30 C
Medan
Saturday, June 29, 2024

Security Sun Plaza Tewas Ditikam

Foto: Amri/PM Muslim, warga dibela adiknya hingga satpam Sun Plaza tewas, saat diamankan di Polsek Medan Baru.
Foto: Amri/PM
Muslim, warga dibela adiknya hingga satpam Sun Plaza tewas, saat diamankan di Polsek Medan Baru.

 

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Niat baik tak selamanya berbuah manis. Itulah nasib Prius Sialoho (20) yang tewas ditikam saat menjalankan tugas sebagai security Sun Plaza. Niatnya melerai perkelahian malah berakhir di ujung obeng Yusuf warga Jalan Zainul Arifin.

Kejadian berlangsung saat Prius piket jaga malam, Minggu (15/6) sekira pukul 03.30 WIB. Malam itu, tiba-tiba Prius melihat dua warga Jalan Zainul Arifin, Kampung Madras, yang belakangan diketahui Ayub (29) dan Muslim (30) terlibat perkelahian.

Pertengkaran dua pria itu diketahui dipicu rasa cemburu Muslim, lantaran Ayub sering menelpon istrinya.

Melihat perkelahian itu, Prius melerai dan membawa keduanya ke basement Sun Plaza agar warga setempat tidak heboh. Tak lama berselang, Yusuf adik kandung Muslim datang menuju basement Sun Plaza. Mengira abangnya dianiaya Prius, tanpa tanya, Yusuf menusukkan obeng yang digenggamnya ke bagian dada kiri warga asal Siantar yang ngekos di Jalan Cik Di Tiro Medan itu.

Tikaman itu langsung membuat Prius tumbang dan mengeluarkan darah segar. Melihat security Sun Plaza itu terkapar, Yusuf pun kabur. Sementara itu rekan korban yang berada di lokasi mencoba berusaha menyelamatkan Prius dengan melarikannya ke Rumah Sakit Materna Medan. Naas, nyawanya tak terselamatkan lagi karena lukanya terlalu parah dan banyak kehilangan darah.

Mendapati rekannya tewas ditikam, puluhan petugas keamanan Sun Plaza pun melaporkan peristiwa itu ke Polsek Medan Baru. “Korban melihat ada dua pria Tamil berkelahi bang di depan Sun Plaza, langsung dilerainya dibawa ke dalam (basement Sun Plaza). Namun, entah mengapa tiba-tiba datang rekan salah satu pelaku yang berkelahi menusukan obeng ke dadanya sehingga dia tewas,” ujar rekan korban.

Informasi dikumpulkan di Polsek Medan Baru, Muslim yang diamankan petugas mengatakan aksi Yusuf nekat menusuk korban lantaran korban memukul dirinya. “Adik ku (Yusuf) itu salah paham. Dikira dia aku dipukulin sama satpam, padahal nggak. Datang-datang langsung nikam,” ungkap Muslim yang kini mendekam di sel Polsek Medan Baru.

Sementara rekan korban yang sempat melihat kejadian tersebut mengatakan tak sempat menangkap Yusuf karena setelah menikam langsung kabur menaiki sepeda motornya. “Nggak sempat kami nangkap si ane yang nikam Sialoho (Prius) itu kencang kali bawak kretanya. Abangnyalah kami tangkap,” ungkap Bernard, Kepala Security Basement Sun Plaza.

Berdasarkan hasil visum luar jenazah korban di ruang instlasi jenazah RSu dr Pirngadi Medan Prius meninggal dunia akibat satu luka tikaman di bagian dada kiri dan 2 luka tikaman di bagian punggung.

“Ada 3 luka tikaman itu, di dada kiri 1 sama di punggung ada 2 tikaman. Yang parah di bagian dada,” kata salah seorang petugas instalasi jenazah RS Pirngadi Medan.

Sekitar beberapa jam di instalasi jenazah RS Pirngadi Medan, keluarga korban pun datang. Seorang wanita yang mengenakan kaos merah jambu bermotif bunga yang mengaku tante korban mengatakan jika Prius baru sekitar 5 bulan berada di Medan. “Masih baru 5 bulannya dia ini ada di Medan, berangkat dari kampungnya sana dia,” terang wanita yang diperkirakan berusia 40 tahun ini.

Masih menurutnya, jika Prius baru sekitar 1,5 bulan bekerja sebagai satpam di Sun Plaza dan tinggal di sekitar Sun Plaza. “Setahu kami baru sebulan setengah dia kerja, dia kos di dekat-dekat situ juganya,” tambahnya.

Rencananya, jasad anak ke 7 dari 8 bersudara ini akan langsung dibawa ke kampung halamannya untuk dimakamkan. “Mau dibawa ke kampungnya lah di Dolok Pardamean sana. Orang tuanya menunggu disana, jadi kami lah yang menghantarkan dari sini,” katanya.

Kapolsek Medan Baru Kompol Nasrun Pasaribu kepada awak koran ini mengatakan dengan tegas kalau kasus ini bukanlah kasus pembunuhan, namun kasus penganiayaan yang menyebabkan kematian. “Bukan pembunuhan tapi kasus 351 penganiayaan yang menyebabkan kematian,” ungkap Nasrun.

