26 C
Medan
Friday, June 28, 2024

Mobil Sayur Hantam Truk, Mandi Tewas Terjepit

 Foto: Amri/Posmetro Medan/JPNN Mobil pick up yang bertabrakan dan menewaskan satu orang,
Foto: Amri/Posmetro Medan/JPNN
Mobil pick up yang bertabrakan dan menewaskan satu orang.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Mandi Ginting (55) tewas mengenaskan setelah mobil pick-up L-300 BK 8889 MM yang dikemudikannya laga kambing dengan truk Fuso BB 7486 YB muatan bahan material bangunan. Tabrakan maut ini terjadi di Jl. Jamin Ginting Km 43, Kec. Sibolangit, Senin (13/1) sekira pukul 03.00 WIB. Info yang dihimpun kru koran ini, pagi itu warga Desa Tiga Panah, Kec. Tiga Panah, Kab. Karo yang bekerja sebagai sopir itu berniat mengantar sayur-mayur dari Tanah Karo untuk dijual di Medan.

Setiba di lokasi, korban yang mengemudi dengan kecepatan tinggi itu berniat mendahului mobil pribadi jenis Toyota Kijang yang ada didepannya. Tapi naas, di saat bersamaan melaju truk dengan kecepatan sedang. Brakk…! Laga kambing pun tak terhindarkan. Seketika itu juga, korban yang mengemudi sendirian tewas terjepit dengan luka mengenaskan. Hantaman keras itu, sontak mengundang perhatian warga sekitar yang lantas berduyun-duyun mendatangi lokasi. Karena polisi belum tiba, warga sendiri yang mengevakuasi Mandi ke RSUH Adam Malik.

“Kencang kali dia bawa mobilnya. Saat mau nyalip mobil Kijang di depannya itulah korban tak melihat ada truk datang dari arah berlawanan. Laga kambinglah jadinya,” beber Jasa Lubis, warga sekitar lokasi yang menyaksikan kejadian. Sementara itu, saat diperiksa di Polsek Pancurbatu, Jon (44) sopir truk yang menetap di Desa Durin Simbelang mengaku, saat kejadian ia melaju dengan kecepatan lambat. Jon sendiri kaget begitu melihat mobil pick-up melaju kencang di depannya dan langsung menabraknya. “Saat itu aku pelan bawa truk. Tiba tiba saja mobil yang melaju kencang tersebut menabrak trukku,” kenang Jon.

Sedang puluhan keluarga korban yang tiba di rumah sakit milik Pemprovsu itu sontak menjerit histeris. Mereka tak menyangka nasib korban akan berakhir setragis itu. “Kami sangat tak menyangka korban akan bernasib seperti ini. Kaget kali kami dengar kejadian ini. Padahal pagi tadi baru permisi dia mau ngantar sayur ke Medan,” lirih Sofi Br Ginting, kerabat dekat korban dengan linangan air mata. Usai visum, oleh keluarga, jenazah korban langsung dibawa ke rumah duka untuk dikebumikan.

Saat dikonfirmasi, Kapolsek Pancurbatu Kompol Darwin Sitepu mengatakan korban tewas murni karena kecelakaan. “Kecelakaan murni dan satu orang meninggal sudah dibawa keluarganya. Kasus ini masih dalam penyelidikan kita. Sang sopir truk dan kedua kendaraan tersebut sudah kita amankan,” ujarnya. Lebih lanjut Sitepu menuturkan, selama ini lokasi kejadian memang terkenal rawan kecelakaan . Selain jalannya licin, di lokasi juga terdapat tikungan tajam. “Jalanya licin, tikungan pulak. Makanya jangan ngebut-ngebut di sini kalau ingin selamat,” saran orang nomor satu di Polsek Pancurbatu itu. Pantauan kru koran ini, proses evakuasi korban dan kedua kendaraan yang tabrakan itu sempat memacetkan jalan lintas tersebut kurang lebih tiga jam. (mri/deo)

