25 C
Medan
Sunday, September 29, 2024

Wanita Dibunuh, Dicor Dalam Drum

Tim Identifikasi membongkar mayat yang dicor dalam drum.
Tim Identifikasi membongkar mayat yang dicor dalam drum.

KEDIRI , SUMUTPOS.CO – Warga Kelurahan Bandar Ngalim, Kec. Mojoroto, Kota Kediri, Jawa Timur, mendadak gempar. Masalahnya, warga sejak beberapa hari hingga Sabtu (15/3) kemarin, penasaran mencium bau busuk yang sangat menyengat dari rumah Ibad (33). Bau menyengat itu, kemudian dilaporkan warga setempat ke Polres Kediri Kota.

Petugas yang mendatangi TKP, menemukan pusat bau busuk tersebut dari tong bekas gamping. Tong itu, dicor dengan semen. Saat tong dibuka paksa, ternyata isinya mayat perempuan yang masih berpakaian lengkap dicor dengan pasir dan semen.

Kondisi mayat sudah membusuk dan menyebarkan aroma yang menyengat.

“Bau menyengat itu sebenarnya sudah terasa sejak hari Jumat (14/3). Tapi hari semakin menyengat,” ungkap Heri (35), warga sekitar.

Heri tak menduga, ternyata bau menyengat dari mayat perempuan.

“Semula saya mengira bau bangkai tikus atau kucing yang tidak dikubur,” tambahnya.

Belakangan, polisi mengidentifikasi mayat tersebut adalah Eko Rofita (32), warga Desa Kapurejo, Kecamatan Pagu, Kabupaten Kediri, yang dilaporkan keluarganya empat hari tidak pulang ke rumah.

Menurut polisi, Rofita merupakan korban pembunuhan. Selanjutnya, polisi langsung mengamankan Ibad yang diketahui menjadi orang terakhir bersama korban. Satu pelaku lagi berisial S (38) saat ini masih dilakukan pencarian. Diduga, S ikut mengetahui motif pembunuhan Eko Rofita yang mayatnya ditemukan di gudang garasi rumah orangtua Ibad.

Kapolres Kediri Kota, AKBP Budhi Herdi Susianto yang memimpin olah TKP mengatakan, penemuan berawal dari laporan warga yang mencium bau bangkai di sekitar TKP. Polisi lalu mendatangi lokasi dan melakukan olah TKP dan menemukan mayat di dalam tong tersebut.

“Jasad yang diketahui seorang single parent kita temukan di dalam drum, dengan kondisi tangan terikat dan jongkok dan kondisi drum dicor semen dan pasir,” kata Budhi Herdi Susianto di lokasi, Sabtu (15/3).

Di sekitar drum, lanjut Budhi, ditemukan tetesan darah dan dikerubungi lalat. Sementara kondisi drum dalam keadaan dicor serta disumpal pasir dan kain bekas. Bahkan di pakaian korban dan tubuhnya terdapat bercak darah.

Warga mencurigai ada aktivitas pengecoran yang dilakukan seseorang di sekitar lokasi ditemukannya mayat, Kamis (13/3). “Diduga adalah teman dekat korban,” tambahnya.

Menurut warga sekitar, Jazuli, rumah tempat ditemukan jasad korban merupakan rumah Ibad, seorang pemuda yang mengaku kuliah di salah satu perguruan tinggi swasta di Kediri.

“Saya kurang tahu sebenarnya apa pekerjaannnya, jarang sekali ada di rumah, katanya sih mahasiswa,” ujar Jazuli.

Sementara korban  diketahui sebagai pendatang di kampung tersebut. Terkait kedekatan korban dengan penghuni rumah tersebut, warga sama sekali tidak mengetahuinya. Kini jenazah tersebut dibawa ke RS Bhayangkara Kota Kediri guna dilakukan otopsi. (net/bbs)

Tim Identifikasi membongkar mayat yang dicor dalam drum.
Tim Identifikasi membongkar mayat yang dicor dalam drum.

KEDIRI , SUMUTPOS.CO – Warga Kelurahan Bandar Ngalim, Kec. Mojoroto, Kota Kediri, Jawa Timur, mendadak gempar. Masalahnya, warga sejak beberapa hari hingga Sabtu (15/3) kemarin, penasaran mencium bau busuk yang sangat menyengat dari rumah Ibad (33). Bau menyengat itu, kemudian dilaporkan warga setempat ke Polres Kediri Kota.

Petugas yang mendatangi TKP, menemukan pusat bau busuk tersebut dari tong bekas gamping. Tong itu, dicor dengan semen. Saat tong dibuka paksa, ternyata isinya mayat perempuan yang masih berpakaian lengkap dicor dengan pasir dan semen.

Kondisi mayat sudah membusuk dan menyebarkan aroma yang menyengat.

“Bau menyengat itu sebenarnya sudah terasa sejak hari Jumat (14/3). Tapi hari semakin menyengat,” ungkap Heri (35), warga sekitar.

Heri tak menduga, ternyata bau menyengat dari mayat perempuan.

“Semula saya mengira bau bangkai tikus atau kucing yang tidak dikubur,” tambahnya.

Belakangan, polisi mengidentifikasi mayat tersebut adalah Eko Rofita (32), warga Desa Kapurejo, Kecamatan Pagu, Kabupaten Kediri, yang dilaporkan keluarganya empat hari tidak pulang ke rumah.

Menurut polisi, Rofita merupakan korban pembunuhan. Selanjutnya, polisi langsung mengamankan Ibad yang diketahui menjadi orang terakhir bersama korban. Satu pelaku lagi berisial S (38) saat ini masih dilakukan pencarian. Diduga, S ikut mengetahui motif pembunuhan Eko Rofita yang mayatnya ditemukan di gudang garasi rumah orangtua Ibad.

Kapolres Kediri Kota, AKBP Budhi Herdi Susianto yang memimpin olah TKP mengatakan, penemuan berawal dari laporan warga yang mencium bau bangkai di sekitar TKP. Polisi lalu mendatangi lokasi dan melakukan olah TKP dan menemukan mayat di dalam tong tersebut.

“Jasad yang diketahui seorang single parent kita temukan di dalam drum, dengan kondisi tangan terikat dan jongkok dan kondisi drum dicor semen dan pasir,” kata Budhi Herdi Susianto di lokasi, Sabtu (15/3).

Di sekitar drum, lanjut Budhi, ditemukan tetesan darah dan dikerubungi lalat. Sementara kondisi drum dalam keadaan dicor serta disumpal pasir dan kain bekas. Bahkan di pakaian korban dan tubuhnya terdapat bercak darah.

Warga mencurigai ada aktivitas pengecoran yang dilakukan seseorang di sekitar lokasi ditemukannya mayat, Kamis (13/3). “Diduga adalah teman dekat korban,” tambahnya.

Menurut warga sekitar, Jazuli, rumah tempat ditemukan jasad korban merupakan rumah Ibad, seorang pemuda yang mengaku kuliah di salah satu perguruan tinggi swasta di Kediri.

“Saya kurang tahu sebenarnya apa pekerjaannnya, jarang sekali ada di rumah, katanya sih mahasiswa,” ujar Jazuli.

Sementara korban  diketahui sebagai pendatang di kampung tersebut. Terkait kedekatan korban dengan penghuni rumah tersebut, warga sama sekali tidak mengetahuinya. Kini jenazah tersebut dibawa ke RS Bhayangkara Kota Kediri guna dilakukan otopsi. (net/bbs)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/