Kasat Reskrim Polres Mandailing Natal, AKP Dhamos Aritonang membenarkan kejadian itu.
“Korban laki-laki dan perempuan, masih balita berusia 3 dan 4 tahun. Sempat dibawa ke klinik setempat, tapi nyawanya sudah tidak bisa diselematkan,” ujar Dhamos.
Dhamos menduga, keduanya bermain di sekitar kolam dan terpeleset. Sehingga terjatuh ke dalam kolam dan meninggal dunia,” tuturnya.
Saat ini, kolam buatan sudah diberi garis polisi. Saksi-saksi di lokasi kejadian juga sedang dimintai keterangan.(mag-7/ala)
MADINA, SUMUTPOS.CO – Tangis Yuni Chaniago (40) pecah seketika. Ia melihat kedua buah hatinya, ARL (4) dan NL (3) tewas di dalam kolam seorang warga.
PERISTIWA itu terjadi di kolam buatan milik MH, Sabtu (16/2). Tepatnya di Kelurahan Simpang Gambir, Kecamatan Lingga Bayu, Kabupaten Mandailing Natal.
Sore itu, Yuni curiga karena kedua anaknya belum kembali ke rumah. Padahal, waktu sudah menujukkan pukul 18.20 WIB.
Dibantu warga, Yuni mencari kedua buah hatinya. Tak lama, Yuni menjerit. Ia menemukan keduanya mengambang di kolam milik MH.
Saat diperiksa, kedua korban sudah meninggal dunia. Oleh warga, temuan itu kemudian diteruskan ke Polres Mandailing Natal.
Kasat Reskrim Polres Mandailing Natal, AKP Dhamos Aritonang membenarkan kejadian itu.
“Korban laki-laki dan perempuan, masih balita berusia 3 dan 4 tahun. Sempat dibawa ke klinik setempat, tapi nyawanya sudah tidak bisa diselematkan,” ujar Dhamos.
Dhamos menduga, keduanya bermain di sekitar kolam dan terpeleset. Sehingga terjatuh ke dalam kolam dan meninggal dunia,” tuturnya.
Saat ini, kolam buatan sudah diberi garis polisi. Saksi-saksi di lokasi kejadian juga sedang dimintai keterangan.(mag-7/ala)