31 C
Medan
Sunday, June 30, 2024

Bah… Tiga WN Malaysia Pemerkosa Cewek Sumut itu Dilepas

Dua dari tiga pemuda Malaysia yang memerkosa cewek di Karaoke Star Medan, diperiksa petugas di Polresta Medan.
Dua dari tiga pemuda Malaysia yang memerkosa cewek di Karaoke Star Medan, diperiksa petugas di Polresta Medan.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Kasus pemerkosaan secara bergilir yang dilakukan 3 pria turunan Tamil, Warga Negara Malaysia terhadap Elf (23), pelayan Karaoke SG yang kos di Jalan Ayahanda, Kecamatan Medan Petisah, Sabtu (16/4) dinihari lalu, ternyata tak berlanjut ke proses hukum.

Tanpa alasan yang jelas, Polresta Medan yang menangani kasus ini malah melepaskan ketiga terduga pelaku masing-masing, Hariharen Doraisingam (25), Kogilan Lekshmanan (28) dan Senthil Kumaran Silvarajoo (26), Senin (18/4) siang. Polisi seolah mengesampingkan laporan, hasil visum serta nasib korban kedepannya.

Kapolresta Medan Kombes Pol Mardiaz Kusin Dwihananto yang dikonfirmasi melalui Kasat Reskrim Kompol Aldi Subartono membenarkan pihaknya telah memulangkan ketiga pelaku.

“Sudah dilaksanakan gelar perkara dan dari hasil pemeriksaan saksi-saksi dan keterangan korban disimpulkan bahwa laporan korban bukan merupakan tindak pidana dan tidak cukup bukti,” kata Aldi.

Aldi juga tidak mempersoalkan kasus itu karena umur korban sudah 23 tahun alias sudah dewasa. Aldi juga berdalih tidak ada unsur pemerkosaan, yang ada hanya persetubuhan. “Karena saat itu korban juga mau diajak bersetubuh. Sedangkan ketiga WN Malaysia itu sudah dipulangkan pada keluarganya yang ada di Medan,” pungkasnya.

Info yang berhembus, ketiga pelaku lepas karena disebut-sebut sudah menyerahkan ‘uang damai’ pada polisi dan korban.

“Infonya pelaku itu sudah bayar uang damai pada polisi dan korban. Tak mungkinlah bisa lepas begitu saja, apalagi pelaku itu warga asing. Sudah pasti uangnya banyak. Sedang korban tak punya keluarga di Medan ini. Korban itu merantau ke sini. Asalnya dari Rantauprapat sana. Aku ikut emosi juga, berani-beraninya orang asing memerkosa di sini. Kasusnya tak jelas pulak,” kesal sumber yang minta namanya dirahasiakan.

Ditemui di lokasi terpisah, Irpandi Humas Karaoke SG mengakui Elf adalah karyawannya. “Korban adalah orang kita. Korban hanya kerja sebagai freelance di tempat kita sebagai pemandu lagu. Itu pun dia (Elf) tidak sering memandu lagu di tempat kita,” katanya via handphone.

Dua dari tiga pemuda Malaysia yang memerkosa cewek di Karaoke Star Medan, diperiksa petugas di Polresta Medan.
Dua dari tiga pemuda Malaysia yang memerkosa cewek di Karaoke Star Medan, diperiksa petugas di Polresta Medan.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Kasus pemerkosaan secara bergilir yang dilakukan 3 pria turunan Tamil, Warga Negara Malaysia terhadap Elf (23), pelayan Karaoke SG yang kos di Jalan Ayahanda, Kecamatan Medan Petisah, Sabtu (16/4) dinihari lalu, ternyata tak berlanjut ke proses hukum.

Tanpa alasan yang jelas, Polresta Medan yang menangani kasus ini malah melepaskan ketiga terduga pelaku masing-masing, Hariharen Doraisingam (25), Kogilan Lekshmanan (28) dan Senthil Kumaran Silvarajoo (26), Senin (18/4) siang. Polisi seolah mengesampingkan laporan, hasil visum serta nasib korban kedepannya.

Kapolresta Medan Kombes Pol Mardiaz Kusin Dwihananto yang dikonfirmasi melalui Kasat Reskrim Kompol Aldi Subartono membenarkan pihaknya telah memulangkan ketiga pelaku.

“Sudah dilaksanakan gelar perkara dan dari hasil pemeriksaan saksi-saksi dan keterangan korban disimpulkan bahwa laporan korban bukan merupakan tindak pidana dan tidak cukup bukti,” kata Aldi.

Aldi juga tidak mempersoalkan kasus itu karena umur korban sudah 23 tahun alias sudah dewasa. Aldi juga berdalih tidak ada unsur pemerkosaan, yang ada hanya persetubuhan. “Karena saat itu korban juga mau diajak bersetubuh. Sedangkan ketiga WN Malaysia itu sudah dipulangkan pada keluarganya yang ada di Medan,” pungkasnya.

Info yang berhembus, ketiga pelaku lepas karena disebut-sebut sudah menyerahkan ‘uang damai’ pada polisi dan korban.

“Infonya pelaku itu sudah bayar uang damai pada polisi dan korban. Tak mungkinlah bisa lepas begitu saja, apalagi pelaku itu warga asing. Sudah pasti uangnya banyak. Sedang korban tak punya keluarga di Medan ini. Korban itu merantau ke sini. Asalnya dari Rantauprapat sana. Aku ikut emosi juga, berani-beraninya orang asing memerkosa di sini. Kasusnya tak jelas pulak,” kesal sumber yang minta namanya dirahasiakan.

Ditemui di lokasi terpisah, Irpandi Humas Karaoke SG mengakui Elf adalah karyawannya. “Korban adalah orang kita. Korban hanya kerja sebagai freelance di tempat kita sebagai pemandu lagu. Itu pun dia (Elf) tidak sering memandu lagu di tempat kita,” katanya via handphone.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/