26.7 C
Medan
Saturday, May 18, 2024

Yen Hua Terkapar Dihajar Pekerja Bangunan

Foto: Hulman/PM Yen Hua mendapat perawatan medis di Rumah Sakit Sari Mutiara Lubuk Pakam, Minggu (14/12).
Foto: Hulman/PM
Yen Hua mendapat perawatan medis di Rumah Sakit Sari Mutiara Lubuk Pakam, Minggu (14/12/2014).

LUBUKPAKAM, SUMUTPOS.CO – Seorang wanita Tionghoa, Yen Hua alias Siti Jono (51), yang kesehariannya jualan nasi uduk, pecel lele dan mpek-mpek itu, terkapar dihajara pencuri, setelah ia berteriak sekuat tenaga melihat pelaku memasuki rumahnya, Minggu (14/12) sekira pukul 06.30 WIB.

Pagi itu, Reka Permadi (22) memanjat tembok belakang Yen Hua, lalu masuk ke dapur rumah yang berada di Jl. Tengku Fachruddin, Kel. Lubukpakam, Kec. Lubukpakam itu. Warga Dusun Belarang, Desa Padang Cermin, Kec. Selesai, Kab. Langkat, yang sudah merencanakan pencurian di rumah itu mempersenjatai diri dengan potongan besi.

Sial bagi sulung dari 3 bersaudara yang mencari nafkah di Lubukpakam itu. Yen Hua memergokinya di dapur. Takut diteriaki, Reka langsung mengayunkan besi di tangannya ke kepala Yen Hua. Seketika darah Yen Hua berceceran di keramik rumah. Meski kepala bersimbah darah dan sedikit oyong, Yen Hua akhirnya berteriak sekuat tenaga, membuat Reka ketakutan.

Lajang yang 5 bulan belakangan jadi pekerja bangunan di SMAN 1 Lubukpakam itu, sontak kabur lewat jalan awal dia masuk. Dia sembunyi di semak-semak yang berada di belakang SMAN 1 Lubukpakam. Sementara, kerabat korban yang berada di rumah itu, kaget mendengar teriak Yen Hua. Apalagi mereka melihatnya terkapar bersimbah darah.

Yen Hua langsung dilarikan ke RSU Sari Mutiara Lubukpakam dan kepala dekat tengkuk dapat 10 jahitan, 5 jahitan samping kiri dan 3 di atas kening. Setengah jam kemudian, polisi Polsek Lubukpakam yang dapat info, langsung turun. Begitu juga personel Resmob Brimobdasu, langsung mencari informasi soal aksi itu.

Foto: Hulman/PM Raka Permadi (kanan) saat diinterogasi Kapolsek Lubuk Pakam, AKP Kamil Simanjuntak (kiri).
Foto: Hulman/PM
Raka Permadi (kanan) saat diinterogasi Kapolsek Lubuk Pakam, AKP Kamil Simanjuntak (kiri).

Hasilnya, ciri-ciri Reka diketahui. Sebab, saat bersembunyi, dia sempat tepergok Jalil (53), warga Jl. Antara Desa Bakaran Batu yang sedang mengantar air mineral. Jalil sempat bertanya karena curiga pada Reka yang hanya memakai celana ponggol tanpa baju, tubuhnya bertato, di semak belakang SMAN 1 Lubukpakam itu. Apalagi, dia sudah mendengar soal kejadian yang menimpa Yen Hua.

Kala itu, Reka mengaku cari hp-nya yang jatuh dan mengaku sebagai pekerja bangunan di sekolah itu. “Aku curiga melihat dia. Tapi karena ada temannya yang kenal, tak kuperpanjang lagi. Karena kalau pun dia pelakunya, kan bisa diminta untuk menunjukkan pelaku,” sebut Jalil.

Belakangan, Jalil memberi info soal ciri-ciri Reka ke tim Resmob. Ciri-ciri Reka juga dikuatkan temannya sesama pekerja bangunan. Akhirnya, sejam pasca kejadian, Reka diciduk dari dalam bus Damri jurusan Lubuk Pakam-Binjai, di terminal Lubuk Pakam. Pelaku yang ketika itu duduk di bangku belakang langsung diamankan polisi dan dibawa ke Pos Lalu Lintas di Jalan Sutomo Lubuk Pakam.

Kepada kru koran ini, Reka mengaku sudah tiga kali masuk rumah korban. Pertama sekira tiga pekan lalu, pelaku memutuskan jaring kamar mandi namun kepergok Rini (65), kerabat korban yang tinggal bersama korban. Lalu pekan lalu pelaku masuk ke rumah korban dan berhasil mencuri uang tunai Rp 750 ribu dan HP nokia dari dalam kamar Rini.

“Rencananya aku mau pulang ke Binjai. Aku berniat mau mencuri uang di rumah korban tapi karena terpergok ku pukul dengan besi yang sudah kusiapkan,” ucap Reka Permadi yang pernah masuk penjara selama tiga bulan tahun 2002 silam kasus pencurian sawit.

