BINJAI, SUMUTPOS.CO – Ingat kasus penculikan dan penyiksaan yang dialami Mahendra Syahputra (37), hingga nyaris buta beberapa waktu lalu. Ternyata, motifnya berlatarbelakang peredaran narkoba yang dilakoni pelaku.
Hal itu diungkapkan Paur Humas Polres Binjai, Iptu Siswanto. Dikatakan Siswanto, pihaknya telah menerima laporan dari Mahendra yang diwakili kakak kandungnya, Marliana (34), warga Jalan Danau Tempe, Km 18, Kelurahan Sumber Mulyo Rejo, Binjai Timur. “Hingga sekarang, kasusnya masih dalam penyelidikan,”kata Siswanto, Selasa (15/9).
Namun, lanjut Siswanto, berdasarkan keterangan dari Marlina, pelaku penganiayaan itu berinisial HA dan HI dan beberapa temannya. “Kalau keterangan dari pelapor si kembar yang menganiaya adiknya,” terang Siswanto.
Untuk motif penganiayaan, kata Siswanto lagi, korban disuruh oknum anggota polisi untuk membeli narkoba kepada pelaku. Karena mengetahui akan dijebak, pelaku akhirnya menculik serta menganiaya korban. “Luka yang diderita korban cukup parah. Untung kita segera bergerak mengamankan korban dari aksi kekerasan yang dilakukan pelaku. Sejauh ini kita masih melakukan pengejaran terhadap pelaku yang identitasnya sudah kita kantongi,” tegasnya.
Sementara itu, Mahendra yang hendak ditemui di Ruang Cengkeh Rumah Sakit Umum Djoelham Binjai, sudah tak keliatan lagi. Beberapa perawat mengatakan, Mahendra sudah dibawa pulang keluarganya. “Kita juga nggak tahu alasanya bang. Keluarga membawa korban esok harinya. Padahal korban itu cukup parah,” terang salah satu perawat.
Diakui perawat tersebut, beberapa personel polisi sempat melihat dan meminta keterangan Mahendra. Tapi, Mahendra belum bisa diajak bicara. “Kondisinya lumayan parah bang. Matanya nyaris buta, tanganya retak dan kepalanya bocor serta sekujur badannya lebam. Dari luka yang diderita. Korban dipukul dengan menggunakan benda tumpul,” aku perawat berjilbab tersebut.
Keberadaan Mahendra pun juga tidak diketahui, ketika disambangi di kediamannya Jalan Danau Tempe, Kelurahan Sumber Karya, Kecamatan Binjai Timur. Beberapa keluarga dan sanak famili yang ditemui enggan menyebutkan keberadaan korban.
“Nggak tahu kami keberadaannya bang. Soalnya, kami mau lihat dirumah sakit, korban sudah tidak ada. Apa lagi di rumahnya bang. Katanya sih mau dibawa berobat jalan tradisional saja,”ujar Lina, yang mengaku salah seorang keluarga Mahendra, mengakhiri.
Sekedar mengingatkan, Mahendra sempat diculik dan disekap selama beberapa jam, Kamis (9/9) malam. Ayah 3 anak yang kesehariannya bekerja di peternakan jangkrik inipun disiksa sampai matanya nyaris buta. (tim/han)