25 C
Medan
Saturday, September 28, 2024

Penjambret Sembunyi 5 Jam di Kolong Jembatan

Foto: Well/PM Kanit Reskrim Polsek Medan Area, Iptu Agussobarnapraja, SH (kaos bergaris merah ) menginterogasi Ismail Panjaitan pelaku penjambretan (kanan,, kaos hitam).
Foto: Well/PM
Kanit Reskrim Polsek Medan Area, Iptu Agussobarnapraja, SH (kaos bergaris merah ) menginterogasi Ismail Panjaitan pelaku penjambretan (kanan,, kaos hitam).

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Setelah 5 jam bersembunyi di bawah kolong jembatan sungai Denai, Ismail Panjaitan (21) akhirnya ditangkap warga. Pelaku jambret yang beraksi Sabtu (14/6) pukul 23.00 wib itu langsung diserahkan ke Polsek Medan Area.

Informasi dihimpun, Ismail tak beraksi sendirian. Saat itu, pemuda warga Jl. Menteng VII, Gang KUA, Kec. Medan Denai itu beraksi bersama rekannya bernama Aldi (20) warga Menteng VII. Dengan berboncengan mengendarai sepeda motor mio BK 3120 XO keduanya mencari mangsa di sekitar Jl. Menteng VII. Malam sekira pukul 23.00 wib, kedua pelaku merampas kalung emas milik Nurita Silitonga (54) warga Jl. Kiwi Raya, Kel. Kenanga, yang saat itu sedang dibonceng suaminya mengendarai sepeda motor jenis matic.

Sontak korban terkejut dan berteriak minta tolong begitu mengetahui kalung emas miliknya dirampas pelaku. Lantaran gugup saat berusaha kabur, sepeda motor pelaku terjatuh. Aldi selaku joki memilih kabur dari kejaran massa, sementara Ismail pun malah memilih bersembunyi di bawah kolong jembatan Sungai Denai, Jl. Menteng VII.

Warga mengamankan sepeda motor yang digunakan pelaku dan mencari keberadaan pelaku. Selang 5 jam kemudian, akhirnya Ismail tertangkap warga saat sedang bersembunyi di bawah jembatan.

“Aku lari bang dari massa, karena kereta kami jatuh. Kawanku lari juga, terus aku pun lari ke bawah jembatan. Di situ aku sembunyi bang, terus ditangkaplah sama warga aku,” kata Ismail saat di Polsek Medan Area.

Masih menurut pemuda yang sehari-hari bekerja sebagai kuli bangunan ini jika ia nekat menjambret lantaran butuh uang untuk biaya sekolah adiknya Raja Faisal Panjaitan yang saat ini duduk di bangku SMP kelas I.

“Aku butuh uang bang, mau membantu biaya sekolah adekku bang. Dia sekarang kelas I SMP, jadi aku pas lagi nggak ada kerjaan bangunan, makanya aku menjambret sama kawanku,” ucapnya mengiba.

Terpisah, korban Nurlita Silitonga mengatakan jika dirinya telah melaporkan aksi penjmbretan yang dialaminya itu ke Polsek Medan Area. “Tadi malam sudah saya laporkan, cuma semalam itu tidak dapat mereka (pelaku,red),” kata korban.

Sementara itu Kanit Reskrim Polsek Medan Area Iptu Agussobarnapraja, SH mengatakan jika pihaknya telah mengamankan satu dari dua pelaku penjambretan. “Kita amankan pagi tadi ya, pelaku itu sembunyi di kolong jembatan, masih kita mintai keterangan,” katanya. (wel/bd)

Foto: Well/PM Kanit Reskrim Polsek Medan Area, Iptu Agussobarnapraja, SH (kaos bergaris merah ) menginterogasi Ismail Panjaitan pelaku penjambretan (kanan,, kaos hitam).
Foto: Well/PM
Kanit Reskrim Polsek Medan Area, Iptu Agussobarnapraja, SH (kaos bergaris merah ) menginterogasi Ismail Panjaitan pelaku penjambretan (kanan,, kaos hitam).

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Setelah 5 jam bersembunyi di bawah kolong jembatan sungai Denai, Ismail Panjaitan (21) akhirnya ditangkap warga. Pelaku jambret yang beraksi Sabtu (14/6) pukul 23.00 wib itu langsung diserahkan ke Polsek Medan Area.

Informasi dihimpun, Ismail tak beraksi sendirian. Saat itu, pemuda warga Jl. Menteng VII, Gang KUA, Kec. Medan Denai itu beraksi bersama rekannya bernama Aldi (20) warga Menteng VII. Dengan berboncengan mengendarai sepeda motor mio BK 3120 XO keduanya mencari mangsa di sekitar Jl. Menteng VII. Malam sekira pukul 23.00 wib, kedua pelaku merampas kalung emas milik Nurita Silitonga (54) warga Jl. Kiwi Raya, Kel. Kenanga, yang saat itu sedang dibonceng suaminya mengendarai sepeda motor jenis matic.

Sontak korban terkejut dan berteriak minta tolong begitu mengetahui kalung emas miliknya dirampas pelaku. Lantaran gugup saat berusaha kabur, sepeda motor pelaku terjatuh. Aldi selaku joki memilih kabur dari kejaran massa, sementara Ismail pun malah memilih bersembunyi di bawah kolong jembatan Sungai Denai, Jl. Menteng VII.

Warga mengamankan sepeda motor yang digunakan pelaku dan mencari keberadaan pelaku. Selang 5 jam kemudian, akhirnya Ismail tertangkap warga saat sedang bersembunyi di bawah jembatan.

“Aku lari bang dari massa, karena kereta kami jatuh. Kawanku lari juga, terus aku pun lari ke bawah jembatan. Di situ aku sembunyi bang, terus ditangkaplah sama warga aku,” kata Ismail saat di Polsek Medan Area.

Masih menurut pemuda yang sehari-hari bekerja sebagai kuli bangunan ini jika ia nekat menjambret lantaran butuh uang untuk biaya sekolah adiknya Raja Faisal Panjaitan yang saat ini duduk di bangku SMP kelas I.

“Aku butuh uang bang, mau membantu biaya sekolah adekku bang. Dia sekarang kelas I SMP, jadi aku pas lagi nggak ada kerjaan bangunan, makanya aku menjambret sama kawanku,” ucapnya mengiba.

Terpisah, korban Nurlita Silitonga mengatakan jika dirinya telah melaporkan aksi penjmbretan yang dialaminya itu ke Polsek Medan Area. “Tadi malam sudah saya laporkan, cuma semalam itu tidak dapat mereka (pelaku,red),” kata korban.

Sementara itu Kanit Reskrim Polsek Medan Area Iptu Agussobarnapraja, SH mengatakan jika pihaknya telah mengamankan satu dari dua pelaku penjambretan. “Kita amankan pagi tadi ya, pelaku itu sembunyi di kolong jembatan, masih kita mintai keterangan,” katanya. (wel/bd)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/