28 C
Medan
Thursday, June 27, 2024

Suami Telantarkan Istri Cantik, Pintar, dan Pengertian

Ilustrasi

SUMUTPOS.CO –  Kehidupan rumah tangga Butet tak semulus perjalanan kariernya. Biduk rumah tangga manajer sebuah bank swasta itu dengan suaminya, Tongat, segera berakhir.

Butet sudah mengajukan gugatan cerai. Dia mengaku sudah tidak tahan dengan perlakuan sang suami. “Saya ditelantarkan. Nggak tahu dia pergi ke mana,” katanya.

Menurutnya, Tongat pergi dari rumah sekitar empat bulan lalu. Saat itu, dirinya sedang mengikuti kegiatan kantor di luar kota.

“Untung saja anak saya nggak dibawa. Nggak tahu saya jadi apa kalau anak juga ikut dibawa minggat,” imbuh wanita cantik itu. Butet mengaku kerap bertengkar dengan Tongat setelah mempunyai anak.

Gara-garanya Tongat tidak memiliki pekerjaan tetap. Butet pun harus pengertian. Dia mesti memenuhi semua kebutuhan rumah tangga. “Selama ini kami numpang di rumah bapak saya. Orang tua saya tidak mau jauh dari saya,” ujar Butet.

Diungkapkannya, beberapa kali Tongat keluar masuk perusahaan karena merasa tidak cocok dengan pekerjaannya. “Dia tipe orang susah diatur. Maunya sendiri saja dan keras,” kata wanita berkacamata ini.

Beberapa usaha yang dijalankan juga kandas di tengah jalan. Mulai menjual makanan, bengkel, sampai jadi sopir taksi online. “Nggak ada yang benar menurut dia,” imbuh Butet.

Menurutnya, Tongat kepengin membuka galeri seni lukis. Namun, Butet dan orang tuanya menolak.

“Kalau sudah melukis, dia lupa waktu dan lupa keluarga. Hidupnya sesuka dia. Yang bangunnya siang, ngerokoknya kayak sepur dan kotor karena cat. Apalagi, biayanya nggak sedikit,” terang Butet.

Beberapa kali berunding, Tongat tetap kepada pendiriannya. Sekitar seminggu sebelum pergi, Tongat sempat memukul Sephia. “Ini yang saya dan bapak nggak suka. Main tangan,” ungkap Butet.

Setelah kejadian itu, Tongat tidak banyak bicara dan lebih suka keluar rumah. “Pergi pagi, pulang malam. Malah pulang pagi juga pernah,” tuturnya.(jpnn)

Ilustrasi

SUMUTPOS.CO –  Kehidupan rumah tangga Butet tak semulus perjalanan kariernya. Biduk rumah tangga manajer sebuah bank swasta itu dengan suaminya, Tongat, segera berakhir.

Butet sudah mengajukan gugatan cerai. Dia mengaku sudah tidak tahan dengan perlakuan sang suami. “Saya ditelantarkan. Nggak tahu dia pergi ke mana,” katanya.

Menurutnya, Tongat pergi dari rumah sekitar empat bulan lalu. Saat itu, dirinya sedang mengikuti kegiatan kantor di luar kota.

“Untung saja anak saya nggak dibawa. Nggak tahu saya jadi apa kalau anak juga ikut dibawa minggat,” imbuh wanita cantik itu. Butet mengaku kerap bertengkar dengan Tongat setelah mempunyai anak.

Gara-garanya Tongat tidak memiliki pekerjaan tetap. Butet pun harus pengertian. Dia mesti memenuhi semua kebutuhan rumah tangga. “Selama ini kami numpang di rumah bapak saya. Orang tua saya tidak mau jauh dari saya,” ujar Butet.

Diungkapkannya, beberapa kali Tongat keluar masuk perusahaan karena merasa tidak cocok dengan pekerjaannya. “Dia tipe orang susah diatur. Maunya sendiri saja dan keras,” kata wanita berkacamata ini.

Beberapa usaha yang dijalankan juga kandas di tengah jalan. Mulai menjual makanan, bengkel, sampai jadi sopir taksi online. “Nggak ada yang benar menurut dia,” imbuh Butet.

Menurutnya, Tongat kepengin membuka galeri seni lukis. Namun, Butet dan orang tuanya menolak.

“Kalau sudah melukis, dia lupa waktu dan lupa keluarga. Hidupnya sesuka dia. Yang bangunnya siang, ngerokoknya kayak sepur dan kotor karena cat. Apalagi, biayanya nggak sedikit,” terang Butet.

Beberapa kali berunding, Tongat tetap kepada pendiriannya. Sekitar seminggu sebelum pergi, Tongat sempat memukul Sephia. “Ini yang saya dan bapak nggak suka. Main tangan,” ungkap Butet.

Setelah kejadian itu, Tongat tidak banyak bicara dan lebih suka keluar rumah. “Pergi pagi, pulang malam. Malah pulang pagi juga pernah,” tuturnya.(jpnn)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/