25 C
Medan
Wednesday, July 3, 2024

Rampok Sopir Truk, Dikejar, Eh Tewas Ditabrak

Foto: Bayu/PM Foto yang diduga pelaku perampokan, saat di  kamar jenazah RSUP H Adam Malik.
Foto: Bayu/PM
Foto yang diduga pelaku perampokan, saat di kamar jenazah RSUP H Adam Malik.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Warga Jalan Rajawali Medan mendadak heboh, Minggu (16/11) dini hari. Dua pengendara sepeda motor bernama Lambok Gultom (25), warga Jalan Binjai Komplek TD Pardede dan Robin Marpaung (25), warga Jalan Piring, Kec. Medan Petisah ditemukan terkapar di jalan.

Robin Marpaung tewas di tempat, sementara Lambok Gultom (25), kritis dan masih dirawat di ruang IGD RSU H Adam Malik Medan.

Usut punya usut ternyata keduanya terkapar karena ditabrak oleh Tajul Arifin (57), warga Jl Sunggal, sopir mobil Colt Diesel B 8407 OW.

Ditemui di Mapolsek Sunggal, sopir truk, Tajul mengatakan kalau dinihari itu dirinya baru mengantar kernetnya, R. Siregar pulang di kawasan Simpang Sei Sikambing. “Aku sempat diajak makan dan minum kopi,” ujarnya.

Tak lama, Tajul pun permisi pulang mengantarkan mobil Colt Dieselnya ke pangkalan di kawasan Jl. Pinang Baris. Namun, ketika melintas di depan kantor RRI Jl. Gatot Subroto, dia dipepet dua pria naik Vega R BK 6449 UK.

Mobil berjalan lambat. Sejurus kemudian, seorang pelaku melompat ke pijakan mobil Colt Diesel B 8407 OW yang dikendarai Tajul. Berikutnya, pelaku meraih kunci kontak lalu mematikan mesin mobil. Mobil langsung berhenti.

Pelaku berusaha membekap mulut korban. Upaya pelaku tidak mulus. Tajul melawan hingga keduanya sempat terlibat cakar-cakaran. Pelaku berhasil membuka pintu mobil dan memaksa Tajul menyerahkan harta benda miliknya.

“Nggak mau aku ngasih uangku, kulawanlah dia, kutolak-tolak. Tapi kuat kali tenaganya mendorong aku. Terus dirogohnya kantong celana belakangku. Di situlah diambilnya dompetku berisi uang Rp700 ribu,” ujar Tajul.

Usai mengambil dompet dan ponsel Tajul, pelaku turun dan bergegas menuju rekannya yang menunggu di sepeda motor yang berhenti di depan mobil korban, selanjutnya mereka pergi. Tajul kembali menghidupkan mobil dan melakukan pengejaran.

“Kuliat orang itu mau kabur, kukejarlah. Mana takut aku,” ucap Tajul.

Sembari mengejar, Tajul terus berteriak rampok. Saat pengejaran itulah, Tajul menabrak pengendara yang hendak membelok ke Jalan Garuda.

Kerasnya benturan membuat seorang pelaku yang belakangan diketahui bernama Robin tewas di tempat, sedangkan temannya Lambok kritis. Oleh warga, kejadian tersebut langsung dilaporkan kepada polisi. Tak lama, petugas Polsek Sunggal tiba di lokasi lalu membawa Robin dan Lambok ke RSUP Adam Malik Medan.

Seorang warga mengatakan, kalau kereta yang ditabrak Tajul mendadak berbelok. “Memang yang naik kereta berbelok. Mungkin karena kencang, bapak yang bawa truk nggak sempat ngerem,” kata pria yang minta namanya tak ditulis.

Masih menurut pria yang saat ditemui mengenakan kaos putih dan celana pendek cokelat itu, usai menabrak sopir truk, turun dari colt diesel dan mengaku dirampok oleh 2 pria yang tertabrak itu. “Pas sudah kecelakaan itu, kata supir truknya dirampok sama yang ditabrak itu. Tak lama datang polisi,” tambahnya.

Sopir truk Tajul Arifin selanjutnya diboyong ke Pos Lantas Diski untuk dimintai keterangan terkait insiden kecelakaan tersebut. Truk B 9407 OW yang dikemudikannya turut diamankan ke Pos Lantas.