 Foto: Amri/Posmetro Medan/JPNN Mobil pick up yang bertabrakan dan menewaskan satu orang,
Foto: Amri/Posmetro Medan/JPNN
Mobil pick up yang bertabrakan dan menewaskan satu orang.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Mandi Ginting (55) tewas mengenaskan setelah mobil pick-up L-300 BK 8889 MM yang dikemudikannya laga kambing dengan truk Fuso BB 7486 YB muatan bahan material bangunan. Tabrakan maut ini terjadi di Jl. Jamin Ginting Km 43, Kec. Sibolangit, Senin (13/1) sekira pukul 03.00 WIB. Info yang dihimpun kru koran ini, pagi itu warga Desa Tiga Panah, Kec. Tiga Panah, Kab. Karo yang bekerja sebagai sopir itu berniat mengantar sayur-mayur dari Tanah Karo untuk dijual di Medan.

Setiba di lokasi, korban yang mengemudi dengan kecepatan tinggi itu berniat mendahului mobil pribadi jenis Toyota Kijang yang ada didepannya. Tapi naas, di saat bersamaan melaju truk dengan kecepatan sedang. Brakk…! Laga kambing pun tak terhindarkan. Seketika itu juga, korban yang mengemudi sendirian tewas terjepit dengan luka mengenaskan. Hantaman keras itu, sontak mengundang perhatian warga sekitar yang lantas berduyun-duyun mendatangi lokasi. Karena polisi belum tiba, warga sendiri yang mengevakuasi Mandi ke RSUH Adam Malik.

“Kencang kali dia bawa mobilnya. Saat mau nyalip mobil Kijang di depannya itulah korban tak melihat ada truk datang dari arah berlawanan. Laga kambinglah jadinya,” beber Jasa Lubis, warga sekitar lokasi yang menyaksikan kejadian. Sementara itu, saat diperiksa di Polsek Pancurbatu, Jon (44) sopir truk yang menetap di Desa Durin Simbelang mengaku, saat kejadian ia melaju dengan kecepatan lambat. Jon sendiri kaget begitu melihat mobil pick-up melaju kencang di depannya dan langsung menabraknya. “Saat itu aku pelan bawa truk. Tiba tiba saja mobil yang melaju kencang tersebut menabrak trukku,” kenang Jon.

Sedang puluhan keluarga korban yang tiba di rumah sakit milik Pemprovsu itu sontak menjerit histeris. Mereka tak menyangka nasib korban akan berakhir setragis itu. “Kami sangat tak menyangka korban akan bernasib seperti ini. Kaget kali kami dengar kejadian ini. Padahal pagi tadi baru permisi dia mau ngantar sayur ke Medan,” lirih Sofi Br Ginting, kerabat dekat korban dengan linangan air mata. Usai visum, oleh keluarga, jenazah korban langsung dibawa ke rumah duka untuk dikebumikan.

Saat dikonfirmasi, Kapolsek Pancurbatu Kompol Darwin Sitepu mengatakan korban tewas murni karena kecelakaan. “Kecelakaan murni dan satu orang meninggal sudah dibawa keluarganya. Kasus ini masih dalam penyelidikan kita. Sang sopir truk dan kedua kendaraan tersebut sudah kita amankan,” ujarnya. Lebih lanjut Sitepu menuturkan, selama ini lokasi kejadian memang terkenal rawan kecelakaan . Selain jalannya licin, di lokasi juga terdapat tikungan tajam. “Jalanya licin, tikungan pulak. Makanya jangan ngebut-ngebut di sini kalau ingin selamat,” saran orang nomor satu di Polsek Pancurbatu itu. Pantauan kru koran ini, proses evakuasi korban dan kedua kendaraan yang tabrakan itu sempat memacetkan jalan lintas tersebut kurang lebih tiga jam. (mri/deo)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/