30 C
Medan
Monday, July 1, 2024

Dihabisi Gara-gara Kasar Nagih Utang

Foto: Raja/PM Rianto Marihot Silaen, seorang karyawan leasing, tewas dihabisi perampok di Jalan Yos Sudarso, Minggu (2/11).
Foto: Raja/PM
Rianto Marihot Silaen, seorang karyawan leasing, tewas dihabisi perampok di Jalan Yos Sudarso, Minggu (2/11).

LABUHAN, SUMUTPOS.CO – Misteri kematian Rianto Silaen (31), warga Jl. HM Said, Kec. Medan Perjuangan, karyawan Summit Oto Finance yang ditemukan tewas di pinggir persawahan Komplek PTP IV Martubung, Jl. Yos Sudarso Km 12,5, Medan Labuhan, Minggu (2/11) lalu, terkuak. Dua pelakunya dibekuk polisi, Minggu (16/11) dini hari.

Kedua tersangka masing-masing, Adi Sucipto (35) dan Rifki (34), berhasil diringkus polisi. Kedua pelaku berhasil ditangkap setelah polisi mengumpulkan keterangan saksi dan melakukan penyelidikan lewat nomor selular yang terakhir kali masuk ke telepon genggam korban. Setelah berkoordinasi dengan perusahaan jasa telekomunikasi, polisi kemudian melacak jejak pelaku.

Dari situ petugas mulai mendapat titik terang. Penyelidikan kemudian mengarah ke rumah Adi di kawasan Pasar 1 Kel. Tanah Enam Ratus, Kec. Medan Marelan. Setelah diintai, Adi akhirnya ditangkap di sekitar rumahnya. Berdasarkan pengakuan tersangka, perbuatan tersebut tidak dilakukannya seorang diri. Tapi juga melibatkan, Rifki temannya yang tak berselang lama juga dibekuk polisi.

Saat diinterogasi polisi, Adi mengaku sakit hati karena korban menagih utangnya dengan nada kasar. Merasa kesal, tersangka selanjutnya meminta bantuan temannya untuk menghabisi nyawa korban. “Aku ada utang sama dia (korban), karena saat menagih dia selalu melontar kata-kata kasar, aku jadi dendam sama dia. Lalu aku merencana untuk menghabisinya,” ujar tersangka sembari dibawa polisi menuju ke ruang sel tahanan Polsek Medan Labuhan, tanpa menjelaskan detail utang apa.

Dilanjutnya, dia mulai menyusun rencana menghabisi Rianto. Saat kediamannya kosong, dia menghubungi Rianto. Adi mengelabuinya. Lewat perbincangan di ponsel, Adi meminta korban untuk datang dengan alasan akan membayar utangnya.

”Dia kami habisi di rumahku. Lehernya kami jerat, setelah itu tubuhnya dinaikkan ke atas becak mesin dan kami buang persis di depan sebuah warung di Kelurahan Titipapan Kecamatan Medan Deli,” akunya.

Pagi harinya, warga sekitar mendadak heboh setelah pemilik warung menemukan mayat korban yang mengenakan baju kaos warna putih, celana jeans biru serta sepatu warna putih tergeletak dalam kondisi tertutup potongan kayu papan dan beroti.

Kapolsek Medan Labuhan, Kompol Rony Oktavianus Sitompul membenarkan pihaknya ada mengamankan dua pria diduga pelaku pembunuhan Rianto. Namun, Rony belum mau menjelaskan secara rinci dengan alasan masih menunggu arahan dari Kapolres Pelabuhan Belawan. “Benar, ada dua pria yang diamankan, keduanya masih dalam proses pemeriksaan. Saya belum bisa berikan keterangan, biar Kapolres aja nanti ya,” ucapnya.(mag-1/trg)

Foto: Raja/PM Rianto Marihot Silaen, seorang karyawan leasing, tewas dihabisi perampok di Jalan Yos Sudarso, Minggu (2/11).
Foto: Raja/PM
Rianto Marihot Silaen, seorang karyawan leasing, tewas dihabisi perampok di Jalan Yos Sudarso, Minggu (2/11).

LABUHAN, SUMUTPOS.CO – Misteri kematian Rianto Silaen (31), warga Jl. HM Said, Kec. Medan Perjuangan, karyawan Summit Oto Finance yang ditemukan tewas di pinggir persawahan Komplek PTP IV Martubung, Jl. Yos Sudarso Km 12,5, Medan Labuhan, Minggu (2/11) lalu, terkuak. Dua pelakunya dibekuk polisi, Minggu (16/11) dini hari.

Kedua tersangka masing-masing, Adi Sucipto (35) dan Rifki (34), berhasil diringkus polisi. Kedua pelaku berhasil ditangkap setelah polisi mengumpulkan keterangan saksi dan melakukan penyelidikan lewat nomor selular yang terakhir kali masuk ke telepon genggam korban. Setelah berkoordinasi dengan perusahaan jasa telekomunikasi, polisi kemudian melacak jejak pelaku.

Dari situ petugas mulai mendapat titik terang. Penyelidikan kemudian mengarah ke rumah Adi di kawasan Pasar 1 Kel. Tanah Enam Ratus, Kec. Medan Marelan. Setelah diintai, Adi akhirnya ditangkap di sekitar rumahnya. Berdasarkan pengakuan tersangka, perbuatan tersebut tidak dilakukannya seorang diri. Tapi juga melibatkan, Rifki temannya yang tak berselang lama juga dibekuk polisi.

Saat diinterogasi polisi, Adi mengaku sakit hati karena korban menagih utangnya dengan nada kasar. Merasa kesal, tersangka selanjutnya meminta bantuan temannya untuk menghabisi nyawa korban. “Aku ada utang sama dia (korban), karena saat menagih dia selalu melontar kata-kata kasar, aku jadi dendam sama dia. Lalu aku merencana untuk menghabisinya,” ujar tersangka sembari dibawa polisi menuju ke ruang sel tahanan Polsek Medan Labuhan, tanpa menjelaskan detail utang apa.

Dilanjutnya, dia mulai menyusun rencana menghabisi Rianto. Saat kediamannya kosong, dia menghubungi Rianto. Adi mengelabuinya. Lewat perbincangan di ponsel, Adi meminta korban untuk datang dengan alasan akan membayar utangnya.

”Dia kami habisi di rumahku. Lehernya kami jerat, setelah itu tubuhnya dinaikkan ke atas becak mesin dan kami buang persis di depan sebuah warung di Kelurahan Titipapan Kecamatan Medan Deli,” akunya.

Pagi harinya, warga sekitar mendadak heboh setelah pemilik warung menemukan mayat korban yang mengenakan baju kaos warna putih, celana jeans biru serta sepatu warna putih tergeletak dalam kondisi tertutup potongan kayu papan dan beroti.

Kapolsek Medan Labuhan, Kompol Rony Oktavianus Sitompul membenarkan pihaknya ada mengamankan dua pria diduga pelaku pembunuhan Rianto. Namun, Rony belum mau menjelaskan secara rinci dengan alasan masih menunggu arahan dari Kapolres Pelabuhan Belawan. “Benar, ada dua pria yang diamankan, keduanya masih dalam proses pemeriksaan. Saya belum bisa berikan keterangan, biar Kapolres aja nanti ya,” ucapnya.(mag-1/trg)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/