Kapolsek Lubuk Pakam AKP Kamil Simanjuntak saat dikonfirmasi mengatakan jika pelaku sudah merencanakannya terlebih dulu. Hal itu karena pelaku sudah membawa besi masuk kedalam rumah korban. “Untuk pemeriksaan selanjutnya pelaku diamankan ke Polres Deli Serdang,” sebutnya.(man/trg)

Foto: Hulman/PM Yen Hua mendapat perawatan medis di Rumah Sakit Sari Mutiara Lubuk Pakam, Minggu (14/12).
Foto: Hulman/PM
Yen Hua mendapat perawatan medis di Rumah Sakit Sari Mutiara Lubuk Pakam, Minggu (14/12/2014).

LUBUKPAKAM, SUMUTPOS.CO – Seorang wanita Tionghoa, Yen Hua alias Siti Jono (51), yang kesehariannya jualan nasi uduk, pecel lele dan mpek-mpek itu, terkapar dihajara pencuri, setelah ia berteriak sekuat tenaga melihat pelaku memasuki rumahnya, Minggu (14/12) sekira pukul 06.30 WIB.

Pagi itu, Reka Permadi (22) memanjat tembok belakang Yen Hua, lalu masuk ke dapur rumah yang berada di Jl. Tengku Fachruddin, Kel. Lubukpakam, Kec. Lubukpakam itu. Warga Dusun Belarang, Desa Padang Cermin, Kec. Selesai, Kab. Langkat, yang sudah merencanakan pencurian di rumah itu mempersenjatai diri dengan potongan besi.

Sial bagi sulung dari 3 bersaudara yang mencari nafkah di Lubukpakam itu. Yen Hua memergokinya di dapur. Takut diteriaki, Reka langsung mengayunkan besi di tangannya ke kepala Yen Hua. Seketika darah Yen Hua berceceran di keramik rumah. Meski kepala bersimbah darah dan sedikit oyong, Yen Hua akhirnya berteriak sekuat tenaga, membuat Reka ketakutan.

Lajang yang 5 bulan belakangan jadi pekerja bangunan di SMAN 1 Lubukpakam itu, sontak kabur lewat jalan awal dia masuk. Dia sembunyi di semak-semak yang berada di belakang SMAN 1 Lubukpakam. Sementara, kerabat korban yang berada di rumah itu, kaget mendengar teriak Yen Hua. Apalagi mereka melihatnya terkapar bersimbah darah.

Yen Hua langsung dilarikan ke RSU Sari Mutiara Lubukpakam dan kepala dekat tengkuk dapat 10 jahitan, 5 jahitan samping kiri dan 3 di atas kening. Setengah jam kemudian, polisi Polsek Lubukpakam yang dapat info, langsung turun. Begitu juga personel Resmob Brimobdasu, langsung mencari informasi soal aksi itu.

Foto: Hulman/PM Raka Permadi (kanan) saat diinterogasi Kapolsek Lubuk Pakam, AKP Kamil Simanjuntak (kiri).
Foto: Hulman/PM
Raka Permadi (kanan) saat diinterogasi Kapolsek Lubuk Pakam, AKP Kamil Simanjuntak (kiri).

Hasilnya, ciri-ciri Reka diketahui. Sebab, saat bersembunyi, dia sempat tepergok Jalil (53), warga Jl. Antara Desa Bakaran Batu yang sedang mengantar air mineral. Jalil sempat bertanya karena curiga pada Reka yang hanya memakai celana ponggol tanpa baju, tubuhnya bertato, di semak belakang SMAN 1 Lubukpakam itu. Apalagi, dia sudah mendengar soal kejadian yang menimpa Yen Hua.

Kala itu, Reka mengaku cari hp-nya yang jatuh dan mengaku sebagai pekerja bangunan di sekolah itu. “Aku curiga melihat dia. Tapi karena ada temannya yang kenal, tak kuperpanjang lagi. Karena kalau pun dia pelakunya, kan bisa diminta untuk menunjukkan pelaku,” sebut Jalil.

Belakangan, Jalil memberi info soal ciri-ciri Reka ke tim Resmob. Ciri-ciri Reka juga dikuatkan temannya sesama pekerja bangunan. Akhirnya, sejam pasca kejadian, Reka diciduk dari dalam bus Damri jurusan Lubuk Pakam-Binjai, di terminal Lubuk Pakam. Pelaku yang ketika itu duduk di bangku belakang langsung diamankan polisi dan dibawa ke Pos Lalu Lintas di Jalan Sutomo Lubuk Pakam.

Kepada kru koran ini, Reka mengaku sudah tiga kali masuk rumah korban. Pertama sekira tiga pekan lalu, pelaku memutuskan jaring kamar mandi namun kepergok Rini (65), kerabat korban yang tinggal bersama korban. Lalu pekan lalu pelaku masuk ke rumah korban dan berhasil mencuri uang tunai Rp 750 ribu dan HP nokia dari dalam kamar Rini.

“Rencananya aku mau pulang ke Binjai. Aku berniat mau mencuri uang di rumah korban tapi karena terpergok ku pukul dengan besi yang sudah kusiapkan,” ucap Reka Permadi yang pernah masuk penjara selama tiga bulan tahun 2002 silam kasus pencurian sawit.

Kapolsek Lubuk Pakam AKP Kamil Simanjuntak saat dikonfirmasi mengatakan jika pelaku sudah merencanakannya terlebih dulu. Hal itu karena pelaku sudah membawa besi masuk kedalam rumah korban. “Untuk pemeriksaan selanjutnya pelaku diamankan ke Polres Deli Serdang,” sebutnya.(man/trg)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/