“Dari hasil penyelidikan memang kita temukan indikasi perampokan yang dilakukan keduanya,” kata Kanit Reskrim Polsek Sunggal, Iptu Adhi Putranto.

Hingga pukul 22.23 Wib, jenazah Robin warga Jalan Sei Rotan, Medan Petisah, belum dijemput keluarga dari ruang jenazah RSUP Adam Malik Medan.

Jenazah diantar oleh petugas kepolisian Minggu (16/11) pagi sekira pukul 05.00 Wib. Sembari menunggu keluarga korban, pihak rumah sakit memasukkan jenazah ke kulkas mayat dengan terbungkus kantong mayat.

Rumah Lambok Gultom yang disambangi di Jalan Binjai, Km 11,5, Gang Sejahtera, Kec. Sunggal, ternyata rumah ompungnya. Itu diketahui dari warga sekitar. Rumah tersebut dihuni oleh beberapa anak kos.

“Abang itu keluar, belum datang. Kami juga nggak tau kemana perginya,” ujar seorang pria dari balik tembok rumah ketika ditanya keberadaan Lambok.

Hal senada dikatakan oleh Marbun, warga sekitar. “Itu rumah neneknya. Kalau tidak salah, dia anak Lubukpakam. Kami juga sekali-kalinya jumpa dengannya. Orangnya sering bergaul di luar. Paling sebentar saja kalau gabung-gabung di sini,” ungkapnya.

Rudi, warga yang sering berjumpa dengan Lambok menambahkan, setahunya Lambok sehari-hari bekerja mengantar gas elpiji. “Dia ngantar gas-gas itu, tapi aku ngak tahu pangkalannya. Akupun sudah seminggu tidak jumpa dia. Kalau orangnya biasa saja. Dia kan masih lajang. Kami sering jumpa siang. Mungkin dia punya job keluar kota, makanya tidak ada di rumah,” imbuh pria berkulit gelap itu.

Lanjutnya, orangtua Lambok tinggal di Lubukpakam. Namun dirinya tidak mengetahui secara pasti alamatnya. “Aku nggak tau tempat mangkal Lambok. Anak itu bawaannya nyantai dan kawannya banyak di luar. Mungkin dia pulang ke Pakam bang,” tandasnya sembari berlalu. (cr-2/cr-3/wel/gib/ras)

 

Foto: Bayu/PM Foto yang diduga pelaku perampokan, saat di  kamar jenazah RSUP H Adam Malik.
Foto: Bayu/PM
Foto yang diduga pelaku perampokan, saat di kamar jenazah RSUP H Adam Malik.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Warga Jalan Rajawali Medan mendadak heboh, Minggu (16/11) dini hari. Dua pengendara sepeda motor bernama Lambok Gultom (25), warga Jalan Binjai Komplek TD Pardede dan Robin Marpaung (25), warga Jalan Piring, Kec. Medan Petisah ditemukan terkapar di jalan.

Robin Marpaung tewas di tempat, sementara Lambok Gultom (25), kritis dan masih dirawat di ruang IGD RSU H Adam Malik Medan.

Usut punya usut ternyata keduanya terkapar karena ditabrak oleh Tajul Arifin (57), warga Jl Sunggal, sopir mobil Colt Diesel B 8407 OW.

Ditemui di Mapolsek Sunggal, sopir truk, Tajul mengatakan kalau dinihari itu dirinya baru mengantar kernetnya, R. Siregar pulang di kawasan Simpang Sei Sikambing. “Aku sempat diajak makan dan minum kopi,” ujarnya.

Tak lama, Tajul pun permisi pulang mengantarkan mobil Colt Dieselnya ke pangkalan di kawasan Jl. Pinang Baris. Namun, ketika melintas di depan kantor RRI Jl. Gatot Subroto, dia dipepet dua pria naik Vega R BK 6449 UK.

Mobil berjalan lambat. Sejurus kemudian, seorang pelaku melompat ke pijakan mobil Colt Diesel B 8407 OW yang dikendarai Tajul. Berikutnya, pelaku meraih kunci kontak lalu mematikan mesin mobil. Mobil langsung berhenti.

Pelaku berusaha membekap mulut korban. Upaya pelaku tidak mulus. Tajul melawan hingga keduanya sempat terlibat cakar-cakaran. Pelaku berhasil membuka pintu mobil dan memaksa Tajul menyerahkan harta benda miliknya.

