MEDAN, SUMUTPOS.CO – Andi Matalata alias Andi Lala tampak meringis ketika tiba di Mapoldasu. Berulang kali dia mengeluhkan kakinya yang sakit akibat kena tembak. Otak pelaku pembunuhan sadis lima orang sekeluarga, itu tiba di Mapolda Sumut sekitar, Minggu (16/4) pukul 18.00 WIB.
“Pelan bang, sakit bang,” ujar Andi Lala sambil meringis kesakitan ketika hendak dikeluarkan dari sebuah mobil. Dia tidak mampu melangkahkan kakinya untuk berjalan, akibat kedua lututnya digips dan ditutupi dengan perban.
“Udah turun, kau nggak apa-apa… jalan aja terus,” tegas petugas yang memapahnya.
Petugas terlihat terus memapah Andi Lala yaang mengenakan kaos bewarna abu-abu tersebut hingga memasuki gedung Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Sumut. Bahkan, ketika akan menaiki anak tangga Andi Lala harus digendong agar bisa mencapai lantai II menuju ke ruang penyidik.
Andi Lala ditangkap dari lokasi persembunyiannya di Jalan Lintas Rengat, Desa Pekan Tua, Kecamatan Kempes, Kabupaten Indra Giri Hilir, Riau Sabtu dinihari. Ia tiba di Mapoldasu dengan pengawalan ketat tim gabungan yang dipimpin Kasubdit III/ Jatanras Polda Sumut.
Dengan tertangkapnya Andi Lala, maka polisi sudah mencokok tiga pelaku. Sebelumnya polisi menangkap Roni (21) dan Andi Syahputra (27). Ketiga pelaku diduga melakukan perampokan dan pembunuhan di Jalan Kayu Putih, Gang Banteng, Lingkungan XI, Kelurahan Mabar Kecamatan Medan Deli, Minggu (10/4) dini hari lalu.
Lima korban meninggal pada peristiwa tersebut yakni Riyanto (40), istri Riyanto, Sri Ariyani (38), dua anak mereka, Syifa Fadillah Hinaya atau Naya (13) dan Gilang Laksono (8), serta ibu mertua Riyanto, Sumarni (60). Hanya Kinara (4), anak bungsu Riyanto-Sri, yang selamat pada peristiwa tersebut. (ali/rbb)