26 C
Medan
Monday, November 25, 2024
spot_img

Polisi Tewas Terduduk di Belakang Stir Mobil

Foto: Cecep Mulyana/Batam Pos Sejumlah polisi melakukan olah TKP jenazah Judika, seorang anggota polisi yang diduga bunuh diri dalam mobil di Kampung Belian Batam Center, Kamis (13/11).
Foto: Cecep Mulyana/Batam Pos
Sejumlah polisi melakukan olah TKP jenazah Judika, seorang anggota polisi yang diduga bunuh diri dalam mobil di Kampung Belian Batam Center, Kamis (13/11).

Informasi yang berkembang di lapangan tewasnya polisi yang sudah tujuh tahun mengabdi sebagai penyidik di Reserse Mapolresta Barelang itu diduga karena tekanan masalah pribadi. Beberapa sumber bahkan menyebutkan kalau sebelum meninggal, korban juga diinformasikan cekcok dengan istrinya.

Kapolresta Barelang, AKBP Asep Safrudin dan Kasat Reskrim Kompol Didik Erfianto berserta separuh anggota polresta langsung melakukan olah TKP. Sekitar satu jam melakukan olah TKP, jenazah Yudika langsung dibawa ke RSOB Sekupang untuk ditindak lanjut.

Asep Safrudin saat dikonfimasi wartawan membenarkan kejadian itu. Namun Asep belum menyebutkan penyebab pasti kematian korban. “Seperti yang kawan-kawan lihat dan dengar di TKP, kuat dugaan korban bunuh diri,” ujar Asep.

Namun demikian kata Asep untuk mengetahui penyebab pastinya, pihaknya masih membutuhkan penyelidikan lebih dalam lagi termasuk mengotopsi jenazah korban, cek proyektil yang bersarang di kening korban dan memeriksa saksi-saksi di lokasi kejadian. “Masih dalam penyelidikan semuanya,” tutur Asep.

Sejauh ini dari keterangan keluarga dan anggota lain yang merupakan rekan kerja Yudika, kata Asep, Yudika memang diketahui normal apa adanya layak polisi pada umumnya. Tak ada gejala atau tingkat aneh dengan Yudika. “Kalau masalah pribadi atau lainnya nanti kami minta keterangan istri dan keluarganya dulu. Sekarang belum bisa, keluarga masih berduka,” ujar Asep.

Penyebab pasti kematian korban dibenarkan Asep karena tembakan proyektil yang bersarang di keningnya. Namun apakah korban bunuh diri atau lainnya belum bisa dipastikan. “Kalau soal pistol memang setiap anggota ada pistol, tapi untuk kejadian ini belum bisa dipastikan apakah yang digunakan pistol dia atau bukan, tapi hasil olah TKP memang ada pistol organik jenis revolver ditemukan di dalam mobilnya,” ujar Asep lagi.

Disinggung mengenai kecakapan korban dalam memegang senjata, Kapolres mengatakan Aiptu sudah lulus psikotes. “Juli 2014, korban lulus psikotes,” ungkapnya.

Kapolda Kepri Brigjen Pol Arman Depari saat ini masih tidak mau memberikan pernyataan penyebab kematian Aiptu Yudika Manao yang ditemukan meninggal akibat tertembak di mobilnya.

“Saat ini masih dalam penyelidikan,” katanya singkat saat dihubungi Batam Pos melalui pesan singkat, Kamis (13/11).

Ia belum mau menebak-nebak kalau penyebab kematian Aiptu tersebut. Ia juga tidak mau menjelaskan mengenai kalau polisi tersebut meninggal akibat bunuh diri. Mengenai penanganan kasus ini Arman mengatakan kalau sepenuhnya akan di tangani oleh Polresta Barelang. “Polres yang tangani,” ujarnya singkat.

Foto: Cecep Mulyana/Batam Pos Sejumlah polisi melakukan olah TKP jenazah Judika, seorang anggota polisi yang diduga bunuh diri dalam mobil di Kampung Belian Batam Center, Kamis (13/11).
Foto: Cecep Mulyana/Batam Pos
Sejumlah polisi melakukan olah TKP jenazah Judika, seorang anggota polisi yang diduga bunuh diri dalam mobil di Kampung Belian Batam Center, Kamis (13/11).

Informasi yang berkembang di lapangan tewasnya polisi yang sudah tujuh tahun mengabdi sebagai penyidik di Reserse Mapolresta Barelang itu diduga karena tekanan masalah pribadi. Beberapa sumber bahkan menyebutkan kalau sebelum meninggal, korban juga diinformasikan cekcok dengan istrinya.

Kapolresta Barelang, AKBP Asep Safrudin dan Kasat Reskrim Kompol Didik Erfianto berserta separuh anggota polresta langsung melakukan olah TKP. Sekitar satu jam melakukan olah TKP, jenazah Yudika langsung dibawa ke RSOB Sekupang untuk ditindak lanjut.

Asep Safrudin saat dikonfimasi wartawan membenarkan kejadian itu. Namun Asep belum menyebutkan penyebab pasti kematian korban. “Seperti yang kawan-kawan lihat dan dengar di TKP, kuat dugaan korban bunuh diri,” ujar Asep.

Namun demikian kata Asep untuk mengetahui penyebab pastinya, pihaknya masih membutuhkan penyelidikan lebih dalam lagi termasuk mengotopsi jenazah korban, cek proyektil yang bersarang di kening korban dan memeriksa saksi-saksi di lokasi kejadian. “Masih dalam penyelidikan semuanya,” tutur Asep.

Sejauh ini dari keterangan keluarga dan anggota lain yang merupakan rekan kerja Yudika, kata Asep, Yudika memang diketahui normal apa adanya layak polisi pada umumnya. Tak ada gejala atau tingkat aneh dengan Yudika. “Kalau masalah pribadi atau lainnya nanti kami minta keterangan istri dan keluarganya dulu. Sekarang belum bisa, keluarga masih berduka,” ujar Asep.

Penyebab pasti kematian korban dibenarkan Asep karena tembakan proyektil yang bersarang di keningnya. Namun apakah korban bunuh diri atau lainnya belum bisa dipastikan. “Kalau soal pistol memang setiap anggota ada pistol, tapi untuk kejadian ini belum bisa dipastikan apakah yang digunakan pistol dia atau bukan, tapi hasil olah TKP memang ada pistol organik jenis revolver ditemukan di dalam mobilnya,” ujar Asep lagi.

Disinggung mengenai kecakapan korban dalam memegang senjata, Kapolres mengatakan Aiptu sudah lulus psikotes. “Juli 2014, korban lulus psikotes,” ungkapnya.

Kapolda Kepri Brigjen Pol Arman Depari saat ini masih tidak mau memberikan pernyataan penyebab kematian Aiptu Yudika Manao yang ditemukan meninggal akibat tertembak di mobilnya.

“Saat ini masih dalam penyelidikan,” katanya singkat saat dihubungi Batam Pos melalui pesan singkat, Kamis (13/11).

Ia belum mau menebak-nebak kalau penyebab kematian Aiptu tersebut. Ia juga tidak mau menjelaskan mengenai kalau polisi tersebut meninggal akibat bunuh diri. Mengenai penanganan kasus ini Arman mengatakan kalau sepenuhnya akan di tangani oleh Polresta Barelang. “Polres yang tangani,” ujarnya singkat.

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/