31 C
Medan
Tuesday, July 2, 2024

Nia Lubis: Aku Udah Hancur, Bang!

Foto: Amri/PM Nia lubis, cewek yang menjadi umpan geng perampok.
Foto: Amri/PM
Nia lubis, cewek yang menjadi umpan geng perampok.

SUMUTPOS.C0 – Keberadaan Sania Lubis (16) di antara komplotan perampok, jelas mencolok. Sebab, hanya dia sendiri yang cewek dan masih 16 tahun pula. “Aku udah hancur Bang. Mamak bapak ku aja gak peduli lagi sama aku, makanya aku sampai kayak gini,” ujar gadis yang beralamat di Jalan Besar Tembung Gg. Pendidikan ini, sambil tertunduk lesu.

Diakuinya, Nanda dan Putra adalah temannya SMP. Karena mereka pula, Sania mengaku terjerumus perampokan itu. “Aku dijebak ama Nanda Bang. Katanya kau mau duit, gampang. Ini kau telepon, ajak ketemuan. Itu aja kerja kau, biar kami yang melanjuti,” ujar Sania menirukan bujukan Nanda pada awal dia terjun.

Karena butuh duit dan menganggur setamat SMP serta merasa ‘dibuang’ keluarga, Sania akhirnya manut. “Aku gak punya pilihan lain, mau gak mau aku kerjai apa yang disuruh Nanda,” sambungnya.

Sania sendiri mengaku baru 8 bulan belakangan ikut dan bagiannya digunakannya untuk mengontrak rumah di Pasar 11 Desa Lau Dendang (tempat mereka ditangkap, red) dan membeli perhiasan serta membiayai kebutuhan sehari-hari. “Aku minta maaf ama Ayah dan Bunda ku, karena ini mereka pasti malu,” tangis Sania.

Meski masuk geng perampok, Sania mengaku tetap menjaga kesuciannya. Bahkan tak mau menggunakan narkoba. “Aku masih virgin, boleh dites di dokter. Mana mau aku gituan, apalagi narkoba. Aku cuma mau duit makanya merampok pun jadi,” ujarnya lagi sambil tertunduk.

Sementara, Nanda sendiri dikenal bandel pasca kedua orangtuanya cerai. “Bapak udah cerai sama mamak, aku korban broken home,” kilahnya. Hal senada juga dikatakan Romi, salah seorang korban perampokan komplotan ini yang membuat laporan di Polresta Medan.

“Nanda itu bandal karena mamak bapaknya cerai. Nanda yang merampok adikku Imam di Lau Dendang. Imam diajak si Nanda, katanya minta antarkan bentar. Rupanya ditodong pisau adikku, kreta Vario nya dibawa si Nanda anj*** ini,” kesal Romi. Diakui Romi juga, rumah kontrakan orangtua Nanda ada 5 di samping rumah Romi. Dulu Nanda kerap datang main ke rumah kontrakan bapaknya. Dari situlah mereka kenalan. “Bapak sama mamaknya cerai, dulu dia kaya dan sejak cerai, Nanda gak diurus lagi, jadi bandel,” ungkap Romi.

Nanda sendiri mengaku kesal dengan perceraian orangtuanya. “Gak pernah dikasih uang Bang, makanya aku nekat. Mamak sama bapakku cerai,” ketusnya.(mri/trg)

 

Foto: Amri/PM Para perampok sadis yang ditangkap Polsek Percut Sei Tuan.
Foto: Amri/PM
Para perampok sadis yang ditangkap Polsek Percut Sei Tuan.

Berikut Beberapa Aksi Perampokan Nanda Cs:

 

  • Jalan Pasar 5 Timur Desa Medan Estate pada 12 Januari 2013 lalu. Komplotan ini merampok Satria Fu milik Dedi.
  • Jalan Letda Sudjono pada 4 Oktober 2014 lalu, mereka merampok seorang pemuda yang menaiki Honda Beat.
  • Jalan Selamat Ketaren, komplotan ini merampas kereta milik Nasir (23) usai mengancamnya dengan kelewang pada 10 Oktober 2014 lalu.
  • Komplotan ini merampok Riki (19) warga Jalan Letda Sudjono. Riki terluka usai dibacok dan Scoopy miliknya dilarikan, di Jalan Selamat Ketaren, Kec. Percut Sei Tuan pada 3 November 2014 lalu.
  • Dua hari kemudian (5/11), mereka beraksi lagi dan berhasil menggasak Satria FU milik Putra (17) warga Jalan Letda Sudjono di jalan Desa Lau Dendang.
  • Komplotan ini juga merampas sepeda motor Romi yang dikendarai adiknya, Imam di Pasar 11 Lau Dendang. Romi pun membuat laporan ke Polresta Medan.
Foto: Amri/PM Nia lubis, cewek yang menjadi umpan geng perampok.
Foto: Amri/PM
Nia lubis, cewek yang menjadi umpan geng perampok.

