JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Suara tembakan mengagetkan anggota polisi yang berjaga di Mapolda Metro Jaya tadi malam. Tak lama kemudian, beredar kabar bahwa korban penembakan itu adalah Kepala Detasemen Markas (Kadenma) Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Pamuji.
Informasi yang dihimpun Jawa Pos, penembakan itu terjadi pukul 21.30 di ruang piket yanma (pelayanan masyarakat) Mapolda Metro Jaya. Pelakunya diduga anak buah korban sendiri, yakni Brigadir S.
Beberapa petugas polisi yang dikonfirmasi mengatakan, sebelum suara tembakan terdengar, AKBP Pamuji terlihat sedang memarahi Brigadir S. Tidak jelas apa penyebabnya. Yang pasti, tak lama kemudian terdengar suara tembakan sebanyak dua kali. Bersamaan dengan itu, AKBP Pamuji jatuh bersimbah darah.
Beberapa petugas piket langsung menolong AKBP Pamuji. Dia dilarikan ke bidang kedokteran dan kesehatan (dokkes) Polda Metro Jaya. AKBP Pamuji dikabarkan menderita luka tembak di atas telinga kiri tembus ke atas telinga kanan.
Sekitar pukul 21.45, AKBP Pamuji menghembuskan napas terakhir. Korban lalu dibawa ke RS Polri Kramatjati untuk divisum. Dua peluru bersarang di kepala dan pelipisnya.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombespol Rikwanto membenarkan insiden tersebut. Namun, dia belum bisa memberikan penjelasan secara detail. Sebab, kasus tersebut masih dalam penyelidikan. Brigadir S telah diamankan oleh petugas piket provost. Polisi juga menemukan senjata api milik Brigadir S yang ditinggal di lokasi kejadian. Pistol itulah yang diduga dipakai menghabisi AKBP Pamuji. “Kami masih mendalami motif penembakan itu,” ucap Rikwanto. (agu/oni/ca/jpnn/rbb)
JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Suara tembakan mengagetkan anggota polisi yang berjaga di Mapolda Metro Jaya tadi malam. Tak lama kemudian, beredar kabar bahwa korban penembakan itu adalah Kepala Detasemen Markas (Kadenma) Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Pamuji.
Informasi yang dihimpun Jawa Pos, penembakan itu terjadi pukul 21.30 di ruang piket yanma (pelayanan masyarakat) Mapolda Metro Jaya. Pelakunya diduga anak buah korban sendiri, yakni Brigadir S.
Beberapa petugas polisi yang dikonfirmasi mengatakan, sebelum suara tembakan terdengar, AKBP Pamuji terlihat sedang memarahi Brigadir S. Tidak jelas apa penyebabnya. Yang pasti, tak lama kemudian terdengar suara tembakan sebanyak dua kali. Bersamaan dengan itu, AKBP Pamuji jatuh bersimbah darah.
Beberapa petugas piket langsung menolong AKBP Pamuji. Dia dilarikan ke bidang kedokteran dan kesehatan (dokkes) Polda Metro Jaya. AKBP Pamuji dikabarkan menderita luka tembak di atas telinga kiri tembus ke atas telinga kanan.
Sekitar pukul 21.45, AKBP Pamuji menghembuskan napas terakhir. Korban lalu dibawa ke RS Polri Kramatjati untuk divisum. Dua peluru bersarang di kepala dan pelipisnya.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombespol Rikwanto membenarkan insiden tersebut. Namun, dia belum bisa memberikan penjelasan secara detail. Sebab, kasus tersebut masih dalam penyelidikan. Brigadir S telah diamankan oleh petugas piket provost. Polisi juga menemukan senjata api milik Brigadir S yang ditinggal di lokasi kejadian. Pistol itulah yang diduga dipakai menghabisi AKBP Pamuji. “Kami masih mendalami motif penembakan itu,” ucap Rikwanto. (agu/oni/ca/jpnn/rbb)