26 C
Medan
Saturday, November 23, 2024
spot_img

3 Kawanan Copet Sikat Uang Tunai Rp4 Juta

MEDAN, SUMUTPOS.CO- Aksi pencopetan bermodus menawarkan jasa pijat di angkot kembali marak. Adalah Ratna Windari (30) warga Jalan Bakaranbatu Gang Murni Lubukpakam, yang kali ini menjadi korban.

Atas kejadian ini, Ratna mengaku menderita kerugian uang tunai sebesar Rp4 juta dan satu unit telepon selular. Padahal uang tersebut bakal digunakan untuk berobat di RS Permata Bunda.

Hal ini terungkap saat Ratna membuat laporan ke Mapolsek Patumbak, Sabtu (14/2) sekira pukul 10.30 WIB.

Kronologisnya, pagi itu Ratna berangkat dari Lubukpakam menaiki bus tujuan Medan, untuk mengobati penyakit dalam yang dideritanya di RS Permata Bunda. Ratna turun di Terminal Amplas, kemudian melanjutkan perjalanan dengan menaiki angkot dengan nomor trayek 04. Di dalam angkot inilah Ratna dikerjai 3 kawanan copet.

Dijelaskan Ratna, di dalam angkot, Ratna duduk di bangku sudut paling belakang. Dicurigai, pelaku ada tiga orang yang masing-masing dua wanita duduk di sampingnya, dan seorang pria duduk tepat di depannya.

“Wanita di sebelah saya sempat menawarkan pengobatan alternatif dengan cara dipijat. Tapi meski saya sudah menolaknya, wanita tersebut tetap memijat saya,” tutur Ratna mengisahkan.

“Dan entah bagaimana, mereka berhasil mengambil uang dan handphone dari kantong saya, padahal saya pakai celana jeans. Dan saya sama sekali tak terasa,” tambahnya.

Ratna juga mengatakan, tak berapa lama ketiga kawanan copet tadi pun turun dari angkot secara bergiliran satu persatu.

Menurut Ratna, Ia baru sadar telah dicopet sesudah seorang ibu memberitahukannya.

“Ibu itu menyuruh saya mengecek barang-barang saya. Dan setelah diperiksa, uang di kantong beserta handphone sudah nggak ada lagi,” ungkapnya sedih.

Sadar barang berharganya telah lenyap, Ratna bergegas turun dari angkot yang saat itu masih berjalan. Maksudnya untuk mengejar kawanan copet tersebut.

Tapi sayang, upayanya tak membuahkan hasil. Dan akhirnya Ratna menaiki becak bermotor dan meminta mengantarkannya menuju kantor polisi terdekat, yakni ke Mapolsek Patumbak. “Cuma itu uang saya pak, untuk berobat, tolong saya pak,” teriak Ratna histeris di hadapan polisi. (ted/saz)

MEDAN, SUMUTPOS.CO- Aksi pencopetan bermodus menawarkan jasa pijat di angkot kembali marak. Adalah Ratna Windari (30) warga Jalan Bakaranbatu Gang Murni Lubukpakam, yang kali ini menjadi korban.

Atas kejadian ini, Ratna mengaku menderita kerugian uang tunai sebesar Rp4 juta dan satu unit telepon selular. Padahal uang tersebut bakal digunakan untuk berobat di RS Permata Bunda.

Hal ini terungkap saat Ratna membuat laporan ke Mapolsek Patumbak, Sabtu (14/2) sekira pukul 10.30 WIB.

Kronologisnya, pagi itu Ratna berangkat dari Lubukpakam menaiki bus tujuan Medan, untuk mengobati penyakit dalam yang dideritanya di RS Permata Bunda. Ratna turun di Terminal Amplas, kemudian melanjutkan perjalanan dengan menaiki angkot dengan nomor trayek 04. Di dalam angkot inilah Ratna dikerjai 3 kawanan copet.

Dijelaskan Ratna, di dalam angkot, Ratna duduk di bangku sudut paling belakang. Dicurigai, pelaku ada tiga orang yang masing-masing dua wanita duduk di sampingnya, dan seorang pria duduk tepat di depannya.

“Wanita di sebelah saya sempat menawarkan pengobatan alternatif dengan cara dipijat. Tapi meski saya sudah menolaknya, wanita tersebut tetap memijat saya,” tutur Ratna mengisahkan.

“Dan entah bagaimana, mereka berhasil mengambil uang dan handphone dari kantong saya, padahal saya pakai celana jeans. Dan saya sama sekali tak terasa,” tambahnya.

Ratna juga mengatakan, tak berapa lama ketiga kawanan copet tadi pun turun dari angkot secara bergiliran satu persatu.

Menurut Ratna, Ia baru sadar telah dicopet sesudah seorang ibu memberitahukannya.

“Ibu itu menyuruh saya mengecek barang-barang saya. Dan setelah diperiksa, uang di kantong beserta handphone sudah nggak ada lagi,” ungkapnya sedih.

Sadar barang berharganya telah lenyap, Ratna bergegas turun dari angkot yang saat itu masih berjalan. Maksudnya untuk mengejar kawanan copet tersebut.

Tapi sayang, upayanya tak membuahkan hasil. Dan akhirnya Ratna menaiki becak bermotor dan meminta mengantarkannya menuju kantor polisi terdekat, yakni ke Mapolsek Patumbak. “Cuma itu uang saya pak, untuk berobat, tolong saya pak,” teriak Ratna histeris di hadapan polisi. (ted/saz)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/