Sedihnya lagi, pada April lalu suaminya membuat surat pernyataan sepihak terkait ketidakcocokan mereka. Namun Rahma tak mau menandatanganinya.
Belum lama ini, Buklek dan Paklek Asmadi memberitahu rahma jika suaminya akan menikah lagi pada Minggu ini. Olehnya, kabar itu diberitahu kepada keluarga. Karenanya, mereka berangkat dari Balige pada Jumat sore.
“Begitu sampai Medan, kami mencari lokasi pernikahan Asmadi. Kami baru dapat lokasinya pada Minggu sore. Soal laporan, pihak Polsek meminta saya menunjukkan surat nikah. Suamiku telah menyembunyikannya, bagaimana mau menunjukkannya,” kesah Rahma sambil memeluk putrinya.
“Saat di lokasi, sejumlah undangan mengatakan jika AS masih lajang. Sedangkan yang lainnya mengatakan jika AS berstatus duda sejak 2 tahun lalu. Saya mengharapkan pimpinan Polri menindak suaminya yang telah menikah tanpa terlebih dahulu menceraikannya serta tidak menafkahinya lagi. Dan saya juga menuntut hak saya,” harapnya.
“Sudah sering lah bang dia nyakitin aku. Sudah cukup sabar aku ini, apalagi ini dia nikah lagi. Sakit kali hatiku bang, jatuh kali harga diriku dan keluargaku,” kesah Rahma.
“Sudah jatuh kali harga diri kami. Sudah sering dibuat begini. Sudah sering adik kami ini disakiti. Mau kami laporkan juga dia ke Propam,” kata Abang Rahma.
Sementara itu, Dira mengaku marah kepada ayahnya. Bukan hanya karena menikah lagi, tetapi karena si ayah terbilang kasar. “Aku pernah disuruh ambil gunting kuku. Karena aku menolak, ayah langsung menyentil kupingku sangat kuat,” kenangnya.
Lanjutnya, belum lama ini dirinya juga pernah dijemput ayahnya dari Balige dan diajak tidur di rumah Kiki. “Di rumah itu, aku disuruh memanggilnya (Kiki) dengan sebutan bunda. Karena menolak, aku langsung dibentak,” sedihnya.(cr8/sor/ras)
