25 C
Medan
Sunday, September 29, 2024

Pekerja Salon Kritis Dianiaya Pria Bercadar

Foto: Malik/PM Sarti Aprianti saat dirawat di ruang Anggrek I RSU Melati Desa , setelah dianiaya pria bercadar.
Foto: Malik/PM
Sarti Aprianti saat dirawat di ruang Anggrek I RSU Melati Desa , setelah dianiaya pria bercadar.

SEIBAMBAN, SUMUTPOS.CO – Sarti Aprianti (18) kritis dianiaya seorang lelaki bercadar saat hendak mandi, Senin (16/6) pagi. Kepala pekerja salon kecantikan itu bocor setelah dipukul pakai alu oleh pelaku yang sempat dipergoki Mariani (40), ibu korban. Polisi masih mencari identitas pelaku berbadan tegap yang tak berhasil diamankan warga.

Akibat luka di bagian kepala, putri pasangan Sarbowo (44) dan Mariani itu harus menjalani perawatan intensif di ruang Anggrek I, lantai dua RSU Melati Desa Pon, Kec.Sei Bamban. Saat ditemui korban hanya terbaring lemah di tempat tidur dengan kondisi kepala diperban, dan sesekali merintih kesakitan.

Keterangan pihak keluarga, seperti biasa pagi itu sekira pukul 09.00 wib, Sarti bermaksud mandi sebelum diantar ibunya ke salah satu salon kecantikan di Sei Rampah, tempat korban bekerja. Kala itu yang ada di rumah yakni adiknya, Juwita (15) serta ibunya yang berada di ruang tengah, sedangkan ayahnya sudah berangkat bekerja bangunan di Tebing Tinggi.

Baru beberapa saat beranjak ke kamar mandi, tiba-tiba Mariani mendengar Sarti menjerit histeris. Mendengar suara putrinya, ibu empat anak itu langsung menuju kamar mandi. Betapa terkejut Mariani melihat pelaku bertubuh tegap mengenakan baju daster, berikut cadar dan topi serta memegang alu kecil.

Mariani yang berusaha menolong putri sulungnya tidak luput dari serangan pelaku yang sempat memukul bagian punggungnya. Setelah itu pelaku yang masuk dari pintu dapur langsung kabur dari pintu depan.

Mariani semakin terkejut melihat bagian kepala anaknya telah bersimbah darah. Wwarga yang mendengar jeritan tersebut berbondong-bondong memadati rumah korban yang selanjutnya membawa korban ke rumah sakit. Siang harinya kedua orang tua korban membuat pengaduan ke Polsek Firdaus.

Menurut pihak RSU Melati Desa Pon, luka di kepala korban cukup serius terdapat beberapa luka dibagian kepala akibat benda tumpul, sehingga kepala Sarti harus mendapat 33 jahitan. Keluarga korban berharap pelaku dapat segera ditangkap, mengingat dari cara pelaku melakukan aksi tersebut diduga orang dekat.

Personel Polsek Firdaus dan Satreskrim Polres Sergai setelah menerima laporan dari kedua orang tua korban langsung turun ke lokasi kejadian dan melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) guna penyelidikan.

Kapolsek Firdaus AKP Agus Darmanto mengatakan pihaknya telah menerima pengaduan dari orangtua korban, dan pihaknya masih mengumpulkan keterangan saksi guna melakukan penyelidikan terkait penganiayaan yang dialami korban. “Kita belum bisa memastikan apa motif pelaku sehingga tega melakukan penganiayaan terhadap korban,” terangnya.(lik/bd)

Foto: Malik/PM Sarti Aprianti saat dirawat di ruang Anggrek I RSU Melati Desa , setelah dianiaya pria bercadar.
Foto: Malik/PM
Sarti Aprianti saat dirawat di ruang Anggrek I RSU Melati Desa , setelah dianiaya pria bercadar.

SEIBAMBAN, SUMUTPOS.CO – Sarti Aprianti (18) kritis dianiaya seorang lelaki bercadar saat hendak mandi, Senin (16/6) pagi. Kepala pekerja salon kecantikan itu bocor setelah dipukul pakai alu oleh pelaku yang sempat dipergoki Mariani (40), ibu korban. Polisi masih mencari identitas pelaku berbadan tegap yang tak berhasil diamankan warga.

Akibat luka di bagian kepala, putri pasangan Sarbowo (44) dan Mariani itu harus menjalani perawatan intensif di ruang Anggrek I, lantai dua RSU Melati Desa Pon, Kec.Sei Bamban. Saat ditemui korban hanya terbaring lemah di tempat tidur dengan kondisi kepala diperban, dan sesekali merintih kesakitan.

Keterangan pihak keluarga, seperti biasa pagi itu sekira pukul 09.00 wib, Sarti bermaksud mandi sebelum diantar ibunya ke salah satu salon kecantikan di Sei Rampah, tempat korban bekerja. Kala itu yang ada di rumah yakni adiknya, Juwita (15) serta ibunya yang berada di ruang tengah, sedangkan ayahnya sudah berangkat bekerja bangunan di Tebing Tinggi.

Baru beberapa saat beranjak ke kamar mandi, tiba-tiba Mariani mendengar Sarti menjerit histeris. Mendengar suara putrinya, ibu empat anak itu langsung menuju kamar mandi. Betapa terkejut Mariani melihat pelaku bertubuh tegap mengenakan baju daster, berikut cadar dan topi serta memegang alu kecil.

Mariani yang berusaha menolong putri sulungnya tidak luput dari serangan pelaku yang sempat memukul bagian punggungnya. Setelah itu pelaku yang masuk dari pintu dapur langsung kabur dari pintu depan.

Mariani semakin terkejut melihat bagian kepala anaknya telah bersimbah darah. Wwarga yang mendengar jeritan tersebut berbondong-bondong memadati rumah korban yang selanjutnya membawa korban ke rumah sakit. Siang harinya kedua orang tua korban membuat pengaduan ke Polsek Firdaus.

Menurut pihak RSU Melati Desa Pon, luka di kepala korban cukup serius terdapat beberapa luka dibagian kepala akibat benda tumpul, sehingga kepala Sarti harus mendapat 33 jahitan. Keluarga korban berharap pelaku dapat segera ditangkap, mengingat dari cara pelaku melakukan aksi tersebut diduga orang dekat.

Personel Polsek Firdaus dan Satreskrim Polres Sergai setelah menerima laporan dari kedua orang tua korban langsung turun ke lokasi kejadian dan melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) guna penyelidikan.

Kapolsek Firdaus AKP Agus Darmanto mengatakan pihaknya telah menerima pengaduan dari orangtua korban, dan pihaknya masih mengumpulkan keterangan saksi guna melakukan penyelidikan terkait penganiayaan yang dialami korban. “Kita belum bisa memastikan apa motif pelaku sehingga tega melakukan penganiayaan terhadap korban,” terangnya.(lik/bd)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/