Kanit Reskrim Polsek Medan Baru Iptu Alex Piliang mengaku masih melakukan pengembangan karena pelaku utama belum ditangkap. “Masih kita lakukan pengembangan,” ujarnya. (mri/wel/bd)

Foto: Amri/PM Muslim, warga dibela adiknya hingga satpam Sun Plaza tewas, saat diamankan di Polsek Medan Baru.
Foto: Amri/PM
Muslim, warga dibela adiknya hingga satpam Sun Plaza tewas, saat diamankan di Polsek Medan Baru.

 

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Niat baik tak selamanya berbuah manis. Itulah nasib Prius Sialoho (20) yang tewas ditikam saat menjalankan tugas sebagai security Sun Plaza. Niatnya melerai perkelahian malah berakhir di ujung obeng Yusuf warga Jalan Zainul Arifin.

Kejadian berlangsung saat Prius piket jaga malam, Minggu (15/6) sekira pukul 03.30 WIB. Malam itu, tiba-tiba Prius melihat dua warga Jalan Zainul Arifin, Kampung Madras, yang belakangan diketahui Ayub (29) dan Muslim (30) terlibat perkelahian.

Pertengkaran dua pria itu diketahui dipicu rasa cemburu Muslim, lantaran Ayub sering menelpon istrinya.

Melihat perkelahian itu, Prius melerai dan membawa keduanya ke basement Sun Plaza agar warga setempat tidak heboh. Tak lama berselang, Yusuf adik kandung Muslim datang menuju basement Sun Plaza. Mengira abangnya dianiaya Prius, tanpa tanya, Yusuf menusukkan obeng yang digenggamnya ke bagian dada kiri warga asal Siantar yang ngekos di Jalan Cik Di Tiro Medan itu.

Tikaman itu langsung membuat Prius tumbang dan mengeluarkan darah segar. Melihat security Sun Plaza itu terkapar, Yusuf pun kabur. Sementara itu rekan korban yang berada di lokasi mencoba berusaha menyelamatkan Prius dengan melarikannya ke Rumah Sakit Materna Medan. Naas, nyawanya tak terselamatkan lagi karena lukanya terlalu parah dan banyak kehilangan darah.

Mendapati rekannya tewas ditikam, puluhan petugas keamanan Sun Plaza pun melaporkan peristiwa itu ke Polsek Medan Baru. “Korban melihat ada dua pria Tamil berkelahi bang di depan Sun Plaza, langsung dilerainya dibawa ke dalam (basement Sun Plaza). Namun, entah mengapa tiba-tiba datang rekan salah satu pelaku yang berkelahi menusukan obeng ke dadanya sehingga dia tewas,” ujar rekan korban.

Informasi dikumpulkan di Polsek Medan Baru, Muslim yang diamankan petugas mengatakan aksi Yusuf nekat menusuk korban lantaran korban memukul dirinya. “Adik ku (Yusuf) itu salah paham. Dikira dia aku dipukulin sama satpam, padahal nggak. Datang-datang langsung nikam,” ungkap Muslim yang kini mendekam di sel Polsek Medan Baru.

Sementara rekan korban yang sempat melihat kejadian tersebut mengatakan tak sempat menangkap Yusuf karena setelah menikam langsung kabur menaiki sepeda motornya. “Nggak sempat kami nangkap si ane yang nikam Sialoho (Prius) itu kencang kali bawak kretanya. Abangnyalah kami tangkap,” ungkap Bernard, Kepala Security Basement Sun Plaza.

Berdasarkan hasil visum luar jenazah korban di ruang instlasi jenazah RSu dr Pirngadi Medan Prius meninggal dunia akibat satu luka tikaman di bagian dada kiri dan 2 luka tikaman di bagian punggung.

“Ada 3 luka tikaman itu, di dada kiri 1 sama di punggung ada 2 tikaman. Yang parah di bagian dada,” kata salah seorang petugas instalasi jenazah RS Pirngadi Medan.

Sekitar beberapa jam di instalasi jenazah RS Pirngadi Medan, keluarga korban pun datang. Seorang wanita yang mengenakan kaos merah jambu bermotif bunga yang mengaku tante korban mengatakan jika Prius baru sekitar 5 bulan berada di Medan. “Masih baru 5 bulannya dia ini ada di Medan, berangkat dari kampungnya sana dia,” terang wanita yang diperkirakan berusia 40 tahun ini.

Masih menurutnya, jika Prius baru sekitar 1,5 bulan bekerja sebagai satpam di Sun Plaza dan tinggal di sekitar Sun Plaza. “Setahu kami baru sebulan setengah dia kerja, dia kos di dekat-dekat situ juganya,” tambahnya.

Rencananya, jasad anak ke 7 dari 8 bersudara ini akan langsung dibawa ke kampung halamannya untuk dimakamkan. “Mau dibawa ke kampungnya lah di Dolok Pardamean sana. Orang tuanya menunggu disana, jadi kami lah yang menghantarkan dari sini,” katanya.

Kapolsek Medan Baru Kompol Nasrun Pasaribu kepada awak koran ini mengatakan dengan tegas kalau kasus ini bukanlah kasus pembunuhan, namun kasus penganiayaan yang menyebabkan kematian. “Bukan pembunuhan tapi kasus 351 penganiayaan yang menyebabkan kematian,” ungkap Nasrun.

Kanit Reskrim Polsek Medan Baru Iptu Alex Piliang mengaku masih melakukan pengembangan karena pelaku utama belum ditangkap. “Masih kita lakukan pengembangan,” ujarnya. (mri/wel/bd)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/