SUMUTPOS.CO – Di pihak lain, keluarga Tam Wui Wen mengaku mendapat intimidasi dari pihak petugas Poldasu. Hal itu diikuti dengan secarik kertas yang berisi pernyataan tidak keberatan dan tidak akan melakukan gugatan terkait tewasnya Tam Wui Wen yang tewas ditembak.
Hal itu disebutkan Deni, abang kandung korban ketika ditemui wartawan, kemarin (17/9) siang.
“Aku abangnya, nama saya Deni. Kami diberikan surat pernyataan agar tidak menggugat dengan tewasnya adik saya. Karena itu kami hanya melakukan visum luar saja,” ujar Deni.
Pihak keluarga mengaku sangat keberatan atas sikap polisi yang menembak mati Tam Wui Wen. Deni malah mencurigai ada persoalan bermotif dendam. Pasalnya Tam Wui Wen sepengetahuannya memiliki banyak teman di kalangan polisi di Mapoldasu.
“Aku yakin dendam polisinya, ntah apa masalahnya kok main tembak mati saja mereka. Padahal teman adikku banyak polisi di Polda,” terang Deni.
Lanjut Deni, Tam Wui Wen meninggalkan dua orang anak dan seorang istri. “Anaknya dua jadi yatim dan istrinya janda. Selama ini adik saya kerjanya saya kurang tau pasti apa,” kata Deni.
Keluarga dan rekan-rekan Tam Wui Wen tampak ramai di lokasi persemayaman Angsapura di Jalan Bakaran Batu 1. “Besok saya akan melaporkan kejadian ini ke Poldasu ke Unit propam,” ujar Deni. (mri/bd)
SUMUTPOS.CO – Di pihak lain, keluarga Tam Wui Wen mengaku mendapat intimidasi dari pihak petugas Poldasu. Hal itu diikuti dengan secarik kertas yang berisi pernyataan tidak keberatan dan tidak akan melakukan gugatan terkait tewasnya Tam Wui Wen yang tewas ditembak.
Hal itu disebutkan Deni, abang kandung korban ketika ditemui wartawan, kemarin (17/9) siang.
“Aku abangnya, nama saya Deni. Kami diberikan surat pernyataan agar tidak menggugat dengan tewasnya adik saya. Karena itu kami hanya melakukan visum luar saja,” ujar Deni.
Pihak keluarga mengaku sangat keberatan atas sikap polisi yang menembak mati Tam Wui Wen. Deni malah mencurigai ada persoalan bermotif dendam. Pasalnya Tam Wui Wen sepengetahuannya memiliki banyak teman di kalangan polisi di Mapoldasu.
“Aku yakin dendam polisinya, ntah apa masalahnya kok main tembak mati saja mereka. Padahal teman adikku banyak polisi di Polda,” terang Deni.
Lanjut Deni, Tam Wui Wen meninggalkan dua orang anak dan seorang istri. “Anaknya dua jadi yatim dan istrinya janda. Selama ini adik saya kerjanya saya kurang tau pasti apa,” kata Deni.
Keluarga dan rekan-rekan Tam Wui Wen tampak ramai di lokasi persemayaman Angsapura di Jalan Bakaran Batu 1. “Besok saya akan melaporkan kejadian ini ke Poldasu ke Unit propam,” ujar Deni. (mri/bd)