25 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Viral, Empat Gadis Siksa Dua Temannya di Belawan

BELAWAN, SUMUTPOS.CO – Video penyiksaan terhadap dua gadis yang dilakukan empat temannya viral di media sosial (medsos). Viralnya video perundungan dengan durasi 55 detik, 104 detik dan 105 detik itu telah menyebar di media sosial whatsapp dan facebook, sejak Sabtu (13/3) siang.

POTONGAN VIDEO: Sederetan potongan video penyiksaan dua remaja wanita oleh keempat temannya di Belawa yang viral sejak Sabtu (13/3).

Dalam video tersebut, penyiksaan itu terjadi di persimpangan Jalan Cimanuk pinggiran rel kereta api, Kelurahan Belawan Dua, Kecamatan Medan Belawan.

Persekusi yang dilakukan oleh empat orang gadis terhadap kedua korban berawal saling ejak. Terlihat kedua gadis di antaranya, memakai baju kaos pendek warna merah jambu dan kaos lengan panjang warna abu-abu menjadi penyiksaan oleh keempat temannya.

Para pelaku terus menyiksa kedua korban sambil direkam video hingga tidak berdaya.

Viralnya vodeo kenakalan remaja itu mendapat hujatan dari masyarakat yang menonton. Netizen mengutuk perbuatan para pelaku dan meminta agar Polres Pelabuhan Belawan menangkap pelakunya.

Berdasarkan keterangan diperoleh, kedua gadis yang menjadi korban penyiksaan adalah, Dw (16) dan JS (14), keduanya warga Belawan Dua, Kecamatan Medan Belawan. Sedangkan pelakunya adalah, Ra, Nz, Nl, dan Ml.

Tokoh Pemuda Belawan, Alfian MY merasa miris video kenakalan remaja yang telah viral. Tayangan video itu telah memperburuk citra Belawan. Selama ini, banyak juga masalah yang terjadi, hal ini menjadi pembelajaran bagi semua pihak.

“Kita berharap kepada ulama, tokoh agama dan berbagai elemen mari duduk bersama agar dapat menyikapi masalah kenakalan remaja. Semua itu dipicu dari peredaran narkoba yang harus diberantas dengan tegas dan juga lokasi cafe maksiat yang selama ini menjadi akar masalahnya,” tegas Alfian.

Kasus viralnya video perundungan tersebut, petugas Polres Pelabuhan Belawan telah turun ke lokasi meminta keterangan dan menyelidiki kasus tersebut.

Kepala Satuan (Kasat) Reskrim Polres Pelabuhan, AKP I Kadek Hery Cahyadi mengatakan, polisi sudah melakukan penyelidikan di lapangan tentang video penyiksaan tersebut.

“ Kita masih turun ke lapangan melakukan pengecekan dan mengumpulkan bukti termasuk mendatangi rumah korban. Bagaimana tindaklanjutnya, masih kita selidiki,” pungkasnya. (fac/azw)

BELAWAN, SUMUTPOS.CO – Video penyiksaan terhadap dua gadis yang dilakukan empat temannya viral di media sosial (medsos). Viralnya video perundungan dengan durasi 55 detik, 104 detik dan 105 detik itu telah menyebar di media sosial whatsapp dan facebook, sejak Sabtu (13/3) siang.

POTONGAN VIDEO: Sederetan potongan video penyiksaan dua remaja wanita oleh keempat temannya di Belawa yang viral sejak Sabtu (13/3).

Dalam video tersebut, penyiksaan itu terjadi di persimpangan Jalan Cimanuk pinggiran rel kereta api, Kelurahan Belawan Dua, Kecamatan Medan Belawan.

Persekusi yang dilakukan oleh empat orang gadis terhadap kedua korban berawal saling ejak. Terlihat kedua gadis di antaranya, memakai baju kaos pendek warna merah jambu dan kaos lengan panjang warna abu-abu menjadi penyiksaan oleh keempat temannya.

Para pelaku terus menyiksa kedua korban sambil direkam video hingga tidak berdaya.

Viralnya vodeo kenakalan remaja itu mendapat hujatan dari masyarakat yang menonton. Netizen mengutuk perbuatan para pelaku dan meminta agar Polres Pelabuhan Belawan menangkap pelakunya.

Berdasarkan keterangan diperoleh, kedua gadis yang menjadi korban penyiksaan adalah, Dw (16) dan JS (14), keduanya warga Belawan Dua, Kecamatan Medan Belawan. Sedangkan pelakunya adalah, Ra, Nz, Nl, dan Ml.

Tokoh Pemuda Belawan, Alfian MY merasa miris video kenakalan remaja yang telah viral. Tayangan video itu telah memperburuk citra Belawan. Selama ini, banyak juga masalah yang terjadi, hal ini menjadi pembelajaran bagi semua pihak.

“Kita berharap kepada ulama, tokoh agama dan berbagai elemen mari duduk bersama agar dapat menyikapi masalah kenakalan remaja. Semua itu dipicu dari peredaran narkoba yang harus diberantas dengan tegas dan juga lokasi cafe maksiat yang selama ini menjadi akar masalahnya,” tegas Alfian.

Kasus viralnya video perundungan tersebut, petugas Polres Pelabuhan Belawan telah turun ke lokasi meminta keterangan dan menyelidiki kasus tersebut.

Kepala Satuan (Kasat) Reskrim Polres Pelabuhan, AKP I Kadek Hery Cahyadi mengatakan, polisi sudah melakukan penyelidikan di lapangan tentang video penyiksaan tersebut.

“ Kita masih turun ke lapangan melakukan pengecekan dan mengumpulkan bukti termasuk mendatangi rumah korban. Bagaimana tindaklanjutnya, masih kita selidiki,” pungkasnya. (fac/azw)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/