LABUHAN, SUMUTPOS.CO โ Aksi tombak yang dilakukan Anto Aritonang (61) terhadap keponakannya, Jefri Sibarani alias Purek (30) dianggap warga sekitar bagai mimpi di siang bolong.
Beberapa jiran mengaku sama sekali tidak menyangka Aritonang bisa berbuat nekat. โKami fikir, cuma main-main saat mau menikam keponakanya,โ ujar warga mengaku sebagai Boru Sianipar.
Pun begitu, wanita ini tidak menampik kalau Jefri memang terkenal bandel dan suka membuat onar di seputaran Sei Mati. โSiapa yang tidak mengenal Jefri alias Purek. Setiap ada pencurian di sini tidak terlepas dari namanya,โ ketusnya.
Pernyataan tak jauh beda disampaikan teman korban bernama Batara Sianturi, ketika ditemui di rumah duka. Menurutnya, dia dan beberapa temannya sudah maklum dengan arogansi Jefri.
โKalau kami memang sudah lumrah. Dia memang selalu buat ribut, khususnya jika sudah mabuk,โ bebernya sembari mengatakan, mereka sempat minum sama sebelum kejadian.
โYang jelas korban baru pulang dari luar kota. Korban mengajak kami minum tuak di Cingwan. Pulang minum tuak, kami dapat kabar sudah ditikam pamannya,โ tambah Batara.
Lanjut Batara, korban baru muncul sejak tiga bulan terakhir. Setahu mereka, selama ini Jefri merantau. Hanya saja, mereka tidak tahu pasti tempat perantauan tersebut dan kerja apa Jefri di perantauannya. (mag-1/ras)
Jenazah-Ilustrasi
LABUHAN, SUMUTPOS.CO โ Aksi tombak yang dilakukan Anto Aritonang (61) terhadap keponakannya, Jefri Sibarani alias Purek (30) dianggap warga sekitar bagai mimpi di siang bolong.
Beberapa jiran mengaku sama sekali tidak menyangka Aritonang bisa berbuat nekat. โKami fikir, cuma main-main saat mau menikam keponakanya,โ ujar warga mengaku sebagai Boru Sianipar.
Pun begitu, wanita ini tidak menampik kalau Jefri memang terkenal bandel dan suka membuat onar di seputaran Sei Mati. โSiapa yang tidak mengenal Jefri alias Purek. Setiap ada pencurian di sini tidak terlepas dari namanya,โ ketusnya.
Pernyataan tak jauh beda disampaikan teman korban bernama Batara Sianturi, ketika ditemui di rumah duka. Menurutnya, dia dan beberapa temannya sudah maklum dengan arogansi Jefri.
โKalau kami memang sudah lumrah. Dia memang selalu buat ribut, khususnya jika sudah mabuk,โ bebernya sembari mengatakan, mereka sempat minum sama sebelum kejadian.
โYang jelas korban baru pulang dari luar kota. Korban mengajak kami minum tuak di Cingwan. Pulang minum tuak, kami dapat kabar sudah ditikam pamannya,โ tambah Batara.
Lanjut Batara, korban baru muncul sejak tiga bulan terakhir. Setahu mereka, selama ini Jefri merantau. Hanya saja, mereka tidak tahu pasti tempat perantauan tersebut dan kerja apa Jefri di perantauannya. (mag-1/ras)