SUMUTPOS.CO – Seorang WNI yang tinggal di Arab Saudi tertangkap saat menjambret uang jamaah haji Indonesia di sekitar Masjid Nabawi. WNI tersebut kini ditahan polisi Arab Saudi. Demikian informasi dari Seksi Perlindungan Jamaah PPIH Daker Madinah, Kamis (18/9).
Menurut Kepala Seksi Perlindungan Syafruddin Tanjung, WNI asal Praya, Lombok, tersebut berpura-pura akrab dengan korban yang ibu-ibu jamaah haji asal Padang.
“Modusnya ngecek dokumen, setelah lihat uang dia bawa lari. Ibu itu teriak dan jambretnya tertangkap,” katanya.
Modus seperti ini sangat sering terjadi. Menurutnya kasus penjambretan seperti ini cukup marak dan harus diwaspadai. “Sebenarnya ada beberapa kasus, tapi jamaah kadang tidak melapor,” katanya.
Jamaah pun diminta waspada dan tak mudah percaya dengan orang baru. “Modusnya seperti itu harus diwaspadai. Kemarin orangnya pakai baju batik, peci, juga berbahasa Indonesia dengan baik,” imbaunya.
Sang WNI sekarang ditahan polisi Arab Saudi. Wartawan tidak boleh mengambil gambar dan identitas lengkap pelaku masih disimpan kepolisian Arab Saudi. (riz/jpnn)
SUMUTPOS.CO – Seorang WNI yang tinggal di Arab Saudi tertangkap saat menjambret uang jamaah haji Indonesia di sekitar Masjid Nabawi. WNI tersebut kini ditahan polisi Arab Saudi. Demikian informasi dari Seksi Perlindungan Jamaah PPIH Daker Madinah, Kamis (18/9).
Menurut Kepala Seksi Perlindungan Syafruddin Tanjung, WNI asal Praya, Lombok, tersebut berpura-pura akrab dengan korban yang ibu-ibu jamaah haji asal Padang.
“Modusnya ngecek dokumen, setelah lihat uang dia bawa lari. Ibu itu teriak dan jambretnya tertangkap,” katanya.
Modus seperti ini sangat sering terjadi. Menurutnya kasus penjambretan seperti ini cukup marak dan harus diwaspadai. “Sebenarnya ada beberapa kasus, tapi jamaah kadang tidak melapor,” katanya.
Jamaah pun diminta waspada dan tak mudah percaya dengan orang baru. “Modusnya seperti itu harus diwaspadai. Kemarin orangnya pakai baju batik, peci, juga berbahasa Indonesia dengan baik,” imbaunya.
Sang WNI sekarang ditahan polisi Arab Saudi. Wartawan tidak boleh mengambil gambar dan identitas lengkap pelaku masih disimpan kepolisian Arab Saudi. (riz/jpnn)