SUMUTPOS.C0 – Keberadaan Sania Lubis (16) di antara komplotan perampok, jelas mencolok. Sebab, hanya dia sendiri yang cewek dan masih 16 tahun pula. “Aku udah hancur Bang. Mamak bapak ku aja gak peduli lagi sama aku, makanya aku sampai kayak gini,” ujar gadis yang beralamat di Jalan Besar Tembung Gg. Pendidikan ini, sambil tertunduk lesu.

Diakuinya, Nanda dan Putra adalah temannya SMP. Karena mereka pula, Sania mengaku terjerumus perampokan itu. “Aku dijebak ama Nanda Bang. Katanya kau mau duit, gampang. Ini kau telepon, ajak ketemuan. Itu aja kerja kau, biar kami yang melanjuti,” ujar Sania menirukan bujukan Nanda pada awal dia terjun.

Karena butuh duit dan menganggur setamat SMP serta merasa ‘dibuang’ keluarga, Sania akhirnya manut. “Aku gak punya pilihan lain, mau gak mau aku kerjai apa yang disuruh Nanda,” sambungnya.

Sania sendiri mengaku baru 8 bulan belakangan ikut dan bagiannya digunakannya untuk mengontrak rumah di Pasar 11 Desa Lau Dendang (tempat mereka ditangkap, red) dan membeli perhiasan serta membiayai kebutuhan sehari-hari. “Aku minta maaf ama Ayah dan Bunda ku, karena ini mereka pasti malu,” tangis Sania.

Meski masuk geng perampok, Sania mengaku tetap menjaga kesuciannya. Bahkan tak mau menggunakan narkoba. “Aku masih virgin, boleh dites di dokter. Mana mau aku gituan, apalagi narkoba. Aku cuma mau duit makanya merampok pun jadi,” ujarnya lagi sambil tertunduk.

Sementara, Nanda sendiri dikenal bandel pasca kedua orangtuanya cerai. “Bapak udah cerai sama mamak, aku korban broken home,” kilahnya. Hal senada juga dikatakan Romi, salah seorang korban perampokan komplotan ini yang membuat laporan di Polresta Medan.

“Nanda itu bandal karena mamak bapaknya cerai. Nanda yang merampok adikku Imam di Lau Dendang. Imam diajak si Nanda, katanya minta antarkan bentar. Rupanya ditodong pisau adikku, kreta Vario nya dibawa si Nanda anj*** ini,” kesal Romi. Diakui Romi juga, rumah kontrakan orangtua Nanda ada 5 di samping rumah Romi. Dulu Nanda kerap datang main ke rumah kontrakan bapaknya. Dari situlah mereka kenalan. “Bapak sama mamaknya cerai, dulu dia kaya dan sejak cerai, Nanda gak diurus lagi, jadi bandel,” ungkap Romi.

Nanda sendiri mengaku kesal dengan perceraian orangtuanya. “Gak pernah dikasih uang Bang, makanya aku nekat. Mamak sama bapakku cerai,” ketusnya.(mri/trg)

 

Foto: Amri/PM Para perampok sadis yang ditangkap Polsek Percut Sei Tuan.
Foto: Amri/PM
Para perampok sadis yang ditangkap Polsek Percut Sei Tuan.

Berikut Beberapa Aksi Perampokan Nanda Cs:

 

  • Jalan Pasar 5 Timur Desa Medan Estate pada 12 Januari 2013 lalu. Komplotan ini merampok Satria Fu milik Dedi.
  • Jalan Letda Sudjono pada 4 Oktober 2014 lalu, mereka merampok seorang pemuda yang menaiki Honda Beat.
  • Jalan Selamat Ketaren, komplotan ini merampas kereta milik Nasir (23) usai mengancamnya dengan kelewang pada 10 Oktober 2014 lalu.
  • Komplotan ini merampok Riki (19) warga Jalan Letda Sudjono. Riki terluka usai dibacok dan Scoopy miliknya dilarikan, di Jalan Selamat Ketaren, Kec. Percut Sei Tuan pada 3 November 2014 lalu.
  • Dua hari kemudian (5/11), mereka beraksi lagi dan berhasil menggasak Satria FU milik Putra (17) warga Jalan Letda Sudjono di jalan Desa Lau Dendang.
  • Komplotan ini juga merampas sepeda motor Romi yang dikendarai adiknya, Imam di Pasar 11 Lau Dendang. Romi pun membuat laporan ke Polresta Medan.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/