untuk menangkap para pelakunya, ini harus bisa kita berantas,” tandasnya mengakhiri.

Sementara, Jumat (13/3) siang tadi, pihak Polda Sumut, Polresta Medan dan Polsek-polsek sejajaran membentuk tim khusus begal. “Anggota kita turunkan sebanyak 15 personil, dengan membentuk 5 tim,” ucap Wakil Direktur Reserse Kriminal Umum (Wadir Reskrimum), AKBP Wawan Munawar memulai pembicaran pada POSMETRO MEDAN, di halaman Mapolresta Medan.

Menurutnya, bukan hanya dari Polda, Polres dan Polsek akan tetapi anti begal ini juga menurunkan Resmob. “Resmob juga turun untuk memberantas begal ini,” sambungnya. Jadi dalam satu tim, yang terdiri dari tiga anggota Polda Sumut diletakkan di Polsek-polsek jajaran Polresta Medan.

“Jadi tugas mereka, bersama-sama menangkap target operasi (TO) yang sudah ditentukan oleh polsek-polsek. Jadi, mereka juga harus memberikan laporan setiap harinya dan semuanya ada 12 titik,” jelas perwira dua melati emas ini.

Saat ditanya apakah kondisi di Kota Medan sudah siaga satu, sehingga pihak Polresta Medan tak mampu mengatasi aksi begal tersebut? Wawan dengan santai menangkisnya.

“Nggak ada seperti itu, ini cuma trend aja,” ujarnya sambil berjalan. Menurutnya, dibentuknya tim anti begal ini cuma ikut-ikutan dari Polda-polda se- Indonesia. “Di Polda-polda lain seperti Jakarta kan sudah buat, jadi juga kita buat,” ucapnya.(eza/mag3/trg)

Tembak-Ilustrasi
Tembak-Ilustrasi

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Menanggapi rawannya aksi perampokan di Kota Medan, Wakapolresta Medan AKBP Hondawan Naibaho mengintruksikan kepada seluruh anggota untuk menembak di tempat.

“Sudah banyak yang menjadi korban, baik polisi, PNS, wartawan dan masyarakat biasa. Jadi, bagi pelakunya yang melawan tembak di tempat,” ucapnya saat mengapelkan seluruh tim gabungan di halaman Polresta Medan, Jumat (13/3).

Menurutnya, pihaknya menjunjung tinggi Hak Asasi Manusia (HAM) namun pihaknya juga menjunjung tinggi HAM korban. “Kita menjunjung tinggi HAM tapi kita juga menjunjung tinggi HAM korbannya. Jadi kepada seluruh tim agar bisa melaksanakan tugas sebaik-baiknya dan tembak di tempat bagi yang melawan,” jelasnya kepada seluruh anggotanya.

Untuk itu, setiap tim yang telah diberi Target Operasi (TO) agar segera menangkap para pelakunya. “Sudah ada TO untuk menangkap para pelakunya, ini harus bisa kita berantas,” tandasnya mengakhiri.

Sementara, Jumat (13/3) siang tadi, pihak Polda Sumut, Polresta Medan dan Polsek-polsek sejajaran membentuk tim khusus begal. “Anggota kita turunkan sebanyak 15 personil, dengan membentuk 5 tim,” ucap Wakil Direktur Reserse Kriminal Umum (Wadir Reskrimum), AKBP Wawan Munawar memulai pembicaran pada POSMETRO MEDAN, di halaman Mapolresta Medan.

Menurutnya, bukan hanya dari Polda, Polres dan Polsek akan tetapi anti begal ini juga menurunkan Resmob. “Resmob juga turun untuk memberantas begal ini,” sambungnya. Jadi dalam satu tim, yang terdiri dari tiga anggota Polda Sumut diletakkan di Polsek-polsek jajaran Polresta Medan.

“Jadi tugas mereka, bersama-sama menangkap target operasi (TO) yang sudah ditentukan oleh polsek-polsek. Jadi, mereka juga harus memberikan laporan setiap harinya dan semuanya ada 12 titik,” jelas perwira dua melati emas ini.

Saat ditanya apakah kondisi di Kota Medan sudah siaga satu, sehingga pihak Polresta Medan tak mampu mengatasi aksi begal tersebut? Wawan dengan santai menangkisnya.

“Nggak ada seperti itu, ini cuma trend aja,” ujarnya sambil berjalan. Menurutnya, dibentuknya tim anti begal ini cuma ikut-ikutan dari Polda-polda se- Indonesia. “Di Polda-polda lain seperti Jakarta kan sudah buat, jadi juga kita buat,” ucapnya.(eza/mag3/trg)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/