“Nggak mau aku ngasih uangku, kulawanlah dia, kutolak-tolak. Tapi kuat kali tenaganya mendorong aku. Terus dirogohnya kantong celana belakangku. Di situlah diambilnya dompetku berisi uang Rp700 ribu,” ujar Tajul.

Usai mengambil dompet dan ponsel Tajul, pelaku turun dan bergegas menuju rekannya yang menunggu di sepeda motor yang berhenti di depan mobil korban, selanjutnya mereka pergi. Tajul kembali menghidupkan mobil dan melakukan pengejaran.

“Kuliat orang itu mau kabur, kukejarlah. Mana takut aku,” ucap Tajul.

Sembari mengejar, Tajul terus berteriak rampok. Saat pengejaran itulah, Tajul menabrak pengendara yang hendak membelok ke Jalan Garuda.

Kerasnya benturan membuat seorang pelaku yang belakangan diketahui bernama Robin tewas di tempat, sedangkan temannya Lambok kritis. Oleh warga, kejadian tersebut langsung dilaporkan kepada polisi. Tak lama, petugas Polsek Sunggal tiba di lokasi lalu membawa Robin dan Lambok ke RSUP Adam Malik Medan.

Seorang warga mengatakan, kalau kereta yang ditabrak Tajul mendadak berbelok. “Memang yang naik kereta berbelok. Mungkin karena kencang, bapak yang bawa truk nggak sempat ngerem,” kata pria yang minta namanya tak ditulis.

Masih menurut pria yang saat ditemui mengenakan kaos putih dan celana pendek cokelat itu, usai menabrak sopir truk, turun dari colt diesel dan mengaku dirampok oleh 2 pria yang tertabrak itu. “Pas sudah kecelakaan itu, kata supir truknya dirampok sama yang ditabrak itu. Tak lama datang polisi,” tambahnya.

Sopir truk Tajul Arifin selanjutnya diboyong ke Pos Lantas Diski untuk dimintai keterangan terkait insiden kecelakaan tersebut. Truk B 9407 OW yang dikemudikannya turut diamankan ke Pos Lantas.

“Dari hasil penyelidikan memang kita temukan indikasi perampokan yang dilakukan keduanya,” kata Kanit Reskrim Polsek Sunggal, Iptu Adhi Putranto.

Hingga pukul 22.23 Wib, jenazah Robin warga Jalan Sei Rotan, Medan Petisah, belum dijemput keluarga dari ruang jenazah RSUP Adam Malik Medan.

Jenazah diantar oleh petugas kepolisian Minggu (16/11) pagi sekira pukul 05.00 Wib. Sembari menunggu keluarga korban, pihak rumah sakit memasukkan jenazah ke kulkas mayat dengan terbungkus kantong mayat.

Rumah Lambok Gultom yang disambangi di Jalan Binjai, Km 11,5, Gang Sejahtera, Kec. Sunggal, ternyata rumah ompungnya. Itu diketahui dari warga sekitar. Rumah tersebut dihuni oleh beberapa anak kos.

“Abang itu keluar, belum datang. Kami juga nggak tau kemana perginya,” ujar seorang pria dari balik tembok rumah ketika ditanya keberadaan Lambok.

Hal senada dikatakan oleh Marbun, warga sekitar. “Itu rumah neneknya. Kalau tidak salah, dia anak Lubukpakam. Kami juga sekali-kalinya jumpa dengannya. Orangnya sering bergaul di luar. Paling sebentar saja kalau gabung-gabung di sini,” ungkapnya.

Rudi, warga yang sering berjumpa dengan Lambok menambahkan, setahunya Lambok sehari-hari bekerja mengantar gas elpiji. “Dia ngantar gas-gas itu, tapi aku ngak tahu pangkalannya. Akupun sudah seminggu tidak jumpa dia. Kalau orangnya biasa saja. Dia kan masih lajang. Kami sering jumpa siang. Mungkin dia punya job keluar kota, makanya tidak ada di rumah,” imbuh pria berkulit gelap itu.

Lanjutnya, orangtua Lambok tinggal di Lubukpakam. Namun dirinya tidak mengetahui secara pasti alamatnya. “Aku nggak tau tempat mangkal Lambok. Anak itu bawaannya nyantai dan kawannya banyak di luar. Mungkin dia pulang ke Pakam bang,” tandasnya sembari berlalu. (cr-2/cr-3/wel/gib/ras)

 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/