25.6 C
Medan
Sunday, May 19, 2024

Dituduh Piara Begu Ganjang, Suami Istri Nyaris Dibakar

Foto: Raja/PM Rumah sasaran amuk warga karena isu begu ganjang, di Medan Labuhan Kota Medan.
Foto: Raja/PM
Rumah sasaran amuk warga karena isu begu ganjang, di Medan Labuhan Kota Medan.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Isu begu ganjang kembali merebak di Medan Labuhan Kota Medan, Sabtu (15/11) malam. Kali ini menimpa pasangan Benyamin Sihombing (81) dan Nursaida br Sitorus (75). Pasutri yang menetap di Lingkungan I Perumnas Martubung Blok H, Kel. Besar itu bahkan harus diungsikan.

Entah siapa yang menghembuskan, isu begu ganjang itu sudah meresahkan warga sekitar sejak sebulan belakangan ini. Tudingan mengarah pada Benyamin Sihombing dan istrinya, yang tinggal berdua di rumahnya. Makanya, sekitar pukul 21.00, di areal permukiman yang mayoritas dihuni warga berdarah batak itu, heboh. Tiba-tiba puluhan warga bekumpul dan sepakat untuk mendatangi rumah Benyamin.

Melihat ramainya warga mendatangi rumahnya, Sihombing dan istrinya tak berani keluar. Kedua opung ini ketakutan dan terkurung di dalam rumah yang telah dikepung warga. Bahkan, beberapa warga sempat berteriak agar membakar rumah agar Benyamin dan istrinya ikut terbakar di dalam.

“Selama satu bulan belakangan ini banyak anak-anak kecil di kampung ini jatuh sakit. Kami curiga ini mungkin karena ulahnya memelihara begu ganjang, dan yang bakal jadi tumbal adalah anak-anak warga disini,” ucap Boru Nainggolan dan beberapa warga lainnya.

Dibeber warga, kecurigaan mereka terhadap Benyamin dan istrinya, karena pasutri ini diketahui memiliki uang banyak. Sementara, warga sudah mengetahui kalau keduanya tak lagi produktif dan tak memiliki harta banyak. Bahkan, saat disinggung kalau uang Benyamin dan istrinya, bisa jadi kiriman anaknya, warga tak percaya. Karena anak kedua opung itu, diketahui warga juga hidup seadanya, tak kaya.

Apalagi, banyak anak-anak yang sakit di pemukiman itu, dan hampir semua anak yang sakit –meski pada hari berbeda- kebetulan baru saja bermain di depan kediaman Benyamin. Dasar itulah, warga akhirnya menarik kesimpulan kalau pasutri tua itu memelihara begu ganjang.

Personel Polsek Medan Labuhan, langsung cepat menuju kediaman Benyamin, begitu dapat kabar warga berniat membakar rumah orang tua itu. Setelah berupaya menenangkan kemarahan massa warga, polisi lalu mengamankan Benyamin dan istrinya agar terhindar dari amukan warga. Mereka lalu diungsikan ke rumah anaknya, Aminton Sihombing (50) di kawasan Tanjung Mulia, Kec. Medan Deli.

Kapolsek Medan Labuhan, Kompol Rony Oktavianus Sitompul mengatakan, isu begu ganjang itu tidak bisa dibuktikan secara ilmiah. Untuk itu dia meminta masyarakat jangan terprovokasi, apalagi sampai melakukan hal-hal yang melanggar hukum dengan cara main hakim sendiri.

“Saya minta masyarakat untuk bisa menahan diri, dan jangan terprovokasi oleh isu tersebut. Apalagi permasalahan itu belum bisa dibuktikan secara ilmiah. Sedangkan, untuk keselamatan jiwa penghuni rumah marga Sihombing bersama istrinya sudah diungsikan,” katanya. (mag-1/trg)

Foto: Raja/PM Rumah sasaran amuk warga karena isu begu ganjang, di Medan Labuhan Kota Medan.
Foto: Raja/PM
Rumah sasaran amuk warga karena isu begu ganjang, di Medan Labuhan Kota Medan.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Isu begu ganjang kembali merebak di Medan Labuhan Kota Medan, Sabtu (15/11) malam. Kali ini menimpa pasangan Benyamin Sihombing (81) dan Nursaida br Sitorus (75). Pasutri yang menetap di Lingkungan I Perumnas Martubung Blok H, Kel. Besar itu bahkan harus diungsikan.

Entah siapa yang menghembuskan, isu begu ganjang itu sudah meresahkan warga sekitar sejak sebulan belakangan ini. Tudingan mengarah pada Benyamin Sihombing dan istrinya, yang tinggal berdua di rumahnya. Makanya, sekitar pukul 21.00, di areal permukiman yang mayoritas dihuni warga berdarah batak itu, heboh. Tiba-tiba puluhan warga bekumpul dan sepakat untuk mendatangi rumah Benyamin.

Melihat ramainya warga mendatangi rumahnya, Sihombing dan istrinya tak berani keluar. Kedua opung ini ketakutan dan terkurung di dalam rumah yang telah dikepung warga. Bahkan, beberapa warga sempat berteriak agar membakar rumah agar Benyamin dan istrinya ikut terbakar di dalam.

“Selama satu bulan belakangan ini banyak anak-anak kecil di kampung ini jatuh sakit. Kami curiga ini mungkin karena ulahnya memelihara begu ganjang, dan yang bakal jadi tumbal adalah anak-anak warga disini,” ucap Boru Nainggolan dan beberapa warga lainnya.

Dibeber warga, kecurigaan mereka terhadap Benyamin dan istrinya, karena pasutri ini diketahui memiliki uang banyak. Sementara, warga sudah mengetahui kalau keduanya tak lagi produktif dan tak memiliki harta banyak. Bahkan, saat disinggung kalau uang Benyamin dan istrinya, bisa jadi kiriman anaknya, warga tak percaya. Karena anak kedua opung itu, diketahui warga juga hidup seadanya, tak kaya.

Apalagi, banyak anak-anak yang sakit di pemukiman itu, dan hampir semua anak yang sakit –meski pada hari berbeda- kebetulan baru saja bermain di depan kediaman Benyamin. Dasar itulah, warga akhirnya menarik kesimpulan kalau pasutri tua itu memelihara begu ganjang.

Personel Polsek Medan Labuhan, langsung cepat menuju kediaman Benyamin, begitu dapat kabar warga berniat membakar rumah orang tua itu. Setelah berupaya menenangkan kemarahan massa warga, polisi lalu mengamankan Benyamin dan istrinya agar terhindar dari amukan warga. Mereka lalu diungsikan ke rumah anaknya, Aminton Sihombing (50) di kawasan Tanjung Mulia, Kec. Medan Deli.

Kapolsek Medan Labuhan, Kompol Rony Oktavianus Sitompul mengatakan, isu begu ganjang itu tidak bisa dibuktikan secara ilmiah. Untuk itu dia meminta masyarakat jangan terprovokasi, apalagi sampai melakukan hal-hal yang melanggar hukum dengan cara main hakim sendiri.

“Saya minta masyarakat untuk bisa menahan diri, dan jangan terprovokasi oleh isu tersebut. Apalagi permasalahan itu belum bisa dibuktikan secara ilmiah. Sedangkan, untuk keselamatan jiwa penghuni rumah marga Sihombing bersama istrinya sudah diungsikan,” katanya. (mag-1/trg)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/